Sugeng enjing ka sadaya...
Materi LPII pekan ini tentang berbagai istilah termasuk diskursus teori sanad (mata rantai/jalur periwayatan hadis) yang menjadi obyek keberatan Islamis Barat terhadap hadis nabi yang sempat ditanyakan oleh peserta pada pertemuan yang lalu.
Selain catatan dari saya, materinya juga kita ambil dari kitab Minhaj Naqd fi 'Ulum al-Hadits karya Syaikh Nuruddin Al-'Itr, halaman 21-26, stressing pada halaman 24, tentang pengakuan 'Umar yang konon bergantian dengan orang Anshar untuk mengambil hadis dari Nabi. Riwayat ini untuk membuktikan tepat/tdaknya tesis orientalis tentang otoritas sanad dalam hadis yang sebenarnya bikinan orang Islam yang diproyeksikan ke belakang. Atau, apa yang orang Islam menyebutnya hadis tidak lain imajinasi mereka tentang orang-orang yang hidup pada periode awal Islam dan tdak mencerminkan apa yang sesungguhnya terjadi. Untuk mengesankan seolah imajinasi tersebut nyata dibuatlah rezim sanad untuk mengaitkan imajinasi tersebut dengan otoritas yang lebih tinggi.
Menurut Michael Cook, rezim sanad adalah metode yang dipinjam oleh umat Islam dari tradisi Yahudi. Statement Cook ini ada dalam buku Kontroversi Hadis Nabi, diterbitkan Nansa Cendekia Bandung, hasil terjemahan Dr. Ali Masrur (dosen mata kuliah Studi Hadis di Barat, Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung).
Temuan Cook ini menggugurkan klaim sepihak ulama hadis yang selalu membangga-banggakan sanad sebagai satu satunya milik umat Islam. Bagaimana teori sanad bermula? Siapa yang bertanggungjawab terhadap pemalsuan sanad?
Silahkan unduh kemudian dibaca, klik Download File
berbagai_istilah_ilmu_dirayah_muhammadbabululum.pdf |
منهج_النقد_في_علوم_الحديث.pdf |