Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Akan Kudoakan Kamu

22/11/2017

0 Comments

 
Kau duduk di mimbar itu
      untuk terakhir kalinya
Serban basah membalut kepalamu
Demam panas mengguncang tubuhmu
Pucat-pasi wajahmu
      Tapi masih juga tersungging senyummu
“Kalian takkan melihatku lagi
      di mimbar ini selamanya
Aku harus penuhi tuntutan
Yang tidak bisa digantikan siapa pun
 
Siapa yang pernah kucambuk punggungnya
      Inilah punggungku, cambuklah
Siapa yang pernah kuambil hartanya
      Inilah hartaku, ambillah
Siapa yang aku runtuhkan kehormatannya
      Inilah diriku, kecamlah
 
Jangan bilang: Aku takut dimusuhi Rasul Allah
Karena permusuhan bukan akhlakku
Orang yang paling aku cintai…..
Ialah….. orang yang mengambil haknya dariku
Atau menghalalkannya untukku
 
Sehingga aku dapat berjumpa dengan Tuhanku
Tanpa berbuat zalim kepada sesamaku”
 
Serak dan parau suaramu
      Tapi masih juga tersungging senyummu
 
“Saudara-saudara…
Adakah di antaramu yang merasakan keburukan dirinya
Berdirilah, katakanlah, dan akan kudoakan kamu.”
 
Pada hari-hari terakhirmu
Kautawarkan anugerah besar dari hidupmu
Doa yang menyempurnakan misimu
Seorang sahabat meloncat
Ingin ia rebahkan dirinya di bawah kakimu
Ingin ia basuh telapak kakimu dengan air matanya
Tapi kau berkata:
 
“Berdirilah, katakanlah, dan akan kudoakan kamu.”
 
Perlahan ia berdiri, tanpa berani memandang wajahmu
Ia malu tetapi ia juga bahagia
Malu dengan onggokan keburukan dirinya
Bahagia dengan tawaran kasih Nabiyyur Rahmah
 
Lidahnya bergetar, tetapi suaranya tidak keluar
Dan meledaklah tangisan, dalam sesal dan harapan
 
“Ya Rasul Allah, aku….. MUNAFIK, aku….. PEMBOHONG…..
Aku tukang maksiat…..”
 
Kauangkat tanganmu:
“Ya Allah anugerahkan kepadanya ketulusan dan keimanan
Jauhkan dia dari segala keburukan.”
 
Duhai, anugerah besar apalagi dari seorang Manusia Suci
Selain doa buat kesucian diri
 
Tetes-tets air mata mengalir
Bersama getaran doamu
      Hampir habis kekuatanmu
Tapi masih juga tersungging senyummu
 
Kau duduk di mimbar itu
       untuk terakhir kalinya
Serban basah membalut kepalamu
Demam panas mengguncang tubuhmu
Pucat-pasi wajahmu
      Tapi masih juga tersungging senyummu
 
“Tuntutlah aku
      untuk setiap kezalimanku kepada kalian.”
 
Ya Nabiyyar Rahmah, pernah datang ke rumahmu
Seorang Yahudi debt collector penagih utang
Di depan pintu rumahmu, ia berteriak lantang
“Hai anak Abdul Muthalib, utangmu bayarlah
Kalian sudah terkenal sebagai penunggak yang parah”
 
Kaubayarkan utangmu dan kaulebihkan sukatannya
“Izinkan daku menghajar Yahudi yang kurang ajar”, kata sahabatmu
“Tidak. Aku harus berterima kasih kepadanya. Ia ingatkan utang-utangku
Karena itu aku lebihkan pembayarannya.”
 
Waktu itu, selalu, kausinggungkan senyum di wajahmu!
 
Kini pada detik-detik terakhir hidupmu
Seorang lelaki berdiri menagih utangmu
“Kau berutang padaku tiga dirham, ya Rasul Allah.”
Kauminta bukti dengan suara selembut sutra,
“Saudaraku, aku tidak pernah berkata dusta
atau melanggar janji….. bilakah itu terjadi?”
 
“Tidakkah engkau ingat, ketika seorang pengemis lewat
Kausuruh aku memberi dia tiga dirham
Aku bayarkan dia sebagai utangmu padaku.”
 
Kau tersenyum lagi
Kau tampak bahagia menyaksikan keberanian umatmu
Atau karena mereka tahu limpahan kasihmu
 
“Tuntutlah aku
      untuk setiap kezalimanku kepada kalian”
 
Dari barisan paling ujung
Sawadah bin Qais, orang kampung, menyeruak terhuyung
“Ya Rasul Allah, dahulu kaupukul perutku dengan cambukmu
Kini aku ingin menuntut qishash atasmu.”
 
Ia berkata kepada Bilal, “Bawakan cambuk itu
Biarkan Sawadah menuntut balas atasku.”
 
Beginilah perpisahanmu, ya Nabiyyah Rahmah
Dalam gejolak geram hati para pecintamu
Dalam luapan amarah karena ulah Sawadah yang tanpa malu
 
Setega itulah sahabat memperlakukanmu yang santun dan pengasih
Yang kini diterpa demam, demam terakhir Nabi terkasih
 
Dengan tanganmu yang mulia kauserahkan cemeti
Seakan waktu berhenti, kami tunggu apa yang akan terjadi
Dengan suara gemetar, Sawadah membungkuk dan meletakkan cemeti
 
“Ya Rasul Allah, bukakan perutmu yang mulia!”
 
Seakan seluruh alam semesta termangu
Detik demi detik berjalan lambat
Perlahan-lahan Kekasih Tuhan menyingkapkan perutnya
 
Sawadah mengangkat kepalanya
Menatap wajah indah itu terakhir kalinya
“Perkenankan aku, ya Rasul Allah, meletakkan mulutku
pada perutmu yang mulia!”
 
“Na’am,” suaramu lirih
 
Duhai bahagianya Sawadah
Ia merapatkan mukanya ke perut Nabi dan menciuminya
Dan airmatanya mengalir tanpa henti
 
“Aku berlindung kepada Allah dari api neraka
dalam lindungan tempat qishash al-Musthafa.”
 
“Apakah kau sudah memaafkan aku, ya Sawadah”, suaramu lirih
“Sudah ya Rasul Allah, sudah!”
 
“Terima kasih Sawadah”,
Lalu kauangkat tanganmu:
 
“Ya Allah, ampuni Sawadah, karena ia telah memaafkan NabiMu!”
 
Wajahmu makin pucat
Tapi senyummu makin indah
 
(Karya Ustadz Jalaluddin Rakhmat yang dibacakan oleh beliau pada acara Haul (Syahadah) Baginda Nabi saw. Imam Hasan as dan Imam Ali Ridha as di Aula Muthahhari, 19 November 2017).

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.