“Wahai manusia, sudah datang kepada kalian bulan Tuhan yang membawa berkat, rahmat, dan ampunan; bulan yang paling utama di sisi Tuhan dari bulan mana pun. Paling utama hari-harinya, malam-malamnya, bahkan jam demi jamnya. Inilah bulan ketika kalian diundang untuk menjadi tamu-tamu Tuhan. Di bulan ini, kalian dijadikan orang-orang yang berhak memperoleh jamuan Tuhan. Di bulan ini, nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadat, amal kalian diterima, dan doa kalian dijawab. Mohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, supaya Dia membimbing kamu untuk menjalankan puasanya dan membaca Kitab-Nya. Malanglah orang yang tidak mendapat ampunan Tuhan di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan lapar dan dahaga kamu di bulan ini lapar dan dahaga pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada fakir miskin. Muliakan para pemimpin kamu dan kasih-sayangi orang-orang kecil di antara kamu. Sambungkan persaudaraan kamu. Pelihara lidah kamu. Jagalah dirimu agar kamu tidak melihat apa yang tidak boleh kamu lihat dan tidak mendengar apa yang tidak boleh kamu dengar. Sayangilah anak-anak yatim orang lain supaya Tuhan menyayangi anak-anak yatim kamu.”
0 Comments
Dalam Kitab Minhaj Al-Balaghah diriwayatkan khotbah Nabi Muhammad Saw menyambut bulan Ramadhan. Seperti biasa, khotbah Nabi itu singkat tetapi menyentuh hati. Di tengah-tengah khotbah, Nabi melayani pertanyaan para sahabatnya. Khotbahnya dialogis. Rasulullah Saw menguraikan kata-kata yang sederhana, tetapi mengandung muatan makna yang dalam. Di bawah ini kita memuat lagi sebagian khotbah itu dan memberikan catatan pada bagian-bagian yang sering dilupakan kaum Muslimin.
Sudah kita tinggalkan bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah. Imam 'Ali Zainal Abidin as. Cucu Rasulullah Saw selalu meninggalkan bulan Ramadhan dengan penuh kesedihan. Dengan air mata yang tidak henti-hentinya membasahi wajah yang mulia, beliau mengucapkan salam perpisahan pada bulan Ramadhan. Ia berpisah dengan bulan yang telah menyertainya dalam mengabdi kepada Allah. Bulan yang menebarkan harapan hamba dari ampunan Tuhan. Bulan yang didalamnya orang-orang saleh membersihkan hati dengan air mata taubat dan penyesalan. Bulan yang didalamnya ada satu malam yang lebih utama dari seribu bulan. Seperti Imam 'Ali Zainal Abidin as, marilah kita ucapkan salam perpisahan kepada Ramadhan:
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad Di akhir khutbah Baginda Nabi Saw di penghujung bulan Sya’ban, setelah Baginda Saw memaparkan keutamaan bulan suci Ramadhan, Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw bertanya, “Ya Rasulallah, amalan apakah yang paling utama?” “Menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah Swt.” Al-wara’ ‘an maharimillah. Bulan puasa ini aku punya pengalaman menarik. Aku diundang oleh seorang pendeta Kristen untuk berbuka bersama di rumahnya. Menjelang Magrib ruang tamu sudah dipenuhi oleh wakil dari berbagai agama dan aliran kepercayaan. Di samping agama-agama yang lazim, aku berjumpa juga dengan wakil-wakil Bahai dan ajaran Tao. Mereka adalah anggota perkumpulan yang membawa missi perdamaian di antara umat beragama dan berkepercayaan. Perkumpulan ini namanya Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad Jadi, dari ucapan Marhaban ya Syahra Ramadhan itu, siapakah menyambut siapa? Siapakah tamu dan siapakah tuan rumah? Yang manakah kita, dan yang manakah bulan suci penuh berkah itu? Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad Selamat datang bulan suci Ramadhan! Dalam Bahasa Arab, menyambut selamat datang menggunakan di antaranya dua kalimat berikut ini: ahlan wa sahlan dan marhaban. Apa makna kedua kata itu? Apakah sekadar selamat datang? Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad Plato pernah ditanya, “Mengapa kau memuliakan gurumu lebih dari ayahmu?” Ia menjawab, “Karena ayahku membawa aku dari surga menuju dunia. Sedang guruku mengantarkanku kembali dari dunia menuju surga. Nah, manakah yang mesti lebih kaumuliakan?” Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Salam wa rahmah Bulan suci kembali menyapa. Ia menghentak tiba-tiba. Meski wewangiannya terasa sejak berbulan sebelumnya, persiapan itu tak juga cukup menyambutnya. Takkan pernah. Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Sesuai arahan Ketua Dewan Syura IJABI Dr. KH. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc, bahwa sejak awal berdiri IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) mengikuti Ketetapan Pemerintah Republik Indonesia dalam penetapan tanggal 1 Ramadhan dan Idul Fitri (1 Syawal). |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
April 2024
|