Bapak mengatakan bahwa Nabi maksum dan menolak Nabi Muhammad dibetulkan Allah. Kemudian bapak mengatakan bahwa kita lebih baik karena kita membetulkan sendiri, padahal kita tidak tahu, apakah itu benar atau salah yang kita betulkan dan kebenaran itu datangnya dari Allah. Penjelasan dari Bapak!
Maksud saya, orang yang beranggapan bahwa Rasulullah saw itu sering salah dan dibetulkan oleh Allah, pada hakikatnya orang itu merasa bahwa dirinya lebih baik karena kalau dia salah dia tidak akan dibetulkan oleh Allah. Dia bisa membetulkan dirinya sendiri. Ada orang yang berpendapat seperti itu dan saya tidak setuju dengan pendapat seperti itu.
Saya berpendapat bahwa Rasulullah saw itu maksum. Rasulullah saw itu tidak pernah salah dan tidak perlu pembetulan dari Allah Swt karena dia tidak pernah salah. Jadi, agak berbeda pendapat saya dengan kebanyakan orang. Juga Rasulullah saw itu tidak pernah lupa walaupun beliau tidur. Sabda Rasulullah saw, “Mata saya tertutup, tetapi hati saya terjaga” (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
[Jalaluddin Rakhmat, Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer. Bandung: Mizan, 1999. Halaman 291-292]
Saya berpendapat bahwa Rasulullah saw itu maksum. Rasulullah saw itu tidak pernah salah dan tidak perlu pembetulan dari Allah Swt karena dia tidak pernah salah. Jadi, agak berbeda pendapat saya dengan kebanyakan orang. Juga Rasulullah saw itu tidak pernah lupa walaupun beliau tidur. Sabda Rasulullah saw, “Mata saya tertutup, tetapi hati saya terjaga” (HR Bukhari dan Muslim dari Aisyah).
[Jalaluddin Rakhmat, Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer. Bandung: Mizan, 1999. Halaman 291-292]
RSS Feed
