Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Berpikir Jernih (1) [Ustadz Miftah F. Rakhmat]

29/12/2015

0 Comments

 
Berpikir jernih adalah sebuah anugerah. Demikian bunyi sebuah riwayat dari teladan suci. Bayangkan, jelang Natal tradisi tahunan kembali mengemuka, meski kini tak seramai sebelumnya. Biasa, tidak boleh mengucapkan selamat, haram hukumnya, dan seterusnya.​
Picture
Sebuah petikan percakapan masuk di satu di antara grup whatsapp saya. Antara Muslim dan Christ. Singkatnya, Christ bertanya mengapa Muslim tak mengucapkan selamat natal, bukankah ia hanya ‘sebuah kalimat’. Muslim menjawab dengan meminta Christ mengucapkan dua kalimat syahadat. Christ keberatan. Kata Muslim, “Bukankah dua kalimat syahadat hanya ‘sebuah kalimat’? Kau keberatan. Begitu pula kami.” Sekilas, keberatan Muslim dipahami. Seperti pula Christ yang keberatan mengucapkan dua kalimat syahadat.
 
Di sinilah berpikir kita diuji. Membandingkan dua kalimat itu tidak sepadan. Antara ucapan selamat natal dan dua kalimat syahadat. Kata orang, itu bukan apple to apple. Ada perbedaan mendasar. Dua kalimat syahadat—menurut orang Islam—adalah pernyataan seseorang menjadi muslim. Apakah ucapan selamat natal—menurut orang Nasrani—adalah juga pernyataannya menjadi seorang Nasrani? Tidak, sama sekali tidak. Keduanya tidak bisa dibandingkan. Apakah ia juga pengakuan seseorang menjadi Nasrani menurut Islam? Bagaimana bisa Islam sepihak mengklaim tata cara seorang pindah agama tanpa diakui oleh agama yang bersangkutan?
 
Contoh lain. Seseorang menulis buku, membedah pemikiran Syiah. Baik sekali, tradisi ilmiah buku dibalas dengan buku. Di dalamnya ada kritik terhadap hadis dua pusaka yang diriwayatkan oleh Shahih Muslim (IV:1873, hadis no. 2408). Begitu pula dalam kitab-kitab hadis lainnya. Bunyi hadis itu Nabi Saw bersabda bahwa beliau tinggalkan dua perkara agar manusia tidak sesat sepeninggal Nabi Saw: Kitabullah dan ‘itrah (keluarga Nabi).
 
Menurut penulis, hadis itu tidak menunjukkan keharusan mengikuti keluarga Nabi. Ia bandingkan dengan ayat yang menyiratkan ‘takdir’ Tuhan akan beragamnya jalan kembali kepadaNya, tanpa harus atau wajib mengikuti Ahlul Bait. Ia pun memperkuat dengan membandingkannya dengan hadis lain bahwa yang diwasiatkan Nabi Saw adalah Al-Qur’an dan Sunnah.
 
Biarlah ia jadi pembahasan di waktu yang lain. Komentar saya singkat saja. Kata perintah tidak harus dinyatakan tegas: lakukan, hindari, kerjakan. Bisa juga dengan kalimat yang lain. Misalnya: kalau kau bersabar itu lebih baik bagimu. Maksudnya: ya bersabarlah. Atau: sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. Maksudnya: ya berbuat baiklah.
 
Ambil misalnya ayat Allah Ta’ala berikut ini: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
 
Apakah kita bisa berkata: di situ tidak ada perintah untuk beriman kepada Allah dan RasulNya, atau berjihad di jalanNya?
 
Berpikir memang anugerah terindah. Ia anugerah besar, dan karenanya ujiannya pun pasti besar. Sementara ini, pikiran saya hanya sampai pada kaidah: kita harus bahagia dengan kebahagiaan sesama dan ikut bersimpati atas penderitaan sesama. Saya tahu saudara saya yang beragama Nasrani berbahagia pada hari ini. Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak ikut berbahagia dengan kebahagiaan mereka. Saya tidak kirim kado. Saya tidak kirim buket bunga. Yang paling bisa saya lakukan, sederhana saja: memberikan pada mereka ucapan selamat. Bahwa saya turut berbahagia.
 
Lain halnya bila kebahagiaan itu diraih dari menzalimi orang lain, menyakiti mereka, mengambil harta mereka. Kaidah itu gugur seketika. Kita tidak boleh berbahagia dengan kebahagiaan orang-orang semisal ISIS yang membabi buta, atau mereka yang hidup dari meneror dengan menebarkan kebencian, betapa pun itu membuat mereka bahagia. Lihat, betapa rentannya kita diuji dalam anugerah berpikir itu.
 
Selamat hari kelahiran kekasih Tuhan saudaraku. Harap dimaklum kesederhanaan pikiran saya. Semoga mereka yang pikirannya jauh di atas saya dapat hidup lebih rukun bertetangga, lebih damai bersaudara sesama bangsa, lebih giat membangun negeri milik bersama.
 
Kata ayah saya: Saya tak peduli orang ikut mazhab saya atau tidak, yang penting ia berbuat baik, dan tidak menghalangi orang lain berbuat baik. Adakah ikut berbahagia dengan kebahagiaan saudara Nasrani perbuatan yang membahagiakan mereka atau mendatangkan duka?
 
Saya kira saudara saya Nasrani bahagia bila saya ucapkan selamat kepadanya. Sungguh, memasukkan rasa bahagia pada sesama manusia adalah perbuatan utama, begitu Sang Baginda Saw, rahmat untuk alam semesta pernah bersabda.
 
Selamat Natal saudaraku. Sungguh, jika kau bahagia mendengar kami menyampaikannya. Percayalah, kami pun bahagia mengucapkannya. Perkenankan kututup tulisan singkat ini dengan kalimat Imam Hasan as, “A good deed is one performed without hesitation and without reminding that favour has been done.”
 
Dan di Karbala, Irak, saudara-saudara Nasrani merayakan Natal. Mereka terusir dari kota mereka. Saudara-saudara Muslim di Karbala memberi tempat bagi mereka. ISIS tidak berani menyerang Karbala. Di sana sudah siap para pejuang yang akan mempertahankan kota itu hingga nafas terakhir. Maka yang satu—mengaku Islam—dan mengusir saudara Nasrani. Yang satu—yang sering di ‘bukan Islamkan’ justru menerimanya dengan tangan terbuka dan membantu membahagiakan mereka.
 
Pikiran awam saya, sahabat, akan memilih yang kedua. Sesederhana itukah? Tuhan terangi selalu akal budi hamba. Jernihkan selalu pikiran hamba. Terima kasih, Ya Rabbana.
 
@miftahrakhmat

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.