Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

21 Bulan Suci Ramadhan [by Miftah Fauzi Rakhmat]

14/5/2020

0 Comments

 
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad

 
Alkisah, suatu hari, Ali bin Abi Thalib berjalan di gang-gang kecil kota Kufah. Seperti lazimnya, ia berjalan sendirian. Tanpa pengawalan. Dengan sepenuh kerendahan hati dan kesederhanaan. Di kejauhan, ia melihat seorang perempuan membawa sekantung air di pundaknya. Ia tampak kesulitan. Ali segera mendekatinya. Karena beban yang berat, air itu terjatuh dari pundaknya. Ali mengambilnya. Ia sampaikan agar perempuan itu beristirahat sejenak. Kantung air kini berpindah tangan. Bertengger ia di pundak Ali, sang pahlawan Islam.
Perempuan ini tidak mengenal siapa lelaki yang menolongnya. Ia tahu Ali pemimpin kaum Muslimin, tapi ia tidak pernah berjumpa dengannya. Ia ucapkan terimakasih atas bantuannya. Ali bertanya tentang rumah dan keadaannya. Kata perempuan itu: “Rumahku di ujung sana. Aku punya anak-anak kecil. Ali bin Abi Thalib telah membuat mereka yatim. Ayahnya gugur di satu peperangan Ali.” Mendengar ini, raut muka Ali berubah. Rona kesedihan tampak di wajahnya. Ia antarkan perempuan itu ke rumahnya.
 
Malam itu, Ali tidak bisa tidur. Dukacita terlalu besar menyertainya. Sejak mentari terbenam hingga ia terbit kembali di permukaan, Ali tak berhenti memohon ampunan Tuhan. Pagi-pagi sekali, ia berangkat kembali ke rumah perempuan itu. Ia membawa sekantung gandum di pundaknya. Para sahabat yang melihatnya bertanya hendak ke mana Khalifah Rasulillah itu. Sebagian menawarkan jasanya, agar mereka bantu membawakan gandum itu. Ali menjawab singkat: “Siapa yang akan membawakan bekal kita di hari kiamat nanti?”
 
Dan sampailah ia di depan pintu rumah yang sama. Ia ketuk pintunya. Terdengar suara, “Siapa di sana?” Ali menjawab, “Aku yang menolongmu kemarin membawakan kantung airmu. Aku membawa makanan untukmu. Tolong bukakan pintu.”
 
Pintu pun dibuka. Ali dipersilakan masuk. “Semoga Allah meridhoimu,” ujar perempuan itu, “Biarlah Allah jadi hakim untuk apa yang terjadi antara aku dan Ali.” Geram itu masih ada. Amarah itu masih di dada.
 
Ali tak berubah sedikit pun. Kelak ia berwasiat pada putranya, ciri mukmin sejati itu adalah menyimpan duka cita di batinnya, tapi wajahnya tetap cerah ceria. Ia lakukan itu di hadapan perempuan itu. Batinnya menyimpan duka tak terkira. Tapi di wajahnya, masih saja tersungging senyum itu.
 
Ali mengalihkan pembicaraan. “Gandum ini, aku buatkan roti untukmu atau kau bermain dengan anak-anakmu.” Perempuan itu menjawab, “Aku lebih mahir darimu membuat roti. Kau sajalah yang menjaga anak-anakku.”
 
Maka Ali menghampiri anak-anak kecil itu. Setiap belaian di rambut mereka mengingatkannya pada ayahanda yang tiada. Selain gandum, ia membawa juga setangkup daging masak. Mencampurkannya dengan kurma, lalu menyuapi anak-anak itu dengan makanan yang dibuatnya. Dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, setiap asupan ia antarkan ke mulut anak-anak itu seraya berkata: “Maafkan Ali bin Abi Thalib. Mohonkan pada Tuhan untuk memaafkan Ali bin Abi Thalib.”
 
Adonan gandum pun siap. Ali mempersiapkan tungku pembakaran. Wajahnya ia dekatkan pada api yang menyala. Kembali ia berkata: “Kaulihat api dunia ini. Begitu panasnya! Ketahuilah, api akhirat lebih panas lagi.” Hadza jazaa’u man dhayya’al yatiim. Inilah balasannya bagi yang menelantarkan anak yatim.
 
