Ketika tiba di Irak Hajjaj mencari-cari Sulaim. Sulaim lari menghindar dan bertemu kami di Nobandjan. Ia tinggal serumah dengan kami. Sebelumnya aku tidak pernah melihat orang yang paling berwibawa, paling bersemangat, dan paling bersedih dari dirinya. Tidak juga aku pernah melihat orang yang paling membenci ketenaran dirinya sendiri darinya. Saat itu umurku 14 tahun. Aku telah hafal al-Quran. Aku selalu bertanya kepadanya. Ia bercerita kepadaku tentang pejuang Badar.