Jadi, kalau saudara sekarang hidup dalam gelimpang kemewahan, di samping saudara ada ribuan orang yang hak-haknya ditindas, sebagai pengusaha kalau saudara memperolah keuntungan yang luar biasa, saudara harus membayangkan bahwa keuntungan itu diperoleh dengan keringat dan darah kaum buruh, bahwa kita membayar mereka dengan upah yang murah, bahwa kita mengejar-ngejar keuntungan dengan mematikan pengusaha-pengusaha kecil, aku tidak melihat kenikmatan yang berlimpah kecuali di sampingnya ada hak orang-orang yang disia-siakan kata Imam Ali.
Terkenal juga dari perkataan Imam Ali yang dikutip juga oleh George Jordac dalam bukunya shautul adaalatil insaaniyah, dan ucapan itu berbunyi, “Sekiranya dalam satu tempat ada orang yang lapar, dan ada orang yang telanjang, maka yang berdosa adalah orang-orang yang kaya di antara mereka." Dan Imam Ali menganjurkan agar orang miskin itu menuntut haknya dari orang-orang kaya hatta dengan cara paksa sekali pun.
Jadi, Imam Ali yang kita bicarakan adalah salah seorang tokoh di antara sahabat Nabi yang mulia dengan misi hidupnya ialah menegakkan keadilan, baik keadilan politik maupun keadilan ekonomi. Kelak para pengikutnya menjadikan keadilan ini sebagai rukun agamanya. []
(Ditranskrip oleh A. Safri Bachtiar dari https://www.youtube.com/c/IslamdanDemokrasi)