Saya selalu berguru dan berusaha membaca karya karya mereka dengan antusias sambil menganalisa gaya para master ini. Ini adalah hasil pembacaan saya yang sederhana tentang gaya mereka sambil khawatir juga mereduksi mahakarya mereka.
Donny Gahral Adian ( DGA)
Ia menulis dengan melibatkan analisa filsafat fenomologi dan posmodernis yang sangat dikuasainya selalin kekayaan literatur dan jam terbang menulisnya dalam berbagai jurnal dan forum. Ia selalu memilih tulisan yang anti-mainstream dengan gaya bahasa puitik dan dialog. Kecermatan memiliih diksi dan proposisi membuat kita seperti dilontarkan ke sana kemari, melambung melampaui batasan batasan nalar melahirkan inspirasi yang kaya, modern dan kontekstual.
Saya kira kedalaman tulisan Donny karena selain pengamat filsafat, filsafat politik, aliran politik kanan, juga aktivis. Ia pernah membuat penerbitan sendiri, dan mengorbitkan Fajroel seorang kolumnis kompas yang terkenal. Donny juga pemikir bebas yang dapat menulis tema dengan pendekatan pendekatan liar tapi argumentatif yang dibahasakan dengan indah.
Goenawan Mohamad ( GM)
Seorang penulis catatan pinggir yang brilian dengan berbagai kelebihan. Ahli bahasa dan tesaurus yang memikat. Pencipta istilah istilah yang dalam. Sangat sulit menemukan penulis seperti GM ini yang bisa meramu dari bacaan novel, puisi, peristiwa, dongeng menjadi artikel yang tajam dan berwarna warni. Tidak memihak namun menohok.
Yudi Latif ( YL)
Ini pakar budaya dan kebangsaan yang sering, menurut kolega saya, menggunakan pendekatan genealogi Foucault. Wacananya banyak bernuansa empiris, historis dan kearifan lokal yang digali dari statement tokoh-tokoh Nusantara dan bapak pejuang bangsa nasional. Tulisannya rapih sistematis dan menginspirasi.
Haidar Bagir (HB)
Seorang filsuf, ahli Irfan, ahli rumi dan pegiat bisnis dan sosial. Beliau piawai menulis tema-tema berat Irfan, filsafat dan pendidikan dengan bahasa yang indah, menggugah nalar dan emosi. Gaya tulisan seorang filsuf Islam yang menguasai khazanah pemikiran Islam, Barat dan Timur.
Jalaluddin Rakmat ( JR)
Ia cendekiawan lengkap menurut Nurkholis Majid. Ahli komunikasi dan penulis hebat. Yang bisa menulis cepat atau lambat dengan kualitas terbaik. Seperti Al-Ghazali yang dikaguminya, tidak akan menulis jika belum membaca 1300 halaman. JR rajin membaca kapan pun dengan bacaan yang luas dan dari berbagai bahasa yang dikuasainya: Arab, Inggris, Jerman, Perancis dan Persia. Untuk kalangan anak anak SMU pun JR mempersiapkan dengan serius. Begitu kata Miftah Fauzi Rakhmat, putranya.
Perpustakaannya di Bandung, meski kecil tapi paling lengkap dengan kitab kitab babon Arab dan buku buku bahasa Inggris yang langka. JR bisa menulis dan berceramah dalam berbagai tema dengan kedalaman seorang ahli riset dan gaya retorika yang memikat semua kalangan
Komparasi
Semua mahaguru penulis ini adalah pembaca serius berbagai karya karya ilmiah terbaru dan terupdate. Cinta ilmu dan kebenaran. Memiliki perpustakaan lengkap di rumahnya atau pada laptopnya.
