Sekilas LPII

Di Dunia Islam sekarang sudah lazim diketahui bahwa masuknya pendidikan sekular Barat bersama dengan sistem pendidikan keagamaan tradisional telah menimbulkan dua bentuk pemikiran di dalam tubuh umat. Di satu sisi terdapat ulama yang berakar kuat dalam ilmu-ilmu tradisional, tetapi kekurangan informasi mutakhir mengenai perkembangan sains dan teknologi modern. Mereka memiliki warisan kebudayaan Islam yang kaya, tetapi kurang mengetahui situasi masyarakat di sekitarnya. Di sisi lain, pendidikan yang berorientasi ke Barat telah menghasilkan elit-elit terpelajar Muslim yang memiliki keahlian dalam sains modern, tetapi jahil dalam pengetahuan keislaman.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menggabungkan dua sistem pendidikan ini. Sains modern telah dimasukkan ke dalam pendidikan keagamaan tradisional dan ilmu pengetahuan keagamaan (dirasah Islamiyyah) telah diberikan kepada para murid sekolah sekular. Keduanya tidak berhasil dalam mewujudkan tujuan yang dikehendaki. Yang kita saksikan adalah ulama dengan pengetahuan Islam yang semakin berkurang dan sedikit pengetahuan modern, di samping elit terpelajar yang memiliki pengetahuan modern yang lebih sedikit dan pengetahuan Islam yang kurang.
Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam (LPII) berdiri tahun 1988 oleh Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan aktivis Muslim dari berbagai kalangan. Di antara progam LPII adalah menyelenggarakan sejumlah kursus seperti ulum al-hadits, sirah nabawiyyah, ulum al-quran, ushul fiqh, tasawuf (irfan), teologi Islam, filsafat Islam, filsafat Barat, bahasa Arab, kitab kuning, logika, jurnalistik, dan lainnya.
Narasumber yang pernah memberikan kuliah dalam kegiatan LPII adalah Seyyed Hossein Nasr, Dr. Nurcholish Madjid, Dr. Komaruddin Hidayat, Dr. Din Syamsuddin, Dr. Ahmad Tafsir, Dr. Juhaya S. Praja, Dr. Ahmad Hidayat, Dr. Afif Muhammad, Malik Fajar, M.Sc, Ust. Agus Abu Bakar, Ust. Sya’roni, Ihsan Ali Fauzi, Zainal Abidin Al-Muhdhar, Wawan Shofwan, Drs. Syamsuri Yusuf, Dr. Umar Shahab, KH Muchtar Adam, KH. Jalaluddin Rakhmat, Dr.Haidar Bagir, Dr.Husein Shahab, Drs.Hajar Sanusi, Agus Efendi, Drs. Deddy Jamaluddin Malik, Drs. Bahruddin Fanani, KH. Ali Yafie, dan lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah Yayasan Muthahhari sebagai institusi pendidikan di Bandung. Selanjutnya dibuat pesantren Mahasiswa dan sekolah formal SMA Plus Muthahhari.
Dengan kesibukan menjalankan SMA, program LPII sempat terhenti dalam aktvitas keilmuan dan kajian-kajian ilmiah. Namun, penerbitan berupa buletin “Al-Tanwir” dan jurnal “Al-Hikmah”, serta penerbitan buku-buku terus berjalan.
Kemudian tahun 2015, di bulan Mei, dibuka lagi program LPII dengan menyajikan dua paket Dirasah Islamiyyah, yaitu Bahasa Arab dan Kajian Hadis. Ustadz Miftah F.Rakhmat mengajar Bahasa Arab dan Dr Muhammad Babul Ulum sebagai pengajar Hadis. Tahun 2016 dan 2017 kegiatan LPII difokuskan pada kajian Al-Quran, Bahasa Arab, dan Sejarah Islam. Selanjutnya pada tahun 2018 dan tahun 2019 (angkatan ke-6; mulai Februari-Maret) difokuskan pada studi Tafsir Al-Quran bersama Ustadz Miftah F. Rakhmat dan Ilmu Hadis Revisionis bersama Ustadz Dr. H. Muhammad Babul Ulum, M.Ag.
