Tanya: Dalam berdoa ada orang yang suka menyebut Ya Allah, Ya Rasulallah, bagaimana hukumnya?
0 Comments
Tanya: Sering kita mengucapkan nama Allah yang dihubungkan dengan situasi tertentu seperti insya Allah kalau berjanji, astaghfirullah kalau kaget, Alhamdulillah ketika mendapat nikmat. Apakah dalam situasi seperti itu kita harus berwudhu terlebih dahulu?
Tanya: Apakah kita boleh bertawasul (mengambil perantara) kepada wali atau orangtua yang sudah meninggal dunia?
Tanya: Apakah peranan Abdullah bin Saba dalam penyebaran agama Islam? Apakah benar ia pemecah belah persatuan umat Islam?
Tanya: Benarkah di dalam mazhab Syiah ada tradisi mengutuk Abu Bakar ra dan Umar bin Khaththab ra?
Tanya: Dalam menilai dakwah, Bapak menyebutkan jangan menggunakan selera pasar. Apa bedanya dengan pendekatan terhadap mustami’ (pendengar) seperti yang diajarkan Rasulullah saw bahwa kita juga berdakwah harus memakai bahasa kaumnya?
Soal: Ada tiga jenis orang dalam beribadah, yaitu ‘ibadatul ‘abd, ‘ibadatul tajir, dan ibadatul hurr. Apakah ini menunjukkan klimaks kesempurnaan? Kata Imam Khumaini jika kita beribadah dengan mengharapkan surga, itu sama dengan masih menghamba pada nafsu jasad; apakah ini juga musyrik? Sering doa saya juga terganggu oleh rasa takut terhadap neraka.
Soal: Saya ingin menanyakan soal beribadah. Bagaimana niat kita dalam beribadah, apakah bertujuan mencari ganjaran ataukah lebih baik merasa berkewajiban menjalankan perintah Allah saja karena kita merasa menjadi hamba-Nya. Supaya kita menjadi Muslim yang tidak selalu merugi dalam ibadah, bagaimana menghilangkan rasa ujub dan riya dalam hati ini? Mohon keterangan yang luas agar bisa memilih yang lebih baik!
|
|