Setengah abad yang lalu, aku adalah anak kecil yang tinggal di kampung. Pada bulan puasa, aku menghabiskan waktu dengan “berburu” makan untuk berbuka. Aku memetik puluhan buah jambu dari pohon-pohon jambu yang tumbuh di pinggir kali. Aku juga mengantongi beberapa buah mangga yang kupetik dari pohon mangga di halaman rumah nenekku.
0 Comments
Izinkan saya bercerita dulu karena pada bulan Ramadhan ini kita biasanya lebih senang mendengar cerita ketimbang berbicara yang agak ilmiah.
Bulan puasa aku punya pengalaman menarik. Aku diundang oleh seorang pendeta Kristen untuk berbuka bersama di rumahnya. Menjelang Magrib ruang tamu sudah dipenuhi oleh wakil dari berbagai agama dan aliran kepercayaan. Di samping agama-agama yang lazim, aku berjumpa juga dengan wakil-wakil Bahai dan ajaran Tao. Mereka adalah anggota perkumpulan yang membawa missi perdamaian di antara umat beragama dan berkepercayaan. Perkumpulan ini namanya Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang yahudi, Nasrani, dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah. Hari kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS al-Baqarah:62).
Pada suatu hari, seorang kiai muda dari Pesantren Lirboyo datang menemui saya dengan membawa sebuah buku tebal yang berisi renungan-renungan sufistik. Kiai itu tak pernah menempuh pendidikan formal, ia hanya masuk pesantren. Buku yang dibawanya diketik sendiri melalui mesin tik yang tampaknya dibuat di Jerman sebelum Perang Dunia II. Setelah berbincang dengannya, saya menyadari bahwa kiai ini luar biasa. Ia banyak menggunakan istilah-istilah, bukan saja dalam bahasa Arab, tetapi juga dalam bahasa Inggris modern.
Dalam buku The Art of Loving, atau Seni Mencinta, Erich Fromm menulis bahwa para manusia modern sesungguhnya adalah orang-orang yang menderita. Penderitaan tersebut diakibatkan karena kehausan mereka untuk dicintai oleh orang lain. Mereka berusaha keras melakukan apa saja agar dapat dicintai. Anak-anak muda akhirnya terjerumus ke dalam pergaulan bebas karena mereka ingin dicintai dan diterima oleh kawan-kawan sebayanya. Para istri berjuang untuk menguruskan tubuh mereka agar dicintai oleh para suami mereka. Para politisi tidak segan-segan berdusta dan menipu orang agar dicintai oleh para pemilih dan pengikut mereka.
|
Rasulullah saw bersabda:“Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.” Tema
All
Arsip
April 2024
|