
![]() Dialog antara komunitas Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah sudah berlangsung cukup lama di Indonesia. Di Bandung, pemuka agama tiga kelompok ini memanfaatkan suasana Ramadan untuk membangun toleransi di tataran teologis.
0 Comments
Suatu ketika, saat tinggal di Australia sebagai mahasiswa, Jalaluddin Rakhmat tak dikirimi hak-haknya sebagai penerima biasiswa. Karenanya, hidup Jalaluddin saat itu kritis. Saban hari, berharap rekening miliknya kembali dipenuhi pundi-pundi, ia berdoa pada Tuhan. Sayangnya, Tuhan tidak langsung mengabulkan permintaan tersebut.
Sabtu, 3 Juni 2017, Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam (LPII) Muthahhari dan Ikatan Jamaah Ahlulbait Indonesia (IJABI) mengadakan agenda bulanannya, yaitu Diseminasi Karya Ilmiah, yang bertempat di Aula Muthahhari, Jalan Kampus II No. 20 Babakan Sari Kiaracondong, Bandung. Kali ini yang menjadi topik perbincangan, yaitu tafsir esoterik menurut pandangan Al-Thabaththaba’i yang disampaikan oleh Prof. Dr. Rosihon Anwar, M. Ag selaku penulis disertasi dan Miftah Fauzi Rakhmat, Lc. MA selaku pembanding. Sedangkan yang menjadi moderator adalah Dr. H. Muhammad Babul Ulum, M. Ag.
Alhamdulillah, kegiatan LPII (Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam) Muthahhari yang bertajuk Sekolah Islam Ilmiah: Diseminasi Karya Ilmiah Dr Muhammad Zuhdi terlaksana dengan baik dan lancar. Diawali dengan shalawat, pembacaan al-Quran, teks Pancasila, lagu Indonesia Raya, hymne dan mars IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia).
SYIAH hadir sejak awal Islam masuk ke Nusantara. Bahkan, menurut beberapa sejarawan, kerajaan Islam pertama di Nusantara didirikan oleh Syiah: Kerajaan Perlak. Bukti arkeologisnya makam Raja Perlak pertama, Sultan Alaiddin Sayid Maulana Abdul Aziz Syah, di Peureulak, Aceh Timur.
KETIDAKTAHUAN masyarakat terhadap sejarah dan ajaran Syiah dinilai berperan dalam menyulut bara konflik Sunni-Syiah di Indonesia hingga sekarang. Karena itu, bangsa ini mudah labil dalam menyikapi perbedaan dua aliran besar dalam Islam itu. Demikian dikatakan Husain Heriyanto, staf pengajar Universitas Indonesia, dalam International Conference on Historical and Cultural Presence of Shias in Southeast Asia, di Universitas Gajah Mada Yogyakarta pada 21 Februari 2013.
|
Yayasan MuthahhariUntuk informasi, silakan klik logo di bawah! Arsip
All
|