MASIH tentang tadwin hadis. Hasil investigasi kita berbeda dengan konsepsi sarjana Islam tradisional yang menyebut Nabi terlibat dalam larangan tadwin dan menjadi traveling theory dalam ilmu hadis konvensional. Temuan kita berbeda, Nabi terbebas dari politik larangan yang melibatkan elit Quraisy. Untuk sampai pada kesimpulan tersebut kita memakai metode abduktif yang menekankan the logic of discovery dan bukan the logic of justification yang dianut sarjana tradisional.
0 Comments
Hadis palsu dalam istilah ahli hadis disebut hadis maudhû‘. Semua ahli hadis sepakat menganggapnya sebagai hadis dha‘îf yang paling buruk kualitasnya. Orang yang membuat hadis palsu disebut al-wâdhi‘. Bentuk jamaknya al-wadhdhâ‘ûn. Mereka adalah para oknum yang sengaja berdusta, bukan karena salah (dengan tidak sengaja dalam meriwayatkan), tidak juga karena meriwayatkan dari para pendusta (kadzdzâb). Pemalsuan hadis, menurut pendapat mayoritas, belum terjadi di masa Nabi hidup. Mereka menolak pendapat yang menyatakan sejak zaman Nabi telah terjadi pemalsuan seperti yang diusung oleh Ahmad Amin. Menurut Ahmad Amin, hadis “man kadzdzaba alayya....” muncul sebagai reaksi atas adanya dusta dengan mengatasnamakan Rasulullah. Selanjutnya materi dapat Anda baca/unduh pada download file di bawah ini!
|
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
April 2024
|