Sebelumnya, tahun 2015 LPII menyelenggarakan program Sekolah Islam Ilmiah dengan membedah karya ilmiah (riset, tesis, dan disertasi). Di antara yang pernah hadir dan mengisi kajian dari tahun 2014 sampai 2018, yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat, Prof Rosihon Anwar, Prof Nadirsyah Hosen, Dr Asep Salahudin, Dr Dimitri Mahayana, Budhiana Kartawijaya, Dr Nurbaety, Dr Alwi Husen Al-Muhdhar, Dr Dina Y.Sulaeman, Savic Ali, Dr Muhammad Zuhdi Zaini, Dr Dedy Djamaluddin Malik, (almarhum) Hernowo Hasim, Dr Haidar Bagir, Dr Afif Muhammad, Risdo dan Wawan (komunitas Jakatarub), Ustadz Miftah F.Rakhmat, Dr Usep Abdul Matin, dan lainnya.
LPII juga setiap bulan menyelenggarakan program Sekolah Islam Ilmiah dengan membedah karya ilmiah (riset, tesis, dan disertasi). Di antara yang pernah hadir dan mengisi kajian dari tahun 2014 sampai 2018, yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat, Prof Rosihon Anwar, Prof Nadirsyah Hosen, Dr Asep Salahudin, Dr Dimitri Mahayana, Budhiana Kartawijaya, Dr Nurbaety, Dr Alwi Husen Al-Muhdhar, Dr Dina Y.Sulaeman, Savic Ali, Dr Muhammad Zuhdi Zaini, Dr Dedy Djamaluddin Malik, (almarhum) Hernowo Hasim, Dr Haidar Bagir, Dr Afif Muhammad, Risdo dan Wawan (komunitas Jakatarub), Ustadz Miftah F.Rakhmat, Dr Usep Abdul Matin, dan lainnya.
Tujuan
Tujuan LPII adalah sebagai berikut:
INFO & KONTAK
Facebok: LPII Bandung
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menggabungkan dua sistem pendidikan ini. Sains modern telah dimasukkan ke dalam pendidikan keagamaan tradisional dan ilmu pengetahuan keagamaan (dirasah Islamiyyah) telah diberikan kepada para murid sekolah sekular. Keduanya tidak berhasil dalam mewujudkan tujuan yang dikehendaki. Yang kita saksikan adalah ulama dengan pengetahuan Islam yang semakin berkurang dan sedikit pengetahuan modern, di samping elit terpelajar yang memiliki pengetahuan modern yang lebih sedikit dan pengetahuan Islam yang kurang.
Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam (LPII) berdiri tahun 1988 oleh Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc dan aktivis Muslim dari berbagai kalangan. Di antara progam LPII adalah menyelenggarakan sejumlah kursus seperti ulum al-hadits, sirah nabawiyyah, ulum al-quran, ushul fiqh, tasawuf (irfan), teologi Islam, filsafat Islam, filsafat Barat, bahasa Arab, kitab kuning, logika, jurnalistik, dan lainnya.
Narasumber yang pernah memberikan kuliah dalam kegiatan LPII adalah Seyyed Hossein Nasr, Dr. Nurcholish Madjid, Dr. Komaruddin Hidayat, Dr. Din Syamsuddin, Dr. Ahmad Tafsir, Dr. Juhaya S. Praja, Dr. Ahmad Hidayat, Dr. Afif Muhammad, Malik Fajar, M.Sc, Ust. Agus Abu Bakar, Ust. Sya’roni, Ihsan Ali Fauzi, Zainal Abidin Al-Muhdhar, Wawan Shofwan, Drs. Syamsuri Yusuf, Dr. Umar Shahab, KH Muchtar Adam, KH. Jalaluddin Rakhmat, Dr.Haidar Bagir, Dr.Husein Shahab, Drs.Hajar Sanusi, Agus Efendi, Drs. Deddy Jamaluddin Malik, Drs. Bahruddin Fanani, KH. Ali Yafie, dan lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah Yayasan Muthahhari sebagai institusi pendidikan di Bandung. Selanjutnya dibuat pesantren Mahasiswa dan sekolah formal SMA Plus Muthahhari.
