Pada hari-hari terakhirmu
Kau tinggalkan kenangan indah bagi para sahabatmu
Kau bersihkan hati salah seorang sahabatmu
Dengan doa pamungkasmu
Al-Tanwir |
|
Aku rindukan doamu, ya Rasul Allah
Pada hari-hari terakhirmu Kau tinggalkan kenangan indah bagi para sahabatmu Kau bersihkan hati salah seorang sahabatmu Dengan doa pamungkasmu
0 Comments
Kau duduk di mimbar itu
untuk terakhir kalinya Serban basah membalut kepalamu Demam panas mengguncang tubuhmu Pucat-pasi wajahmu Tapi masih juga tersungging senyummu Takkan sanggup mengucap salam berpisah darimu
Takkan sanggup beranjak langkahkan kaki darimu Hatiku tercabik oleh cahaya cintamu Gemerlap kubah itu takkan pernah hilang Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Aali Muhammad Timbangan menuntut hak itu akan sangat berat dilewati. Bekal apa pun, tergerus habis oleh mereka yang ingin merebutnya dari kita. Bayangkan satu hari, ketika lari suami dari istrinya, anak dari ayahnya, seorang dari saudaranya. ”Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.” [Juz 30 | Abasa (80) | Ayat: 37] Semua mencari keselamatan untuk dirinya sendiri. Bayangkan hari seperti itu. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad
Paradoks itu karena kita tidak pernah tahu ‘keinginan’ Tuhan. Mana yang Tuhan inginkan, pergi atau tinggal? Membalas atau bersabar? Mendahulukan ibadahNya atau menolong sesama kita? Mana lebih berat, hak Tuhan atau hak sesama manusia? Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa Ali Muhammad Pada akhirnya, saya harus berangkat untuk tetap tinggal. Paradoks bukan? Islam memang demikian. Ia hadir untuk mentidakhadirkan kita. Sejak dulu saya tertarik dengan urusan paradoksal ini. Inilah agama yang mengajarkan: harta sebenarnya yang kita miliki, bukan harta yang kita simpan melainkan yang kita beri. Ibadah yang sejati adalah ibadah minus keinginan diri. |
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
January 2021
|