Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad
Alkisah, suatu hari, Ali bin Abi Thalib berjalan di gang-gang kecil kota Kufah. Seperti lazimnya, ia berjalan sendirian. Tanpa pengawalan. Dengan sepenuh kerendahan hati dan kesederhanaan. Di kejauhan, ia melihat seorang perempuan membawa sekantung air di pundaknya. Ia tampak kesulitan. Ali segera mendekatinya. Karena beban yang berat, air itu terjatuh dari pundaknya. Ali mengambilnya. Ia sampaikan agar perempuan itu beristirahat sejenak. Kantung air kini berpindah tangan. Bertengger ia di pundak Ali, sang pahlawan Islam.