Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Islam Ilmiah: dari Revisionis ke Post-Revisionis [by Muhammad Babul Ulum]

3/12/2022

0 Comments

 
Tesis Islam ilmiah bahwa agama yang dibawa para Nabi berbeda dengan agama yang dikonsep oleh para pengikut sepeninggalnya. Perubahan itu dilakukan oleh penguasa yang merampas otoritas Nabi. Karena motif politik, pemegang otoritas nabi dialeniasi.Semakin jauh dari masa nabi, semakin jauh penyimpangan terjadi. Agamawan pendukung penguasa akan diapresiasi. Fatwa-fatwanya diikuti, dijadikan referensi. Sebaliknya, agamawan penolak penguasa didepresiasi, fatwa-fatwanya dimutalisi. Seorang Agamawan semakin dekat dengan penguasa, semakin tinggi jabatan publik yang ia terima. Semakin jauh dari penguasa, semakin hina nasib yang ia terima.

Untuk membuktikan tesis tersebut, kita punya cara yang berbeda dengan kajian Islam gaya barat yang sedang naik daun yang disebut dengan metode revisionis, apalagi metode yang umum dipakai dunia Islam. Itu mah, metode jadul. Ndak up to date. Sori narsis dikit. 
Saya jelaskan dulu apa itu metode revisionis secara umum. Metode ini melihat Islam secara keseluruhan secara deskriptif. Pendekatannya melalui narasi budaya (cultural narrative) yang memandang Islam sebagai satu keutuhan sejak zaman Nabi sampai zaman now. 
Dalam pandangan Barat, episode Islam yang sekarang adalah lanjutan dari episode di masa nabi sebagai satu kesatuan yang utuh. Sedangkan wajah Islam yang tampak sekarang ini adalah wajah yang dipermak oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan (penguasa kelima Dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah, berkuasa tahun 685-705 M). Pandangan ini didasarkan pada ideologi umum umat Islam. 
Sedangkan Islam ilmiah, melihatnya secara berbeda. Justru karena Islam yang sekarang ini, menurut madzhab revisionis, diformulasi pada masa abdul Malik bin Marwan, yang menjadikan agama Islam yang sekarang berbeda dan sudah menyimpang jauh dari Islam yang ada dan diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. 
Tahukah anda siapakah Abdul Malik bin Marwan bin Hakam? Dia, bapak dan keturunannya, adalah orang yang pernah dikutuk oleh Nabi. Khalifah ini datang dari keluarga yang seluruh hidupnya diabadikan untuk memusuhi Nabi. Mungkinkah seorang yang demikian mau melanjutkan misi Nabi? 
Sekali lagi, orang waras pasti akan sepakat dengan Islam ilmiah. Mengapa ia dapat berkuasa dan berhasil mewarnai gambar Islam yang sekarang? Kaum revisionis sampai detik ini tidak mampu menemukan jawabannya. Karena itu, kajian Islam gaya barat ini kita kesampingkan. Karena tidak mampu mengungkapkan what really happen di balik semua yang terjadi. Karena itu, kajian kita bisa juga disebut sebagai post-revisionis. 
Dalam satu lain hal kita memakai teori ilmu sosial yang lazim dipakai oleh madzhab revisionis. Tapi berbeda dengan mereka yang hanya bersikap deskriptif. Di sini kita akan mengaitkannya dengan realitas keislaman yang berbasis pada konflik internasional di dunia politik. Bahwa konflik yang terjadi di antara umat Islam pasca nabi bukan hanya konflik yang terjadi antar kabilah/klan arab saja. Ada invisble hand yang sengaja membuat konflik tersebut tidak akan pernah reda hingga jaman now, kecuali umat Islam ikut petunjuk yang benar dari nabi. 
Sesuai teori analogi kita terdahulu, lihatlah apa yang menimpa umat Islam jaman now. Cara memperbaikinya dengan melihat, mendiagnosa apa yang terjadi pada umat Islam jaman old. Dan kemudian baru mengobatinya. 
