Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Apa yang Memicu Depresi? (bagian satu) [by KH Jalaluddin Rakhmat]

6/8/2020

0 Comments

 
Beberapa waktu yang lalu, di Pengajian Hari Ahad, saya bercerita tentang sekelompok anak di Romania yang dibuang oleh orang tuanya. Mereka dikumpulkan di panti asuhan, diberi makan apa adanya dan yang paling mengerikan, mereka tidak mendapatkan perhatian. Anak-anak itu tidak pernah diajak bicara, tidak pernah dipeluk, tidak pernah diajak tersenyum. Tidak pernah ada waktu untuk melakukannya, karena yang mengurus sekitar 500 anak itu hanya tiga orang perawat di siang hari dan dua perawat di malam hari.
Seorang wartawan Amerika menemukan panti asuhan itu. Dia mendapati bahwa yang disebut sebagai panti asuhan itu lebih mirip dengan kandang binatang.
 
Di seluruh Romania, ada sekitar 100.000 orang anak yang dibuang oleh orang tuanya. Tragedi ini berawal sekira tahun 1966. Pemimpin Romania, Nicolai Ceausescu menetapkan larangan keluarga berencana. Akibatnya, banyak orang tua yang tidak sanggup membiayai keluarga mereka dan membuang anak-anak mereka di pinggir jalan. Kemudian pemerintah menampung anak-anak itu di panti asuhan yang sangat mengenaskan itu.
 
Setelah panti asuhan itu ditemukan, anak-anak itu disebar ke berbagai negara untuk diadopsi. Yang terjadi pada anak-anak itu ketika dibawa ke tempat yang baru sungguh mengerikan.
 
Ada sebuah buku yang bercerita tentang sosiopat dan psikopat. Mereka adalah manusia yang bisa mencuri, membunuh, menyiksa, atau berkhianat tanpa punya perasaan bersalah sedikit pun. Jika tertangkap, mereka juga tidak memperlihatkan penyesalan dan tidak punya rasa malu. Buku tersebut memuat kisah tentang anak-anak Romania tersebut.
 
Orangtua asuh di Paris tidak bisa menghentikan tangis bayinya yang cantik. Jika dipeluk atau diusap, tangis mereka kian menjadi. Bayi itu seperti tidak tahan menerima sentuhan.
 
Menurut ilmu psikologi, setiap bayi menangis dan merengek untuk menarik kasih sayang orangtua. Tangisan mereka adalah alat untuk memanggil orangtua, yang akan memeluk, memberikan kehangatan, memberikan pujian, dan tentu saja yang akan membesarkan mereka. Tangisan adalah alat yang paling ampuh untuk mengundang orang yang menyayanginya.
 
Jalaluddin Rumi berkata, “Menangislah kamu, agar Sang Perawat Agung datang memberikan air susu keabadian kepadamu.”
 
Memang dalam hidup ini kita harus menangis, supaya kasih sayang Allah turun kepada kita.
Ketika anak-anak lain menangis demi mencari kasih sayang, anak-anak Romania tidak mendapatkannya. Sejak bayi, mereka biasa menangis berjam-jam tanpa ada yang sempat mendiamkan mereka—hingga mereka diam sendiri karena kelelahan.
 
Ada seorang anak yang dipeluk oleh seorang pengunjung. Setelah itu, tentu si pengunjung pulang dan anak itu ditinggalkan. Anak itu begitu kecewa dan membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Sejak itu, anak itu tidak pernah mau dipeluk siapa pun. Dia beranggapan bahwa pelukan hanya berlaku dalam sekejap dan sesudah itu hanya ada penderitaan.
 
Sepasang orangtua di Vancouver, Canada, masuk kamar anak asuhnya itu. Dia menyaksikan anak itu memegang seekor anak kucing, memutar-mutarnya sejenak kemudian melemparkannya ke luar jendela.
 
Orangtua yang di Texas tidak sanggup mengasuh anak laki-lakinya yang usia 5 tahun. Bocah itu sepanjang siang hanya bengong, menatap sudut rumah. Tapi begitu malam tiba, ia menyelinap ke kamar anak-anak lain dan menyerang anak-anak yang sedang tidur.
 
Buku ini menyebutkan bahwa Eropa Barat dan Amerika Utara telah mengimpor mimpi buruk berupa anak-anak yang kehilangan kasih sayang. Mereka ini diciptakan oleh sosiopat Romania yang sadis, Ceausescu, yang sekarang sudah tiada.
 
