RASULULLAH saw bersabda, “Semua urusan yang tidak dimulai dengan basmalah, maka urusan itu terputus.” Apa yang dimaksud dengan amal yang terputus? Amal yang terputus adalah amal yang tidak mempunyai ujung, tidak ada tujuannya. Amal yang tidak mempunyai ujung atau tidak mempunyai tujuan adalah amal yang tidak dimulai dengan nama Allah. Sebaliknya, amal yang dimulai dengan nama Allah tidak akan terputus; amal itu akan berakhir dengan nama Allah lagi. Menurut Syekh Jawad Amuli, begitu pula jika amal kita dimulai dengan hamdalah, maka amal itu akan berujung dengan hamdalah pula.
0 Comments
MASIH tentang tadwin hadis. Hasil investigasi kita berbeda dengan konsepsi sarjana Islam tradisional yang menyebut Nabi terlibat dalam larangan tadwin dan menjadi traveling theory dalam ilmu hadis konvensional. Temuan kita berbeda, Nabi terbebas dari politik larangan yang melibatkan elit Quraisy. Untuk sampai pada kesimpulan tersebut kita memakai metode abduktif yang menekankan the logic of discovery dan bukan the logic of justification yang dianut sarjana tradisional.
BANGSA Arab sebelum Islam tidak pernah mengandalkan tulisan dalam menjaga syair, roman kehidupan mereka dan juga nasab. Mereka hanya mengandalkan ingatan sehingga potensi hafalannya berkembang. Konon mereka dikenal dengan kekuatan dan kecepatan hafalan. Meski demikian, bukan berarti di antara mereka tidak ada yang mengenal baca tulis, karena masyarakat Makkah yang berprofesi sebagai pedagang membutuhkan keahlian menulis dan berhitung. Memang jumlahnya sangat sedikit. Oleh karena, itu Al-Quran menyebut bangsa Arab sebagai bangsa ummî. Perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi. Nabi sendiri sangat concern dalam mengajarkan baca tulis kepada umatnya. Beliau mengizinkan tawanan perang Badar untuk menebus dirinya dengan mengajarkan baca tulis kepada sepuluh putra-putri Anshar. Sebagian sukarelawan seperti Abdullah bin Said bin al-Ash, Said bin Rabi’ al-Khazraji, Basyir bin Tsa’labah, Aban bin Said al-Ash mengajarkan baca tulis di Masjid Madinah. Sehingga jumlah penulis pun bertambah banyak, para penulis wahyu mencapai empat puluh orang, ini belum dihitung para pencatat sedekah, surat-surat, dan perjanjian-perjanjian. Selanjutnya materi dapat Anda baca/unduh pada download file di bawah ini! ![]()
Hadis palsu dalam istilah ahli hadis disebut hadis maudhû‘. Semua ahli hadis sepakat menganggapnya sebagai hadis dha‘îf yang paling buruk kualitasnya. Orang yang membuat hadis palsu disebut al-wâdhi‘. Bentuk jamaknya al-wadhdhâ‘ûn. Mereka adalah para oknum yang sengaja berdusta, bukan karena salah (dengan tidak sengaja dalam meriwayatkan), tidak juga karena meriwayatkan dari para pendusta (kadzdzâb). Pemalsuan hadis, menurut pendapat mayoritas, belum terjadi di masa Nabi hidup. Mereka menolak pendapat yang menyatakan sejak zaman Nabi telah terjadi pemalsuan seperti yang diusung oleh Ahmad Amin. Menurut Ahmad Amin, hadis “man kadzdzaba alayya....” muncul sebagai reaksi atas adanya dusta dengan mengatasnamakan Rasulullah. Selanjutnya materi dapat Anda baca/unduh pada download file di bawah ini! ![]()
Dalam rangka mengenang kesyahidan Imam Husain as, cucu Rasulullah saw yang wafat 10 Muharram 61 H./680 M. akibat kekejaman Bani Umayyah, kami sajikan hadis-hadis mengenai kesyahidan Beliau as.
Subjektivitas pada sebuah narasi dan keyakinan periwayatnya adalah
satu kesatuan yang sulit dipisahkan. Namun tidak menutup kemungkinan, seorang periwayat dapat berlaku objektif saat menuturkan narasi, dan terlepas dari afiliasi yang diyakininya. Dapat disaksikan sepanjang sejarah kodivikasi, para kolektor hadis Sunni telah merekam banyak narasi yang datang dari para periwayat di mana keyakinan mereka berbeda bahkan berseberangan. Hal itu bukanlah sesuatu yang terlewatkan dari metode para kolektor atau kelalaian dalam sistim koleksi, namun yang menjadi prinsip para kolektor Sunni dalam menentukan validitas sebuah riwayat adalah keadilan (‘adalah), kejujuran (sidq) dan akurasi’ (dabt) para periwayatnya. Kaifa shabruka? Kalian tetap bertahan. Kalian tetap tegar dan bersabar. Kalian masih juga mengemakan gelak ria pada saat menghadapi gelombang yang membahana. Kalian berkata seperti Heinrich Heine: Ich grolle nicht, wenn das Herz auch bricht. Aku tidak akan mengeluh, walaupun hati hancur luluh. Kepada mereka yang mencari penghidupan dengan menyebarkan kebencian, kalian tegakkan kehidupan di atas cinta kasih.
Ini memang buku ilmiah. Tetapi digarap secara piawai, sehingga menarik dibaca. Buku itu berjudul, ‘Diskursus Ahl Al-Bayt Nabi saw Dalam Hadis’. Penulisnya, seorang master lulusan UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, Alwi Husein.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa Ali Muhammad Hurun ‘Ain atau Hurun ‘în adalah bidadari surgawi yang dijanjikan Allah Ta’ala menemani penghuni surga. “Bidadari-bidadari yang dipelihara dalam kemah-kemah” (QS. Ar-Rahman [55]:72); “Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah” (QS. Al-Waqiah [56]:22). |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
January 2023
|