Apa dalilnya yang mengkhususkan tanggal 15 Sya’ban sebagai hari yang diharamkan puasanya, sementara pada bulan-bulan yang lain Rasulullah Saw menganjurkannya? Di bawah ini dicantumkan hadis-hadis tentang dianjurkan puasa pada bulan Sya’ban dan khususnya berpuasa pada Nishfu Sya’ban.
Dari Ummu Salamah: Aku tidak melihat Nabi Saw berpuasa dua bulan terus menerus kecuali Sya’ban dan Ramadhan (Al-Taj al-Jami’al-Ushul 2:93).
Dari “Aisyah: Aku tidak melihat Rasulullah saw menyempurnakan puasanya sampai sebulan kecuali di bulajn Ramadhan, dan aku tidak melihatnya paling banyak berpuasa kecuali di bulan Sya’ban (Al-Taj al-Jami’ al-Ushul 2:93).
Nabi saw bersabda: Apabila datang malam Nishfu Sya’ban, salatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya (Sunan Ibn Majah 1:444).
Nabi Saw bersabda: Siapa yang berpuasa pada hari Nishfu Sya’ban, ia memperoleh pahala seperti berpuasa dua tahun: tahun yang lalu dan tahun yang akan datang (Kanz al-‘Ummal 14:178, h. 38293).
Karena itu, sambutlah malam Nishfu Sya’ban dengan mendekatkan diri kepada Allah. Hidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan salat malam dan perkhidmatan kepada sesama manusia. Isi siang harinya dengan berpuasa dan amal saleh lainnya. Marilah saling mendoakan.
[Jawaban atas pertanyaan di atas diambil dari artikel KH Jalaluddin Rakhmat dalam Buletin Al-Tanwir, Yayasan Muthahhari, Bandung]