Anak-anak dari panti asuhan itu tidak mengenal cinta sejak kecil. Mereka tidak bisa menyayangi dan tidak bisa disayangi. Itu yang kita sebut psikopat, orang yang sudah kehilangan rasa kasih. Melalui brain scanning, ditemukan bahwa ternyata anak-anak yang ketika kecil kekurangan kasih sayang orang tua, mengalami kerusakan otak. Anak-anak yang disia-siakan orang tuanya pada waktu kecil otaknya mengerut, dan tidak berkembang lagi. Salah satu fungsi yang rusak adalah di bagian depan, di wilayah dahi memanjang ke telinga—disebut orbital cortex. Bagian dari otak itulah yang menjadi rem hawa nafsu, agresitivitas, dan tindak kekerasan. Anak-anak yang disia-siakan akan tumbuh tanpa kendali, remnya blong.
 
Artinya, bagian orbital cortex ini rusak. Akibatnya, ketika marah, mereka tidak bisa mengendalikan kemarahannya. Jika ada peraturan, setiap saat mereka bisa melanggar peraturan itu tanpa perasaan bersalah sedikit pun.
 
Ketika tawuran antar sekolah di Jakarta bisa berlangsung sampai tiga hari, muncul pertanyaan seperti “Mengapa anak-anak itu ikut tawuran? Apa yang mendorong mereka melakukannya?”
 
Pertanyaan itu sangat sering diajukan kepada para psikolog dan kita bisa menduga, bahwa agresivitas remaja yang gemar tawuran itu bermula dari masa kanak-kanak mereka yang miskin kasih sayang.
 
Jadi, tanda-tanda psikopat adalah dia tidak bisa berempati, dingin, tidak peduli, kejam, sukar disayangi, sekaligus sukar menyayangi. Dia juga manipulatif, licik, senang menipu, memperdaya, berkhianat, dan memanfaatkan orang untuk kepentingan dirinya. Dia punya kebiasaan berbohong, dan kemana-mana kebohongan menjadi sekehariannya. Perkataannya menyesatkan, menutup-nutupi kebenaran, tidak ada perasaan bersalah, tidak pernah punya malu, tidak punya perhatian pada apa pun, tidak punya hati nurani, tidak sabaran, mudah tersinggung, pemarah, bertindak gegabah, dan agresif—baik verbal maupun fisik.
 
Secara verbal, dia senang menggunakan kata-kata kasar. Tindakanya juga kasar, tidak berani bertanggung jawab, tidak bisa memenuhi komitmen, perjanjian, atau kewajiban. Dia juga egosentris, dan menggunakan segala cara untuk mencapai kesenangan sendiri. Biasanya, anak-anak seperti itu terlibat dalam pencurian. Untuk mengenal apakah anak itu psikopat atau bukan, perhatikan apakah dia banyak berbohong. Biasanya, itu adalah awal dari kejahatan yang lebih lanjut. Para psikopat yang berpengalaman biasanya terlibat dalam berbagai kenakalan remaja.
 
Jika Anda menyimak, pernah ada berita khusus laporan Tempo yang membuat gempar. Ada pengakuan dari para algojo yang membunuh orang-orang yang dianggap PKI. Romo Magniz menyebutnya sebagai pembunuhan yang paling menyeramkan dalam sejarah umat manusia, dan itu dilakukan oleh bangsa Indonesia. Perkiraan yang paling moderat, sekitar dua juta orang Indonesia dibunuh dalam beberapa tahun itu.
 
Sementara itu, sekian juta lagi dibuang dari tanah airnya, diculik, dan diasingkan ke Pulau Buru. Ratusan perempuan ditangkap, dipindahkan dari penjara satu ke penjara lainnya, dan mendapatkan perlakuan tidak manusiawi. Yang melakukan semua itu adalah orang-orang Indonesia juga. Pada waktu yang sama juga, mereka melakukan pembantaian sesama manusia. Mereka melakukannya dengan cold hearted--berhati dingin.
 
Membunuh dengan hati dingin itu biasa dilakukan oleh pembunuh tanpa motif apa-apa. Dalam kasus PKI, ada motif utama, yaitu motif agama. Agama bisa berubah menjadi sesuatu yang menakutkan, apabila orang-orang yang beragama itu digiring untuk sebuah ideologi yang tidak berdasarkan kasih sayang, apabila yang menggerakkan agama itu adalah ideologi kebencian. Kita bertanya-tanya, mengapa orang-orang sampai bisa seperti itu.
 
Harian Umum Kompas juga pernah mewawancarai saya mengenai kasus bunuh diri dan depresi di Indonesia. Kita ketahui, kasus depresi di Indonesia semakin lama semakin tinggi, bersamaan dengan kenaikan pendapatan dan kepemilikan barang-barang mewah. Depresi terjadi karena rasa kesepian. Sedihnya, kesepian itu pun kini melanda anak-anak kita, karena orang tua mereka sibuk. Yang mengejar karir biasanya berangkat pagi dan pulang malam. Di saat yang sama, anak-anak harus menghadapi sekolah yang menimbulkan stress berkepanjangan. *** (bersambung)
 
SUMBER transkrip dari pengajian ahad, 16 Oktober 2012

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.