Kita harus mendefinisikan apa yang disebut alami dan apa yang disebut melawan. Salah satu anugerah Allah kepada kita ialah akal. Dan dengan akal itu kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, bukan untuk melawan, tetapi untuk memanfaatkan alam. Kalau setiap hal yang bertentangan dengan alam itu danggap melawan, mestinya kuku itu jangan digunting, biarkan saja panjang. Kalau digunting, bukankah melawan alam? Tetapi kita harus mengatur kapan kuku itu dipanjangkan, kapan dipendekkan.
[Jalaluddin Rakhmat, Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer. Bandung: Mizan, 1999. Halaman 68-69]