Pertama-tama saya mengucapkan syukran jazilan, terima kasih yang sebesar-besarnya karena saya diundang untuk berbicara dalam majelis untuk menghormati haul kesembilan, al Imam Al Mujahid al Mufakkir as-Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah. Saya sungguh mendapatkan kehormatan yang luar biasa dan niat saya datang kesini adalah pertama-tama untuk silaturahmi dengan teman-teman pengikut Ahlulbait, teman-teman Syiah dan teman-teman yang lain.
0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Hari ini, 2 Oktober 2015, bertepatan dengan 18 Dzulhijjah 1436 H. Pada tarikh yang sama, sepuluh tahun setelah Nabi Muhammad Saw (Saw: Shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam, salam sejahtera dari Allah baginya dan keluarganya) hijrah ke Madinah, beliau memimpin kafilah jemaah haji. Itulah haji yang pertama, haji yang terakhir. Haji satu-satunya. Subjektivitas pada sebuah narasi dan keyakinan periwayatnya adalah
satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Namun tidak menutup kemungkinan, seorang periwayat dapat berlaku objektif saat menuturkan narasi, dan terlepas dari afiliasi yang diyakininya. Dapat disaksikan sepanjang sejarah kodivikasi, para kolektor hadis Sunni telah merekam banyak narasi yang datang dari para periwayat di mana keyakinan mereka berbeda bahkan berseberangan. Hal itu bukanlah sesuatu yang terlewatkan dari metode para kolektor atau kelalaian dalam sistim koleksi, namun yang menjadi prinsip para kolektor Sunni dalam menentukan validitas sebuah riwayat adalah keadilan (‘adalah), kejujuran (sidq) dan akurasi’ (dabt) para periwayatnya. Dalam Islam, ada dua mazhab besar: Sunni dan Syiah. Politik iri dengki kerap berusaha memisahkan dua saudara ini. Ketik kata Syiah di internet, muncullah senarai fitnah dan sebaris laku keji. Apa sebenarnya perbedaan utama dari dua mazhab ini? Menurut saya setidaknya ada dua. Yang lainnya adalah sebaran-sebaran kecil sebagai dampak dari yang dua ini. Apakah itu?
Di antara tokoh tafsir yang berbicara secara panjang lebar tentang tafsir batini adalah Al-`Allâmah Al-Sayyid Muhammad Husain Al-Thabâthabâ`î (selanjutnya ditulis Al-Thabâthabâ'î) (1321—1401 H/1903-1981 M). Ia, sebagaimana dilansir Nasr, adalah tokoh Syiah yang mengusung tafsir batini di samping teosofis. Penilaian serupa dilontarkan `Alî Al-Ausî dan Pihak Penerbit Al-Mîzân fî Tafsîr Al-Qur'ân (selanjutnya ditulis Al-Mîzân). Kajian terhadap tokoh ini kaitannya dengan wacana tafsir batini jarang—jika tidak dikatakan belum—dilakukan. Padahal, pandangan-pandangannya tentang persoalan ini menarik dikaji tidak saja karena ia mewakili mufasir Syi`ah modern abad ke-20, tetapi juga berbeda dengan mufasir-mufasir lain yang merumuskan atau mempraktekkan tafsir batini.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kitab-kitab tafsir dari yang klasik sampai modern menggunakan dua pendekatan. Pertama, pendekatan eksoterik, yakni tafsir yang lebih menitikberatkan pada sisi lahir teks-teks Al-Qur'an. Kedua, pendekatan esoterik, yakni tafsir yang lebih menitikberatkan pada sisi isyarat atau pesan batin yang secara implisit terkandung di balik lahir teks-teks Al-Qur'an. Mengingat bahwa kedua sisi penafsiran di atas memiliki urgenitas yang sama, maka pengkajian elaboratif tentang penafsiran esoterik dirasakan sangat mendesak.
Konsepsi marja`iyyah adalah corak khusus yang dimiliki oleh Islam mazhab Syi`ah Imâmiyyah. Konsepsi ini merupakan wujud eksistensi, inovasi dan dinamisasinya fikih dalam mazhab ini. Dalam konsep ini terdapat beberapa karakter, antara lain:
Alkisah, seorang anak ditanya oleh ayahnya. Sang ayah adalah seorang alim besar pada zamannya.
“Ingin jadi apakah kau ketika besar nanti?” “Aku ingin menjadi sepertimu” jawab si anak. “Salah besar anakku, bercita-citalah untuk meniru Imam Ja’far Shadiq. Dengan begitu, walaupun 1 % cita-citamu itu tercapai, engkau sudah jauh lebih baik dariku”. |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
April 2024
|