Dengan kesibukan menjalankan SMA, program LPII sempat terhenti dalam aktvitas keilmuan dan kajian-kajian ilmiah. Namun, penerbitan berupa buletin “Al-Tanwir” dan jurnal “Al-Hikmah”, serta penerbitan buku-buku terus berjalan.
Kemudian tahun 2015, di bulan Mei, dibuka lagi program LPII dengan menyajikan dua paket Dirasah Islamiyyah, yaitu Bahasa Arab dan Kajian Hadis. Ustadz Miftah F.Rakhmat mengajar Bahasa Arab dan Dr Muhammad Babul Ulum sebagai pengajar Hadis. Tahun 2016 dan 2017 kegiatan LPII difokuskan pada kajian Al-Quran, Bahasa Arab, dan Sejarah Islam. Selanjutnya pada tahun 2018 dan tahun 2019 (angkatan ke-6; mulai Februari-Maret) difokuskan pada studi Tafsir Al-Quran bersama Ustadz Miftah F. Rakhmat dan Ilmu Hadis Revisionis bersama Ustadz Dr. H. Muhammad Babul Ulum, M.Ag.
Sebelumnya, tahun 2015 LPII menyelenggarakan program Sekolah Islam Ilmiah dengan membedah karya ilmiah (riset, tesis, dan disertasi). Di antara yang pernah hadir dan mengisi kajian dari tahun 2014 sampai 2018, yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat, Prof Rosihon Anwar, Prof Nadirsyah Hosen, Dr Asep Salahudin, Dr Dimitri Mahayana, Budhiana Kartawijaya, Dr Nurbaety, Dr Alwi Husen Al-Muhdhar, Dr Dina Y.Sulaeman, Savic Ali, Dr Muhammad Zuhdi Zaini, Dr Dedy Djamaluddin Malik, (almarhum) Hernowo Hasim, Dr Haidar Bagir, Dr Afif Muhammad, Risdo dan Wawan (komunitas Jakatarub), Ustadz Miftah F.Rakhmat, Dr Usep Abdul Matin, dan lainnya.
LPII juga setiap bulan menyelenggarakan program Sekolah Islam Ilmiah dengan membedah karya ilmiah (riset, tesis, dan disertasi). Di antara yang pernah hadir dan mengisi kajian dari tahun 2014 sampai 2018, yaitu Dr KH Jalaluddin Rakhmat, Prof Rosihon Anwar, Prof Nadirsyah Hosen, Dr Asep Salahudin, Dr Dimitri Mahayana, Budhiana Kartawijaya, Dr Nurbaety, Dr Alwi Husen Al-Muhdhar, Dr Dina Y.Sulaeman, Savic Ali, Dr Muhammad Zuhdi Zaini, Dr Dedy Djamaluddin Malik, (almarhum) Hernowo Hasim, Dr Haidar Bagir, Dr Afif Muhammad, Risdo dan Wawan (komunitas Jakatarub), Ustadz Miftah F.Rakhmat, Dr Usep Abdul Matin, dan lainnya.
Tujuan
Tujuan LPII adalah sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mempelajari Ilmu-ilmu Islam (Dirasah Islamiyyah).
- Menyediakan forum silaturahmi yang mempertemukan ulama dan ilmuwan Muslim modern, serta bekerjasama dengan lembaga keilmuan dan keagamaan.
- Mengkaji dan mengembangkan khazanah intelektual dan spiritualitas Islam dalam konteks modern untuk menjawab tantangan zaman.
- Menerbitkan karya-karya ilmiah tentang wacana keagamaan dan Islam kontemporer dalam bentuk penerbitan karya ilmiah (buku dan jurnal).
- Menyebarkan informasi ilmiah/keilmuan berupa hasil-hasil kajian dan riset keislaman melalui media online.
INFO & KONTAK
Facebok: LPII Bandung