Pengaruh pemikiran Kang Jalal dalam dataran corak dan elit pemikiran Islam, berada pada corak “jalan tengah” (middle path) di antara “Islam liberal” (Islib) dengan “Islam literal” (Islit). Kelompok Islam liberal adalah mereka yang mengenyam pendidikan tinggi ilmu agama secara formal dan mengadaptasikan isu-isu Islam dengan kemoderenan melalui pemanfaatan metodologi ilmu-ilmu sosial Barat. Sementara kelompok Islam literal adalah mereka yang tidak memiliki latar belakang dan pendidikan agama keluarga dan “menemukan” Islam dalam “khalaqah-khalaqah” di kampus universitas. Lengkapnya download file di bawah!
Di antara tokoh tafsir yang berbicara secara panjang lebar tentang tafsir batini adalah Al-`Allâmah Al-Sayyid Muhammad Husain Al-Thabâthabâ`î--selanjutnya ditulis Al-Thabâthabâ'î--(1321—1401 H/1903-1981 M). Ia, sebagaimana dilansir Nasr, adalah tokoh Syiah yang mengusung tafsir batini di samping teosofis.
Penilaian serupa dilontarkan `Alî Al-Ausî dan pihak penerbit Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur'ân (selanjutnya ditulis Al-Mîzân). Kajian terhadap tokoh ini kaitannya dengan wacana tafsir batini jarang—jika tidak dikatakan belum—dilakukan. Padahal, pandangan-pandangannya tentang persoalan ini menarik dikaji tidak saja karena ia mewakili mufasir Syiah modern abad ke-20, tetapi juga berbeda dengan mufasir-mufasir lain yang merumuskan atau mempraktekkan tafsir batini. Selengkapnya download file di bawah! |
Buku adalah taman para ilmuwan Archives
January 2022
Categories
All
|