Dilanjutkan dengan pembacaan pidato Bung Karno oleh Mulyadi, salah seorang guru SMA Plus Muthahhari, dan talkshow Pancasila yang dipandu oleh Miftah Fauzi Rakhmat dengan narasumber KH. Dr. Jalaluddin Rakhmat (Anggota DPR RI dan Ketua Dewan Syuro IJABI) dan Dr. Asep Salahudin (Wakil Rektor I IAILM Tasikmalaya dan Ketua Lakpesdam PW NU Jabar).
Narasumber pertama, Jalaluddin Rakhmat menyampaikan bahwa Pancasila merupakan nilai-nilai universal bagi setiap agama. “Bagi setiap agama hendaknya bergabung dalam nilai-nilai universal itu,” ujarnya.
Kang Jalal (sapaan Jalaluddin Rakhmat) dalam pemaparannya membacakan uraian Bung Karno tentang Pancasila dan menyebutkan gagasannya masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Menurutnya, kini ada gerakan Islamisme yang ingin mengubah dasar negara Indonesia. Namun, Pancasila sebagai azas berbangsa dan bernegara masih relevan karena menjadi pemersatu keragaman masyarakat Indonesia.
Asep Salahudin selaku narasumber kedua, juga mengatakan hal yang sama dengan Kang Jalal. Menurut Asep, Pancasila adalah hasil galian dari kearifan lokal yang ada pada masyarakat Indonesia. “Bung Karno pandai memilih kata yang terlihat dari kalimat masyarakat berketuhanan yang berkebudayaan,” ucapnya mengutip pidato Bung Karno.
Lebih jauh, doktor lulusan Unpad ini menyebutkan antara NU dan IJABI memiliki kesamaan dalam hal tradisi keagamaan. Dalam keagamaan, kalangan NU biasa mengirimkan surah fatihah untuk para Imam Ahlulbait dan ulama-ulama yang dimuliakan oleh kalangan IJABI seperti Imam Jafar Shadiq, Imam Ali Ar-Ridho, Mansur Al-Hallaj, dan Syamsuddin Sumatrani.
Selain itu, kedua narasumber bersepakat bahwa Pancasila adalah perekat heterogenitas menuju persatuan dan kerukunan. Dengan membela tanah air, berarti sama dengan membela agama karena nilai-nilai pancasila tidak bertentangan dengan agama.
Selesai talk show, dilanjutkan dengan penayangan VT “Saya Indonesia, Saya Pancasila” dan pembacaan deklarasi kesetiaan pada Tanah Air oleh ketua umum Pengurus Pusat Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia Syamsuddin Baharuddin. Acara diakhiri dengan doa bersama, buka puasa, dan shalat berjamaah. [Ainy]