Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Hormati Orang yang Tidak Berpuasa [by KH Jalaluddin Rakhmat]

27/5/2017

0 Comments

 
Bulan puasa aku punya pengalaman menarik. Aku diundang oleh seorang pendeta Kristen untuk berbuka bersama di rumahnya. Menjelang Magrib ruang tamu sudah dipenuhi oleh wakil dari berbagai agama dan aliran kepercayaan. Di samping agama-agama yang lazim, aku berjumpa juga dengan wakil-wakil Bahai dan ajaran Tao. Mereka adalah anggota perkumpulan yang membawa missi perdamaian di antara umat beragama dan berkepercayaan. Perkumpulan ini namanya Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan.
Tentu saja hanya orang-orang Islam yang berpuasa, tapi kami berkumpul untuk berbuka bersama. Saya terharu karena yang memberikan jamuan makan adalah umat Kristiani. Yang menemai makan adalah sejawat dalam keluarga besar Tuhan. Kami mulai berbuka dengan bersama-bersama berdoa, bukan berdoa bersama (Jadi tidak melanggar fatwa Majlis Ulama). Kami berdoa dengan cara masing-masing. 
 
Tuan rumah menyediakan mushalla. Kaum muslimin salat. Sejawat lainnya tidak mau makan sebelum kami selesai sembahyang. Suasana dipenuhi bukan saja dengan gelak tawa tapi juga diskusi tentang makna puasa dari perspektif berbagai agama dan kepercayaan. “Ibu pendeta memancarkan cinta kasihnya kepada kita,” kata Ketua BPKBB. Inilah pertemuan antar iman yang penuh kasih. 
 
Aku terharu. Kaum Non-muslim telah memberikan penghormatan kepada kaum Muslim yang berpuasa. Tapi apakah kita sudah menghormati hak orang yang tidak berpuasa. Di dalam Al-Quran ada banyak orang Islam yang diberikan hak untuk tidak berpuasa: orang sakit, musafir, orang haid dan nifas, orang tua, perempuan hamil, perempuan yang menyusui, orang yang tidak sanggup berpuasa. Tentu saja yang tidak wajib berpuasa juga adalah semua saudara kita yang Nonmuslim. Mereka hidup bersama kita di tengah masyarakat yang majemuk. Apakah kita penuhi hak mereka untuk tidak berpuasa. 
 
Pada suatu hari, Nabi saw menemukan seseorang yang tergeletak di pinggir jalan. Ia pingsan. Ketika Nabi saw bertanya kepada orang-orang yang mengelilinginya, ia diberitahu bahwa orang itu sedang berpuasa. Ia bersabda: Tidak termasuk kebaikan  berpuasa dalam perjalanan (Nayl al-Awthar 4:287). 
 
Hamzah bin ‘Amr bertanya: Ya Rasul Allah, saya mampu berpuasa dalam perjalanan, dosakah saya kalau berpuasa? Ia bersabda: Ini adalah keringanan dari Allah swt. Baguslah orang yang menerima keringanan ini. Siapa yang ingin berpuasa, berpuasalah! Tidak ada salahnya bagi dia (H.R Muslim dan Al-Nasai). Kata Al-Syawkani: Inilah dalil yang kuat tentang keutamaannya berbuka pada waktu bepergian.  
 
Rasulullah saw menganggap mulia orang yang tidak berpuasa pada waktu safar. Dalam hadis Ibn Majah, bahkan Nabi bersabda, “Orang yang berpuasa pada waktu safar sama dosanya dengan orang yang tidak berpuasa ketika tidak bepergian”. Menurut para ulama, tentu saja hadis ini dikenakan bagi orang yang mengalami kesulitan dan kepayahan ketika berpuasa dalam perjalanan. Jadi bagi musafir, ada dua pilihan – berpuasa atau berbuka. 
 
Kata Anas bin Malik, “Kami bepergian bersama Rasulullah saw. Sebagian kami ada yang berpuasa, sebagian lagi tidak berpuasa. Kami tidak saling mengejek satu sama lain (Nayl al-Awthar, hadis 1679). 
 
Di antara para sahabat ada saling menghormati, tidak ada saling mencela. Di antara kita ada orang yang bukan saja mencela orang yang tidak berpuasa, bahkan menyerang mereka, menghukum mereka, dan memperlakukan mereka sebagai penjahat. 
 
Aku melihat ada warung-warung makan yang diserbu dan seluruh makanannya disita. Dosanya? Karena warung-warung itu memberikan fasilitas kepada orang yang tidak berpuasa. Kita menganggap semua orang yang tidak berpuasa sebagai orang yang meninggalkan syariat Islam. Bagi sebagian kita, tidak berpuasa juga memenuhi peraturan ilahi, artinya, menjalankan syariat Islam. Tuhan berfirman: Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, ia harus berpuasa pada hari-hari yang lain…(Al-Baqarah 184, 185). 
 
Sekiranya musafir terpaksa untuk berpuasa padahal ia seharusnya tidak berpuasa, kita telah berbuat zalim kepadanya. Sekiranya ia pingsan di pinggir jalan, yang bertanggung jawab adalah orang-orang Muslim yang tidak memberikan fasilitas untuk makan kepada mereka. Tidak ada baiknya membiarkan musafir dalam keadaan lapar padahal ia berhak untuk tidak puasa.
 
Ada juga orang yang tidak berpuasa karena mereka bukan Muslim. Mereka tidak berpuasa karena mereka menjalankan kewajiban agamanya juga. Undang-undang dasar menjamin kebebasan beragama menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. Ketika Al-Quran turun lebih dari seribu tahun yang lalu, di Madinah, dua orang anak Abu al-Hushayn tertarik masuk agama Kristen. Ia membawa kedua anaknya kepada Rasul Allah dan bertanya: Bolehkah saya memaksanya masuk Islam. Allah menjawab pertanyaan Abul Hushayn dengan firmanNya: Tidak ada paksaan dalam agama (Al-Thabarsi, Majma’ al-Bayân fi tafsîr Al-Qur-ân 1:630; Ridha, Al-Manâr 3:36).
 
Tampaknya kita sudah jauh menyimpang dari tuntunan Al-Quran dan Sunnah; karena hatta untuk puasa pun kita sudah melakukan pemaksaan. Tidak jarang dengan tidak memenuhi hak-hak mereka. Hormatilah orang yang tidak berpuasa.
 
KH Jalaluddin Rakhmat adalah Ketua Dewan Syura IJABI


(Diambil dari facebook: Syamsuddin Baharuddin)
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.