Hadis berkata: Anaknya yang jahat, Kabil dan keturunannya, berhasil mengalahkan anaknya yang saleh, Hibatullah (Habil) dan keturunannya mereka terusir dari kampung halamannya.
Apa yang terjadi sepeninggal bapak kita, Adam as?
Hadis berkata: Anaknya yang jahat, Kabil dan keturunannya, berhasil mengalahkan anaknya yang saleh, Hibatullah (Habil) dan keturunannya mereka terusir dari kampung halamannya.
0 Comments
Jika kita membuka lembaran sejarah dengan cermat, kita akan menemukan bahwa setiap agama di bumi ini bergerak dari zaman kemurnian ke zaman kepalsuan; dari suatu masa ketika pemeluk agama itu menghayati dan mempraktekkan agama mereka dalam arti yang sebenarnya ke suatu masa ketika orang mengambil agamanya secara main-main dan dangkal. Agama Nasrani, misalnya, dimulai oleh sekelompok kecil orang yang mempertahankan imannya dengan seluruh jiwanya. Sekarang ini, kebanyakan yang menyebut dirinya Kristen tidak lagi pergi ke gereja atau mengamalkan ajaran-ajarannya. Nietzsche, seorang filsuf Jerman, bahkan berkata, “Sekarang ini orang-orang yang menyebut dirinya Kristen bukan lagi orang Kristen.”
Seorang demi seorang keluarga Imam Husain gugur. Putra-putra Aqil berjatuhan. Begitu pula Awn dan Muhammad. Dua orang putra Zainab, dibunuh di hadapan ibunya. Pasukan musuh mengepung Imam Husain dengan ketat. Pikiran Zainab kalut. Ia hampir tidak dapat menahan prahara yang bertubi-tubi menghantamnya. Tanpa diketahuinya, Al-Qasim, putra Al-Hasan, sudah keluar dari kemah. Ia masih sangat muda. Wajahnya molek, jernih, dan menampakkan kesegaran anak remaja. Ia memakai sarung dan sepasang sandal yang sebuah talinya sudah putus. Dengan berani ia menentang orang-orang yang haus darah itu. Tapi, apa artinya perlawanan anak kecil itu? Sebentar kemudian sebuah pedang mengenai kepalanya. Anak itu menjerit, “Aduh Paman....” Zainab terkejut, ia mendekati Al-Qasim.
Kita datang ke Madinah untuk berziarah kepada Rasul yang agung. Tapi masih sanggupkah kita mengucapkan shalawat dan salam kepadanya, sedangkan duka nestapa mengiris-iris jantung kita. Masih mungkinkah kita tertawa, padahal putri Rasul tidak pernah tersenyum lagi setelah itu.
Sekarang kita berada di Madinah Al-Munawwarah. Adzan Maghrib sudah dikumandangkan. Matahari sudah tenggelam dan gemintang bermunculan di langit Madinah yang jernih. Dari penduduk Madinah kita mendengar berita yang mencemaskan. Nabi yang tercinta menderita sakit. Berkali-kali ia pingsan. Di dalam rumahnya yang sempit dan sederhana, para pelayat berdesakan.
Kita akan bergabung dengan kafilah umat manusia menembus ruang dan waktu. Kita akan menjelajah sejarah, kembali ke seribu empat ratus tahun yang lalu, ke zaman Rasulullah saw. Lihatlah, kafilah kita sudah memasuki kota Madinah. Pohon-pohon kurma yang hijau sudah kelihatan. Dalam naungan pohon kurma, kita melihat mesjid Kuba, mesjid yang pertama dibangun di atas dasar taqwa.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad WORDS DON'T MEAN. PEOPLE MEAN -Korzybski- Ah, Mahasuci Tuhan yang telah menciptakan manusia. Mengajarkannya pandai berbicara. Demikian ayat-ayat pembuka Surat al-Rahman mengingatkan kita. Kata tidak bermakna, kita yang memberikannya. Menarik untuk melihat sejarah dan bagaimana kita bisa belajar darinya. Bukankah haji adalah puncak peribadatan? Bukankah haji adalah kesempurnaan rukun dalam pengamalan. Tapi mengapa ia ditinggalkan?
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Entah untuk ke sekian kalinya, kau dengar permohonan maaf ini. Entah untuk kali keberapa, sesal itu menghunjam bertubi. Palestina, bukan sekadar sebuah kata dalam kamus Kaum Muslimin. Palestina adalah jati diri. Adalah sejarah. Adalah pembeda antara yang semu dan hakiki. Palestina adalah wajah yang tak berubah, dari berbagai topeng kepalsuan dalam sejarah. Palestina adalah titik penentu itu: adakah gerak laju atau terjerumus dalam melangkah. Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Dalam sebuah diskusi, ayah saya ditanya tentang topik pilihannya yang membahas buku Misteri Wasiat Nabi Saw. Penanya, seorang dosen berpengalaman, menyayangkan ketertarikan ayah saya yang tidak bergerak: dari dulu sejak beliau dikenal hingga sekarang, tetap saja membahas perihal wasiat Nabi Saw. Itu dan itu lagi. Tak berubah. Kata penanya, seakan tak ada kemajuan. Semestinya Pak Jalal, begitu menurutnya, sudah bisa melebihi aspek rasional, dan masuk pada ranah tasawuf yang di luar rasional. |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
April 2024
|