Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Berpikir Jernih (2) [Ustadz Miftah F. Rakhmat]

30/12/2015

0 Comments

 
Kata Imam Ali as, “Lisaan al-‘aaqil wara’a qalbihi, wa qalbu al-ahmaq wara’a lisanih.” Lisan orang yang berakal di balik hatinya, dan hati orang dungu di balik lidahnya. (Nahjul Balaghah, Hikmah 40). 
Picture

Masih tentang berpikir. Mohon pencerahan dari teman-teman semua. Menarik melihat postingan di sosial media. Berbagai lintas kata yang dengan segera diabadikan satu sentuhan jari saja. Kata Imam Ali as, “Lisaan al-‘aaqil wara’a qalbihi, wa qalbu al-ahmaq wara’a lisanih.” Lisan orang yang berakal di balik hatinya, dan hati orang dungu di balik lidahnya. (Nahjul Balaghah, Hikmah 40).

Kata Syarif Radhi yang mengumpulkan kalimat-kalimat Amirul Mu’minin as itu, “Ini kalimat yang menakjubkan. Maknanya adalah bahwa seorang yang berakal tidak akan menggerakkan lidahnya kecuali setelah ia pikirkan dengan baik, setelah ia renungkan dengan saksama. Adapun orang dungu sebaliknya. Kecepatan lidah (juga jarinya di zaman modern ini –tambahan dari saya) melebihi pikirannya. Sesungguhnya lisan orang yang berakal mengikuti hatinya, dan hati orang dungu mengikuti lisannya.” Singkatnya, orang pintar berpikir dulu baru bicara. Yang belum pintar, bicara dulu berpikir setelahnya.

Sepertinya kalimat Imam as itu layak kita pajang, bila perlu dengan tinta emas, di depan layar telepon genggam atau laptop kita. Berhati-hatilah copy paste. Pikirkan dulu sebelum posting. Renungkan, baru berpendapat. Dan itu tidak mudah. Jari ini seperti gatal ingin segera berkomentar. Ingin jadi yang pertama berbagi berita. Ingin seluruh dunia mengetahui isi kepala kita.

Mohon bantuan teman-teman agar saya menjernihkan pikiran. Ada dua contoh. Pertama, komentar yang melanjutkan kritik terhadap hadis “Dua pusaka: Al-Qur’an dan Keluarga Nabi Saw.” Katanya, hadis itu tidak bisa jadi landasan kesucian Keluarga Nabi Saw. Karena kitabullah suci, maka keluarga nabi pun suci. Menurutnya, membandingkan harus punya kesamaan sifat dan jenis. Kitabullah adalah kalam Ilahi (bukan makhluk) dan tidak berjenis sedangkan keluarga Nabi Saw adalah makhluk dan berjenis. Ini prinsip ‘bukan apple to apple’ itu.

Saudaraku, mohon pencerahan. Bagi saya, ada yang substantif dan ada yang aksiden. Ada yang inti dan ada yang tambahan. Bila demikian halnya, maka hadis “Kitabullah dan Sunnati” bisa diperkarakan karena hal yang sama. Sebagaimana hadis Nabi Saw (yang menjadi sumber Sunnah) itu ada yang dhaif bahkan mawdhu’, beranikah kita mengatakan kesamaan bahwa Al-Qur’an pun ada yang dhaif dan mawdhu’? Sama sekali tidak seperti itu. Kesamaan itu ada pada esensi, pada yang substansi. Sunnah Nabi Saw YANG BENAR itu sama seperti Al-Qur’an. Bukan karena ia kalam dan yang satu perilaku makhluk, tapi karena keduanya mengantarkan pada kebenaran. Keduanya SAMA sebagai jalan menuju Tuhan. Begitu pula hadis Kitabullah dan ‘Itrati. Keduanya sama sebagai jalan menuju Tuhan.

Bila prinsip sama itu diambil dari makhluk atau bukannya, bagaimana dengan riwayat berikut ini: “Aku tinggalkan bagi kalian dua penasihat: yang satu menasihati dengan bicaranya, yang lain dengan diamnya. Yang bicara Al-Qur’an, yang diam kematian.” Riwayat itu sebagian memasukkannya pada hadis, meski lemah secara sanad. Sebagian lagi menisbatkannya pada ‘atsar, pada pendapat para ulama.

