Mathew Alper mengakhiri pencariannya pada terminal Tuhan Diciptakan di dalam Otak. Dan Newberg-lah yang menggerakan lokomotif neuorologi untuk sampai ke terminal kedua Otak Diciptakan oleh Tuhan.
Apakah Tuhan Menciptakan Otak?
Mathew Alper mengakhiri pencariannya pada terminal Tuhan Diciptakan di dalam Otak. Dan Newberg-lah yang menggerakan lokomotif neuorologi untuk sampai ke terminal kedua Otak Diciptakan oleh Tuhan.
0 Comments
Apakah Otak Yang Menciptakan Tuhan?
Manusia pada zaman kuno menemukan penyakit yang dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman supranatural, kesurupan, atau hal-hal yang bersifat ilahi. Saat ini kita menyebut penyakit tersebut epilepsi. Orang-orang dari zaman kuno itu percaya bahwa penderita penyakit tersebut kemungkinan disebabkan oleh dua hal: diserang oleh setan dan jin, atau disentuh oleh tangan ilahi. “Meskipun kebanyakan manusia disibukkan oleh aktivitas hidup yang rutin dan upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yang karenanya mereka tidak terlalu memperdulikan masalah-masalah spiritual, sebenarnya di dalam diri manusia terdapat dorongan fitrah untuk mencari Realitas Tertinggi. Pada orang-orang tertentu, dorongan yang tidur dan bersifat potensial ini terbangun dan mewujudkan dirinya sendiri secara terbuka. Inilah yang kemudian mengantarkan mereka pada serangkaian proses penyempurnaan spiritual”.
Apa yang memicu depresi mereka? Mari kita lihat penelitian Harry Harlow, psikolog yang melakukan percobaan monyet yang dikandangkan dengan ibu kawat dan ibu hangat. Ibu kawat terbuat dari kawat dan hanya memberikan monyet itu susu. Ibu hangat dilengkapi dengan bulu-bulu yang nyaman. Ternyata, monyet kecil itu hanya mendatangi ibu kawat ketika lapar. Dia akan menghabiskan waktunya dengan ibu yang hangat. Ketika dihadapkan pada situasi yang menakutkan, monyet itu lari mencari perlindungan ke ibu hangat. Monyet yang dibesarkan tanpa kehangatan seorang ibu akan menderita, selalu ketakutan, tidak bisa menjelajah tempat-tempat baru, dan banyak menderita penyakit psikologis.
Beberapa waktu yang lalu, di Pengajian Hari Ahad, saya bercerita tentang sekelompok anak di Romania yang dibuang oleh orang tuanya. Mereka dikumpulkan di panti asuhan, diberi makan apa adanya dan yang paling mengerikan, mereka tidak mendapatkan perhatian. Anak-anak itu tidak pernah diajak bicara, tidak pernah dipeluk, tidak pernah diajak tersenyum. Tidak pernah ada waktu untuk melakukannya, karena yang mengurus sekitar 500 anak itu hanya tiga orang perawat di siang hari dan dua perawat di malam hari.
Sudah sering kita dengar bahwa shalat adalah tiang agama, bahwa shalat adalah amal yang paling dahulu diperiksa di hari kiamat. “Bila shalatnya baik, baiklah seluruh amalnya; bila shalatnya rusak, rusak jugalah seluruh amalnya; “begitu kata Rasulullah saw. Sesekali mungkin kita merenung, baikkah shalat yang kita lakukan? Sewaktu-waktu mungkin kita bertanya, apakah shalat kita diterima Allah swt? Bukankah Allah pernah berfirman bahwa celakalah orang-orang yang shalat? Bukankah Rasulullah pernah berkata bahwa ada orang yang shalat dan shalatnya dilipat Tuhan seperti pakaian pada hari kiamat, dan dilemparkan ke wajahnya? Allah tidak menerima shalatnya.
|
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
January 2023
|