Dan pada saat bersamaan, tetangga perempuan itu datang. Ia melihat dan mengenali Ali. Ia terkesiap. Segera ia mengabarkan pada ibu anak-anak yatim itu tentang siapa sesungguhnya lelaki di rumahnya. Ali bin Abi Thalib, Amirul Mu’minin, pemimpin kaum Muslimin! Ia berkata: “Celaka engkau! Kau tahu siapa tuan itu? Dialah Ali, Khalifah Islam, pemimpin negeri ini!”
 
Perempuan itu terkejut. Rasa malu menyelimutinya. Ia datang pada Ali. “Maafkan aku, sungguh aku malu. Maafkan aku.” Hampir-hampir ia menunduk menutup muka.
 
Ali, masih dalam kerendahan hati dan kesederhanaan, berkata kepadanya: “Akulah yang harus kaumaafkan. Selama ini, banyak kesulitanmu yang tidak kuringankan. Aku mohonkan padamu, agar kiranya kau berkenan. Doakan aku. Mohonkan pada Allah Ta’ala agar ampunan dan ridhonya tercurah pada seorang Ali bin Abi Thalib.” (Bihar al-Anwar 41:52)
 
Bila seorang Ali bin Abi Thalib memohonkan kerelaan seorang perempuan, memohonkannya agar mendoakan ampunan…Ya Allah, apa jadinya orang sepertiku? Tak terhitung hak orang di pundakku. Tak terhitung musibah saudara yang luput dari sadarku. Ampuni aku Ya Allah, ampuni aku.
 
21 bulan suci Ramadhan, kekasih Allah kekasih Rasulullah Saw itu berpulang. Dua hari lamanya ia menahan sakit. Racun belati yang memukulnya di waktu ruku’ telah menjalar ke seluruh tubuhya. Sebagian kulitnya berubah hijau. Racun itu begitu cepat. Belum lagi luka karena hantaman belati tajam itu yang mengiris kepalanya. Zikir tak pernah lekang dari lisannya. Wasiat shalat dan Al-Qur’an tak henti disampaikannya. Ia pandang orang-orang terkasih di sekitarnya. Begitu saat itu tiba, kenangan akan Baginda Rasulullah Saw, kerinduan akan kekasih hatinya Sayyidah Fathimah Azzahra terbentang di hadapan. Lalu terdengar ucapan penuh keridhoan: Fuztu wa Rabbil Ka’bah.
 
Tetapi, masih ada embun menggenang di pelupuk matanya yang terbiasa mengalirkan tangisan. Dan lihatlah lebih dalam, lihatlah lebih saksama. Pada embun itu membayang orang-orang kecil yang selama ini dekat dengannya. Orang-orang seperti perempuan itu.
 
Dan malam ini, mereka kehilangan pelindung mereka. Mereka kehilangan ketukan pintu di dini hari. Mereka kehilangan gandum roti yang dibagikan di malam hari. Mereka kehilangan sosok penyayang yang menjahitkan pakaian berlubang mereka, yang menyatukan sandal terputus mereka.
 
Malam ini, anak-anak yatim itu kehilangan ayah mereka yang sangat penyayang. Bersama kerelaan menjemput takdir Tuhan, ingatan akan orang-orang kecil tak pernah hilang dari ingatan.
 
Andai kami juga ada dalam butiran airmatamu Ya Imam. Andai kami juga ada dalam kelompok yang kaurindukan. Tapi, mungkinkah kami? Sedang orang-orang kecil yang kaucintai tak hadir dalam keseharian kami. Sedang kami melupakan mereka. Sedang kami tak pedulikan mereka.
 
Ah, izinkan kami berduka Ya Imam. Bukan hanya karena kehilanganmu. Tapi karena ketidakpastian kepulangan kami. Tapi karena keterpisahan abadi kami. Tidak Ya Allah, jangan Kaubiarkan keterpisahan itu abadi. Kami tak sanggup. Kami takkan mampu. Sayangi kami. Ampuni kami. ***
 
Miftah Fauzi Rakhmat, Ketua Yayasan Muthahhari Bandung
 

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.