Memiliki gaya hermeneutika yang unik dan pendalaman atas referensi referensi. Memiliki kemampuan menyimpulkan yang tidak diduga, bahkan oleh penulis buku tersebut. Mengembangkan gaya apropriasi, yaitu gaya pembacaan yang terus tumbuh menyempurna melampui ekspektasi penyusun karya karya tersebut. (bersambung)
Ia menulis dengan melibatkan analisa filsafat fenomologi dan posmodernis yang sangat dikuasainya selalin kekayaan literatur dan jam terbang menulisnya dalam berbagai jurnal dan forum. Ia selalu memilih tulisan yang anti-mainstream dengan gaya bahasa puitik dan dialog. Kecermatan memiliih diksi dan proposisi membuat kita seperti dilontarkan ke sana kemari, melambung melampaui batasan batasan nalar melahirkan inspirasi yang kaya, modern dan kontekstual.
Saya kira kedalaman tulisan Donny karena selain pengamat filsafat, filsafat politik, aliran politik kanan, juga aktivis. Ia pernah membuat penerbitan sendiri, dan mengorbitkan Fajroel seorang kolumnis kompas yang terkenal. Donny juga pemikir bebas yang dapat menulis tema dengan pendekatan pendekatan liar tapi argumentatif yang dibahasakan dengan indah.
Goenawan Mohamad ( GM)
Seorang penulis catatan pinggir yang brilian dengan berbagai kelebihan. Ahli bahasa dan tesaurus yang memikat. Pencipta istilah istilah yang dalam. Sangat sulit menemukan penulis seperti GM ini yang bisa meramu dari bacaan novel, puisi, peristiwa, dongeng menjadi artikel yang tajam dan berwarna warni. Tidak memihak namun menohok.
Yudi Latif ( YL)
Ini pakar budaya dan kebangsaan yang sering, menurut kolega saya, menggunakan pendekatan genealogi Foucault. Wacananya banyak bernuansa empiris, historis dan kearifan lokal yang digali dari statement tokoh-tokoh Nusantara dan bapak pejuang bangsa nasional. Tulisannya rapih sistematis dan menginspirasi.
Haidar Bagir (HB)
Seorang filsuf, ahli Irfan, ahli rumi dan pegiat bisnis dan sosial. Beliau piawai menulis tema-tema berat Irfan, filsafat dan pendidikan dengan bahasa yang indah, menggugah nalar dan emosi. Gaya tulisan seorang filsuf Islam yang menguasai khazanah pemikiran Islam, Barat dan Timur.
Jalaluddin Rakmat ( JR)
Ia cendekiawan lengkap menurut Nurkholis Majid. Ahli komunikasi dan penulis hebat. Yang bisa menulis cepat atau lambat dengan kualitas terbaik. Seperti Al-Ghazali yang dikaguminya, tidak akan menulis jika belum membaca 1300 halaman. JR rajin membaca kapan pun dengan bacaan yang luas dan dari berbagai bahasa yang dikuasainya: Arab, Inggris, Jerman, Perancis dan Persia. Untuk kalangan anak anak SMU pun JR mempersiapkan dengan serius. Begitu kata Miftah Fauzi Rakhmat, putranya.
Perpustakaannya di Bandung, meski kecil tapi paling lengkap dengan kitab kitab babon Arab dan buku buku bahasa Inggris yang langka. JR bisa menulis dan berceramah dalam berbagai tema dengan kedalaman seorang ahli riset dan gaya retorika yang memikat semua kalangan
Komparasi
Semua mahaguru penulis ini adalah pembaca serius berbagai karya karya ilmiah terbaru dan terupdate. Cinta ilmu dan kebenaran. Memiliki perpustakaan lengkap di rumahnya atau pada laptopnya.
Memiliki gaya hermeneutika yang unik dan pendalaman atas referensi referensi. Memiliki kemampuan menyimpulkan yang tidak diduga, bahkan oleh penulis buku tersebut. Mengembangkan gaya apropriasi, yaitu gaya pembacaan yang terus tumbuh menyempurna melampui ekspektasi penyusun karya karya tersebut. (bersambung)
RSS Feed