Sebagai pengantar NGAIIL lebih baik kalau Anda baca dulu buku Kontroversi Islam Awal antara madzhab tradisionalis dan revisionis karangan Mun'im Sirry. Almuawiyat adalah jawaban yang tidak ditemukan oleh para pengkaji Islam madzhab revisionis. Dan karena itu, untuk gaya-gayaan aja sih NGAIIL bisa disebut sebagai kajian Islam post-revisionis. Keren, kan. 
Why Post-Revisionis?
Akan saya jelaskan mengapa saya sebut post-revisionis. Sebelum itu simak dulu apa yang dimaksud dengan madzhab Islam revisionis. Pada awal abad 19an muncul kecenderungan baru dalam ranah studi Islam yang marak di barat; Amerika dan Eropa. 
Sebuah gaya baru yang mempertanyakan sumber sumber tradisional yang dipakai oleh mayoritas sarjana Islam. Yang dimaksud di sini adalah kitab-kitab hadis seperti sahih Bukhari muslim dll dan tarikh seperti Sirah Ibnu Hisyam, Tarikh Thabari dll, yang umumnya diandalkan umat Islam dalam menafsir kitab suci. 
Menurut mereka bahwa sumber-sumber tersebut, selain bermasalah juga kontradiktif antara satu dengan yang lainnya dalam melaporkan satu peristiwa. Apa saja contoh dari hadis-hadis yang bermasalah itu, silahkan rujuk ke buku Almuawiyat. Laporan-laporan tersebut yang kemudian hari disebut dengan hadis, tidak lebih dari imajinasi para pembuatnya yang dibuat belakangan. Tepatnya satu abad setelah peristiwa yang direkamnya dan tidak mencerminkan apa yang sebenarnya terjadi. 
So, sumber-sumber tersebut tidak memenuhi syarat kritik-historis, karena salah satu undang-undang dasar yang harus dipatuhi oleh sejarawan adalah menggunakan sumber yang sejaman dengan kejadian. Dan sumber tradisional Islam yang saya sebut di atas tdak lolos dari kaidah dasar ini. Maka argumentasi tesis yang dibangun dari sumber yang bermasalah menghasilkan pandangan/argumentasi yang juga bermasalah. Di mana letak masalahnya? Silahkan baca lagi Almuawiyat. Di situ banyak contoh kasusnya. 
Berangkat dari logika dasar yang sepert itu mereka mencoba merevisi pandangan tradisional umat Islam yang didasarkan pada sumber-sumber yang bermasalah tadi. Dan oleh karena itu, mereka disebut sebagai sarjana/madzhab revisionis. 
Kalau sumber tradisional Islam bermasalah; adakah sumber lain? Mereka menjawab; tidak ada. Oleh karena itu, kemudian mereka merujuk pada sumber di luar Islam. Sumber Kristiani maupun Yahudi. Setelah merujuk kepada tradisi di luar Islam apakah mereka menemukan apa yang mereka cari; the real history dan bukan salvation history? Inilah problem madzhab revisionis. 
Alih-alih menemukan what really happened, mereka (khususnya yang Ekstrim) karena madzhab ini tidak tunggal, malah bermain akrobat pemikiran dengan mempermasalahkan sesuatu yang sebenarnya tidak bermasalah.  Seperti meragukan sosok Muhammad yang disebutnya sebagai tokoh fiktif. Dan bahwa Islam lahir bukan di Hijaz, tapi di Arab Utara (Iraq, suriah) argumen yang didasarkan pada iklim polemis yang ditunjukkan oleh Alquran. Apa maksudnya? Nanti pada waktunya akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan iklim polemis. Mereka mempermasalahkan sesuatu yang sudah taken for granted. 
Itulah salah satu problem mendasar Islam revisionis. Mereka tidak menemukan sumber tradisional yang ditulis sezaman dengan peristiwa yang dilaporkan. Dan Islam Ilmiah mampu menemukan sumber yang tidak ditemukan oleh Islam revisionis. Hal ini berarti kajian Islam ilmiah selangkah lebih maju dari para sarjana revisionis barat. Jika madzhab revisionis hadir merevisi pandangan sarjana Islam tradisional. Islam ilmiah hadir merevisi keduanya; tradisional plus revisionis. Islam ilmiah adalah revisi terhada revisi Islam revisionis. Dan oleh karena itu bisa juga disebut sebagai post-revisionis. Keren, kan.***
Muhammad Babul Ulum adalah Doktor bidang Hadis lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.