Di antara tokoh tafsir yang berbicara secara panjang lebar tentang tafsir batini adalah Al-`Allâmah Al-Sayyid Muhammad Husain Al-Thabâthabâ`î--selanjutnya ditulis Al-Thabâthabâ'î--(1321—1401 H/1903-1981 M). Ia, sebagaimana dilansir Nasr, adalah tokoh Syiah yang mengusung tafsir batini di samping teosofis.
Penilaian serupa dilontarkan `Alî Al-Ausî dan pihak penerbit Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur'ân (selanjutnya ditulis Al-Mîzân). Kajian terhadap tokoh ini kaitannya dengan wacana tafsir batini jarang—jika tidak dikatakan belum—dilakukan. Padahal, pandangan-pandangannya tentang persoalan ini menarik dikaji tidak saja karena ia mewakili mufasir Syiah modern abad ke-20, tetapi juga berbeda dengan mufasir-mufasir lain yang merumuskan atau mempraktekkan tafsir batini. Selengkapnya download file di bawah!
Penilaian serupa dilontarkan `Alî Al-Ausî dan pihak penerbit Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur'ân (selanjutnya ditulis Al-Mîzân). Kajian terhadap tokoh ini kaitannya dengan wacana tafsir batini jarang—jika tidak dikatakan belum—dilakukan. Padahal, pandangan-pandangannya tentang persoalan ini menarik dikaji tidak saja karena ia mewakili mufasir Syiah modern abad ke-20, tetapi juga berbeda dengan mufasir-mufasir lain yang merumuskan atau mempraktekkan tafsir batini. Selengkapnya download file di bawah!

al-mizan_mahakarya_abad_modern.pdf |