Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Bung Karno: Pelanjut Pesan Para Nabi [Dr KH Jalaluddin Rakhmat]

19/8/2015

0 Comments

 
Bulan Juni, 44 tahun yang lalu, jalan-jalan yang panjang menuju Blitar dipenuhi oleh iring-iringan rakyat kecil;  prosesi manusia yang bergerak dari gubuk-gubuk kecil, pematang-pematang sawah,  jembatan-jembatan sungai,  lorong-lorong yang kumuh. Tidak ada suara yel-yel yang memberitahu kepada kita kelompok politik apa mereka itu. Tembuslah kebisuan barisan mereka. Kita mendengar isak-tangis tertahan dan deraian air mata yang  tak terbendung. Hari itu, pukul  07.00 pagi, manusia yang lahir dari keluarga miskin meninggal sebagai orang miskin; manusia yang mempersembahkan hidupnya untuk membebaskan  rakyat menghembuskan nafasnya yang terakhir  di penjara yang dibuat oleh rakyat yang dibebaskannya. 
Picture
Telah pergi seorang pecinta rakyat kecil. Telah berangkat kepada Tuhan yang Mahakasih seorang  hambaNya yang lahir dari tengah-tengah orang kecil, berjuang untuk membebaskan orang  kecil, dan  ketika berkuasa menjalankan pemerintahannya demi kepentingan  orang kecil.

Ia bukan Kiyai, ia bukan tokoh agama, tetapi ia melanjutkan perjuangan para Nabi as.  Kata Ali Syari’ati, Nabi-Nabi Ibrahimiah (keturunan Ibrahim) dibedakan dari Nabi-nabi yang non-Ibrahimiyah karena  pemihakannya pada  orang-orang kecil, pada rakyat yang tertindas.  Ibrahim  lahir di Kampung Ur, dusun terasing di tengah-tengah sahara.  Ia berjuang melawan Namrud, tiran yang berkuasa, di tengah-tengah pusat peradaban.  Ia kirimkan  istrinya ke tengah-tengah gurun yang gersang untuk melahirkan generasi baru yang mengubah peradaban dunia. 

Musa lahir dari tengah rakyat yang terusir dari negerinya. Ia berjuang melawan tiran Fir’aun untuk  membebaskan bangsa Israel yang tertindas dan budak-budak  yang dijadikan batu-batu piramid yang dibangunnya.  Isa lahir di palungan di kandang domba, dari keluarga tukang kayu yang baik hati dan sederhana.  Isa berjuang membersihkan rumah-rumah ibadat dari para rahib yang menjual agama untuk kepentingan dunia.  Ia turun dari bukit dan  berkhotbah, “Berbahagialah, hai kamu  yang miskin, karena kamulah yang empunya kerajaan Allah.” 

Nabi Muhammad saw  lahir sebagai anak yatim dari keluarga yang hampir-hampir tidak sanggup membayar orang untuk  menyusukan anaknya.  Seperti Isa yang turun dari bukit, ia membacakan ayat-ayat Allah di depan Ka’bah di tengah-tengah orang-orang kaya yang pongah, “Celakalah  pencaci dan pemaki, yang mengumpul-ngumpul harta dan menghitung-hitungnya. Ia mengira hartanya akan mengekalkan dia. Tidak sekali-kali. Ia kan dilemparkan ke neraka… Celakalah orang-orang yang salat, yang memamerkan kesalehannya, dan tidak mau berbagi kekayaan.”

Rasulullah saw berjuang menumbangkan para tiran dan membagikan kekayaan  dengan aturan Tuhan.  Ketika ia memegang tangan pekerja yang kasar, ia menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak  akan pernah disentuh api neraka selama-lamanya.”  Ketika ia meninggal dunia, putrinya Fathimah menangis dan berkata, “Telah tiada pelindung anak-anak yatim, janda, dan orang-orang miskin!”
21 Juni, 44 tahun yang lalu, rakyat kecil merintih seperti Sayyidah Fathimah, “Hari ini telah tiada pembela rakyat kecil, pembebas orang tertindas,  pelanjut perjuangan para Nabi saw.  Telah hilang  seorang manusia yang  melawan kapitalis besar dunia dengan tegar, yang  gema suaranya terdengar di seluruh dunia: Amerika kita setrika, Inggris kita linggis!”


Bung Karno sering dituduh oleh aktivis Islam sebagai pemimpin sekular. Ia tidak dianggap sebagai pemimpin Islam. Dalam politik ia dianggap mewakili nasionalis dan  nasionalis dianggap lawan Islam.  Dalam serial tulisanku, akan kutunjukkan bahwa Bung Karno adalah Muslim nasionalis yang ideologi Islamnya ditegakkan di atas pembelaan pada orang-orang tertindas, bukan pada jidat yang terkelupas; pada perjuangan para Nabi Ibrahimiyah,  yang kesalehannya ditampakkan dalam perkhidmatan pada orang-orang miskin bukan pada kerajinan salat di malam yang dingin.

Pada 24 April 1960, Universitas al-Azhar al-Syarif di Kairo  memberikan gelar doctor honoris causa dalam filsafat pada Presiden Soekarno. Prof  Dr Mahmud Syaltut, rector Al-Azhar berkata, “ Universitas al-Azhar  pada hari ini menyambut Paduka Yang Mulia selaku salah seorang Pemimpin Besar dari gerakan kemerdekaan di negeri-negeri Islam. Menyambut seorang pejuang yang telah berkecimpung dalam perjuangan untuk membebaskan tanah airnya, rela berkorban demi keluhuran bangsanya, tanpa memperdulikan segala akibat, baik penjara, pengasingan dan pahit getir penderitaan dalam membela bangsa, menegakkan kemerdekaan dan mempertahankan kejayaan hidup.”

Gelar doktor sangat layak diberikan kepadanya oleh lembaga pendidikan Islam yang paling terhormat sepanjang sejarah Islam.  Al-Azhar menyebut Bung Karno sebagai Pemimpin Besar dari gerakan kemerdekaan di negeri-negeri Islam. Ia pemimpin besar umat Islam Indonesia yang mungkin masih dikenang di Mesir, tetapi dilupakan di negerinya sendiri. Mari kita kenang kembali Pemimpin Islam yang besar karena pengabdiannya kepada sesama umat manusia, bukan karena kekhusyukannya dalam berzikir dan berdoa.[]

Dr KH Jalaluddin Rakhmat adalah Ketua Dewan Syura IJABI  

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.