“Wahai manusia, sudah datang kepada kalian bulan Tuhan yang membawa berkat, rahmat, dan ampunan; bulan yang paling utama di sisi Tuhan dari bulan mana pun. Paling utama hari-harinya, malam-malamnya, bahkan jam demi jamnya. Inilah bulan ketika kalian diundang untuk menjadi tamu-tamu Tuhan. Di bulan ini, kalian dijadikan orang-orang yang berhak memperoleh jamuan Tuhan. Di bulan ini, nafas kalian menjadi tasbih, tidur kalian ibadat, amal kalian diterima, dan doa kalian dijawab. Mohonlah kepada Allah dengan niat yang tulus dan hati yang bersih, supaya Dia membimbing kamu untuk menjalankan puasanya dan membaca Kitab-Nya. Malanglah orang yang tidak mendapat ampunan Tuhan di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan lapar dan dahaga kamu di bulan ini lapar dan dahaga pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada fakir miskin. Muliakan para pemimpin kamu dan kasih-sayangi orang-orang kecil di antara kamu. Sambungkan persaudaraan kamu. Pelihara lidah kamu. Jagalah dirimu agar kamu tidak melihat apa yang tidak boleh kamu lihat dan tidak mendengar apa yang tidak boleh kamu dengar. Sayangilah anak-anak yatim orang lain supaya Tuhan menyayangi anak-anak yatim kamu.”
0 Comments
Berikut ini makalah Dr Asep Salahudin dalam Bincang Tasawuf Perspektif Allahyarham KH Dr Jalaluddin Rakhmat MSc., dan disiarkan melalui Channel YouTube MISYKAT TV. Makalah bisa Anda baca di bawah ini! Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik. Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan, seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fusshilat [41]:34) Diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud, pada suatu malam, setelah mendirikan salat Isya di Masjid Raulullah saw, seorang laki-laki bangkit dengan menyatakan bahwa dia adalah seorang musafir yang membutuhkan makanan. Nabi Muhammad saw bertanya, “Siapa yang dapat memenuhi permintaannya malam ini akan memperoleh balasan berupa surga?”
Pada zaman Nabi Musa as dahulu, hidup seorang gembala yang bersemangat bebas. Ia tidak punya uang dan tidak punya keinginan untuk memilikinya. Yang ia miliki hanyalah hati yang lembut dan penuh keikhlasan; hati yang berdetak dengan kecintaan kepada Tuhan. Sepanjang hari ia menggembalakan ternaknya melewati lembah dan ladang melagukan jeritan hatinya kepada Tuhan yang dicintainya, "Duhai Pangeran tercinta, di manakah Engkau, supaya aku dapat persembahkan seluruh hidupku pada-Mu? Di manakah Engkau, supaya aku dapat menghambakan diriku pada-Mu? Wahai Tuhan, untuk-Mu aku hidup dan bernafas. Karena berkat-Mu aku hidup. Aku ngin mengorbankan domba-Ku ke hadapan kemuliaan-Mu."
Pentingnya ukhuwah Islamiyah telah ditegakkan berkali-kali dalam khotbah Jumat. Pada waktu mendapat guncangan jiwa, pada sebuah bangsa yang terdiri atas orang-orang asing, kita lebih memerlukan lagi rasa persaudaraan. Sering kali pada saat kita kelelahan, ketika tidak ada orang yang memperhatikan, ketika kita mempertahankan hidup sendirian, kita terkenang orang-orang baik yang kita tinggalkan di tanah air, yang sering berbagi suka dan duka bersama kita. Apakah di sini kita menemui orang-orang yang mirip dengan orang-orang yang kita tinggalkan itu?
Saya malu sebetulnya menuliskan kalimat-kalimat Imam tentang pendidikan anak. Saya 99% tidak mengamalkannya. Saya tuliskan beberapa. Semoga Allah melepaskan akibat dari tidak mengamalkan apa yang disampaikan dari saya. Berikut beberapa kalimat dari Imam as.
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, dan Allah tetap menyempurnakan cahayaNya meskipun orang-orang kafir benci.
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad Apakah jamuan teramat istimewa itu? Apa adab bertamu yang paling mesti dipelihara? Ibarat bertamu, tuan rumah menghadirkan jamuan. Kita menikmatinya. Tetapi bukankah ada maksud kita berkunjung? Ada alasan mengapa kita datang. Maka dengan sepenuh penghormatan kita sampaikan di balik maksud kedatangan. Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad Dahulu sekali, sewaktu kecil saya punya teman bermain. Ia dibelikan ayahnya seragam superman. Saya masih bisa mengingat saat itu. Untuk beberapa saat, ia menjadi bintang di antara kami. Seragam itu sangat indah, bersamaan dengan dirilisnya film Superman di bioskop tanah air. Cristopher Reeve menjadi pemain yang memerankannya. |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
January 2023
|