Rasulullah saw dalam hadis bersabda, “anta ma’a man ahbabta; engkau bersama orang yang kaucintai” (HR Bukhari, Turmudzi, Ahmad). Artinya, kalau kita mencintai seseorang maka kita harus bergabung bersama dia. Kita harus berada dalam kelompok dia. Bukan mencintai jika kita berada di luar dia. Karena itu, ada ahli tafsir yang menyatakan bahwa ayat “wakuunuu ma’ash-shadiqiin; bergabunglah kamu dengan orang-orang yang jujur” (QS At-Taubah [9]: 119) dijelaskan oleh Rasulullah saw dengan hadis, “bergabunglah bersama keluarga Muhammad saw” (kitab Syawahid Al-Tanzil 1: 259-262; Tafsir Ad-Durr Al-Mantsur 4: 316; Tafsir Ruh Al-Ma’ani 11: 41; dan Tafsir Fath Al-Qadir 2: 414).
Apakah artinya bergabung bersama mereka itu? Sabda Rasulullah saw, “Ahlulbaitku itu seperti perahu Nuh. Orang yang menumpanginya akan selamat dan orang yang meninggalkannya akan tenggelam dan celaka.” (HR Ath-Thabrani dalam Al-Ausath dari Abu Said. Diriwayatkan juga oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 2: 343; ia berkata, “hadis ini sahih menurut syarat Muslim”).
Kemudian hadis, “Bintang-bintang (di langit) adalah petunjuk keselamatan bagi penghuni bumi dari bahaya tenggelam. Dan Ahlulbaitku adalah penyelamat ummatku dari bahaya perpecahan (dalam agama)” (HR Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 3: 149 dari Ibnu Abbas; Al-Suyuthi dalam Ihya Al-Mayyit pada Hamisy Al-Ittihaf halaman 114; Muntakhab, Kanz Al-Ummal, hamisy Ahmad 5: 93; dan Al-Jami Al-Shaghir 2: 161).
[Jalaluddin Rakhmat, Menjawab Soal-soal Islam Kontemporer. Bandung: Mizan, 1999. Halaman 240-241]