
![]() Dialog antara komunitas Sunni, Syiah, dan Ahmadiyah sudah berlangsung cukup lama di Indonesia. Di Bandung, pemuka agama tiga kelompok ini memanfaatkan suasana Ramadan untuk membangun toleransi di tataran teologis.
0 Comments
Ini buku tentang Kang Jalal. Tulisan yang tersaji dikumpulkan melalui wawancara dari tokoh agama, keluarga, sahabat, dan murid-muridnya. Yang menariknya buku "Kang Jalal, Kata Mereka" ini disusun oleh murid2 SMA Plus Muthahhari jurusan IPS.
13 Rajab 1440 Hijriah, Yayasan Muthahhari Bandung berusia 30 tahun. Sebagai ungkap rasa syukur, pengurus dan sivitas akademika menyelenggarakan Milad ke-30 tahun di Aula Muthahhari, jalan Kampus II Babakan Sari Kiaracondong Bandung, Sabtu, 23 Maret 2019.
Suatu ketika, saat tinggal di Australia sebagai mahasiswa, Jalaluddin Rakhmat tak dikirimi hak-haknya sebagai penerima biasiswa. Karenanya, hidup Jalaluddin saat itu kritis. Saban hari, berharap rekening miliknya kembali dipenuhi pundi-pundi, ia berdoa pada Tuhan. Sayangnya, Tuhan tidak langsung mengabulkan permintaan tersebut.
![]() Paket Kajian (Dirasah Islamiyyah) Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam (LPII) Yayasan Muthahhari Bandung kembali dibuka. Dengan tawaran paket Kelas Tafsir Al-Quran bersama Ustadz Miftah F.Rakhmat dan Kelas Ilmu Hadis Revisionis bersama Ustadz Dr. H. Muhammad Babul Ulum, M.Ag. Paket kajian LPII angkatan ke-6 ini akan dimulai antara Februari dan Maret 2019. Diselenggarakan selama 12 pertemuan. Kelas Tafsir Al-Quran hari Jumat pukul 16.00-17.30. WIB. dan Kelas Ilmu Hadis Revisionis hari Sabtu pukul 16.00-17.30. WIB. Infak setiap paket Rp120.000 untuk dewasa/orangtua. Sedangkan untuk mahasiswa dan pelajar (SMA/SMK/MA) ada diskon khusus. Terima kasih. ( @lpiibandung ) Alhamdulillah hari tujuh belas Ramadhan mendapatkan pencerahan keagamaan Islam dari dua cendekiawan: Prof Afif Muhammad dan Dr Jalaluddin Rakhmat.
Meski hanya sebentar karena berlomba waktu dengan buka puasa, tetapi ada poin penting yang saya tangkap dari pembicaraan kedua cendekiawan tersebut. Menurut Prof Afif Muhmmad bahwa ada tiga yang menjadi penyebab suburnya gerakan khilafah dan radikalisme agama. Program Dirasah Islamiyyah (Ilmu-ilmu Islam) dengan fokus kajian Tafsir Al-Qur'an dan kajian Hadis Al-Kafi, yang diselenggarakan setiap Jumat dan Sabtu sore selama dua belas pertemuan sudah berakhir. Terima kasih Bapak/Ibu/Teman-teman yang sudah bergabung dalam paket Dirasah Islamiyyah angkatan ke-V.
Inilah kesimpulan diskusi siang tadi (Sabtu, 17 Februari 2018, di Aula Muthahhari Bandung) tentang Fiqih Kebangsaan dengan dua narasumber hebat, yaitu Gus Nadir (Nadirsyah Hosen) dan Kang Jalal (Jalaluddin Rakhmat) dengan moderator yang merupakan panutanku juga yaitu Pak Wawan.Sabtu siang, 17 Februari 2018, Aula Muthahhari Bandung padat dan ramai. Lebih dari 300 orang hadir dari berbagai latar belakang. Mulai dari aktivis ormas NU, IJABI, HMI, PMII, Ahmadiyah, mahasiswi dari Yogyakarta dan jamaah Muthahhari. Di Muthahhari digelar kegiatan dari Lembaga Pembinaan Ilmu-ilmu Islam (LPII) Bandung dan Lembaga Kajian & Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Barat. Kegiatannya berupa Bincang Fiqih Kebangsaan dengan menghadirkan Prof Nadirsyah Hosen dari NU cabang Australia dan Dr Jalaluddin Rakhmat dari (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) IJABI.
Alhamdulillah, kegiatan diseminasi karya ilmiah tesis Ahabib Alwi Husein, MA.Hum., pada Ahad 17 September 2017, berjalan dengan lancar dan mencerahkan pemikiran. Dalam diseminasi narasumber selain Alwi Husein adalah Dr Jalaluddin Rakhmat. Dengan moderator oleh Dr Muhammad Babul Ulum.
|
Yayasan MuthahhariUntuk informasi, silakan klik logo di bawah! Arsip
All
|