Begitu pula ‘ujian kesamaan’ itu muncul pada peringatan Mawlidur Rasul Saw. Soundcloud (https://soundcloud.com/…/ust-miftah-f-rakhmat-perintah-maul…) saya dengan edisi “Perintah Mawlid dalam Al-Qur’an” dikomentari beragam. Saya sampaikan pemahaman saya atas QS. Yunus ayat 58, “Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan"

Menurut saya, kalimat “hendaklah dengan itu mereka bergembira” adalah perintah bagi kita untuk berbahagia, bersukacita, dan menampakkan kebahagiaan dan sukacita. Bahagia dan sukacita atas karunia dan rahmat Allah Ta’ala. Nah, adakah karunia dan rahmat sebesar kehadiran Rahmat untuk alam semesta, sebesar kehadiran Baginda Nabi Saw?

Komentar di sosial media kemudian mempertanyakan contoh: apakah Mawlidur Rasul Saw pernah dilakukan oleh para sahabat Nabi Saw?

Mari kembali (berlatih) berpikir jernih. Mohon sahabat bantu meluruskan pemikiran awam saya. Menurut saya, ada yang substantif ada yang aksiden. Ada yang inti ada yang (sekadar) bentuk. Berikut contoh sederhananya.

Mudik lebaran sama sekali tidak pernah dicontohkan para sahabat Nabi. Menerima THR sama sekali tidak ada riwayatnya. Naik pesawat dan posting di sosial media? Apa lagi. Itu semua hanya bentuk. Bukan yang inti. Mudik adalah silaturahmi. THR adalah berbagi rezeki. Naik pesawat dan posting di sosial media tergantung niatnya. Bila niat ibadah, ia jadi ibadah. Bila niat menyebarkan fitnah, ia sedang membunuh jiwa. Atau mungkin ghibah? Ia sedang memakan bangkai saudaranya.

Begitu pula peringatan Mawlidur Rasul Saw. Intinya adalah bersukacita, bergembira, berbahagia dengan kehadiran Rahmat untuk alam semesta itu. Bentuknya: bisa bakti sosial, bisa pengajian, bisa shalawatan, bisa tumpengan, bisa saling memberi kado, bisa saling mengunjungi…dan lain sebagainya. Apapun bentuknya, karena ia diselenggarakan di bulan kelahiran Baginda Saw, kita sebut ia “Mawlidan.”

Bila harus menyamakan contoh, Gusti…betapa banyak yang saudara lakukan belum ada di zaman Baginda Nabi Saw…Bidah itu yang bertentangan dengan ajaran Baginda, bukan yang tidak dicontohkan. Nanti memanggil Nabi dengan Baginda, ditanyakan contohnya pula. Jangan panggil bapak, ayah, ibu, emak…cari tahu bagaimana Baginda Nabi Saw memanggil ayah dan ibunya. Eits, tunggu dulu. Yang mau melahirkan…tahan dulu. Bawa dulu ke kota suci Makkah, baru melahirkan di sana. Karena Baginda dilahirkan di sana. Apa mau menunggu hingga tahun gajah, bulan Rabi'ul Awwal? Dan ternyata, ada satu amalan yang tidak dicontohkan Baginda Nabi Saw, tetapi dilakukan setiap muslim setelah beliau. Apa itu? Berziarah ke pusara Rasulullah Saw. Apakah Nabi pernah berziarah ke pusara beliau sendiri? Ya Allah, terangi pikiran hamba. 

Aksiden dan substansi. Bentuk dan inti. Itu poinnya. Nah, sebelum mengomentari atau membagi tulisan ini, kembali dulu ke awal. Pikirkan, renungkan, baru lakukan. Demikian.

Salam Mawlidur Rasul Saw. Berkah tak berkesudahan!
​‪#‎alwayssayshalawat
‪#‎UsMif@TPW


0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.