Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Kekerasan di Rakhine State

9/9/2017

0 Comments

 
“Keadaan saudara tertindas kita yang tak berdaya di Myanmar, puluhan ribu orang terusir dan kini mengungsi di Bangladesh, mereka tinggal dalam situasi yang paling buruk. Utusan yang kami kirimkan mengabarkan hal yang akan membuat kita tidak bisa tidur karenanya.”
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa Ali Muhammad


“Kita menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Rakhine State, Myanmar,” kata Presiden Jokowi, “Menlu telah berangkat ke Myanmar untuk meminta Pemerintah Myanmar agar menghentikan dan mencegah kekerasan, agar memberikan perlindungan kepada semua warga, termasuk muslim di Myanmar.” Indonesia mengutuk dengan keras tragedi kemanusiaan di Myanmar. Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN yang cepat bereaksi dan menempuh berbagai jalan resolusi. 

“Keadaan saudara tertindas kita yang tak berdaya di Myanmar, puluhan ribu orang terusir dan kini mengungsi di Bangladesh, mereka tinggal dalam situasi yang paling buruk. Utusan yang kami kirimkan mengabarkan hal yang akan membuat kita tidak bisa tidur karenanya.” Demikian petikan pesan dari puluhan pesan yang disampaikan dalam berbagai ceramah tentang Myanmar dari Sayyid Ali Khamenei, Kepala Negara Iran. Di kesempatan lain, ia membandingkan standar ganda Barat bila terjadi musibah pada binatang dan pada manusia. Perbandingan yang sangat keras.

“Anda dapat melihat situasi di mana Myanmar dan Muslim berada.” Kata Presiden Erdogan dari Turki, “Anda dapat melihat bagaimana desa-desa dibakar. Kemanusiaan tetap diam terhadap pembantaian di Myanmar.” Turki mengirim 10 ribu ton bantuan, dan Ibu Negara mengunjungi tempat-tempat pengungsian.

Tiga reaksi yang mewakili kegeraman kaum Muslimin. Semua bertindak, semua bersikap. Semua beraksi lebih dari doa yang dipanjatkan. Ah, semoga saja kesamaan sikap ini akan membawa pada apa yang sangat dibutuhkan umat sekarang ini: persatuan.

Ya, konflik (menjadi) berlarut-larut karena pemimpin tak satu suara. Ketertindasan saudara kita di Rohingya sudah berlangsung sekian lama. Semoga saja ini saat para pemimpin itu mengangkatnya pada tataran yang lebih luas: konferensi dunia untuk Rohingya. Khususnya, Konferensi Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam. Apa susahnya?

Dahulu, ketika Suriah dihancurleburkan oleh pemberontak bersenjata, negara-negara Arab dengan cepat bersatu. Mereka justru memboikot Suriah dari berbagai hubungan kerjasama. Alih-alih membantu, mereka malah mengisolasi negara itu. Lihat juga apa yang terjadi ketika Saudi bertikai dengan Qatar. Dalam hitungan detik juga, negara-negara sekutu Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Qatar. Mengapa tidak ada gerakan secepat dan seperti itu untuk sebuah kasus kemanusiaan? 

Persatuan menjadi barang langka di tengah umat sekarang ini. Itulah ikhtilaf yang sebenarnya.

Mari jadikan musibah saudara kita di Rohingya titik awal, betapa pun terlambatnya itu, untuk sebuah gerakan persaudaraan dan persatuan umat Islam sedunia. Sudahi pertikaian antar sesama. Hentikan perdebatan antar kelompok di antara kita. Lihat pada apa yang mempersatukan kita: bersaudara sebagai sesama umat manusia.

Dan bila itu terjadi, setelah (atau bersamaan dengan) Rohingya, mari bersatu untuk Palestina. Mari bersatu untuk saudara Kashmir di antara India dan Pakistan. Haruskah diedarkan gambar penderitaan mereka agar nurani kemanusiaan kita terketuk juga? Mari bersuara untuk saudara di Yaman, yang dibombardir pesawat-pesawat negeri tetangga. Menurut UNICEF, “Yaman adalah the worlds largest humanitarian crisis” tapi, pernahkah kita berdoa untuk mereka? Mari berteriak untuk saudara di Bahrain yang bertahun-tahun menderita. Mari bertindak untuk saudara di Irak, di Suriah, di Lebanon, di Afghanistan…dan ratusan ribu pengungsi yang terusir dari tanah air mereka. Mari satukan gerakan, bersama saudara kita di Rohingya, ada jutaan umat manusia, dari berbagai kelompok dan agama, yang teraniaya karena kepentingan segelintir penguasa. Karena hasrat mereka yang haus akan dunia. Mari jadikan ini momentum untuk persatuan bersama. Semoga persatuan kecaman para pemimpin dunia itu ditujukan juga bagi berbagai krisis kemanusiaan yang ada. 

Karena musuh teramat besar umat manusia itu tak pernah sesaat pun lupa memperhatikan kita. Ya, musuh itu adalah keakuan. Terkadang, dalam pembelaan pun masih ada keakuan. Ketika kita menolong yang hanya sekelompok dengan kita. Dalam kasih sayang pun masih ada keakuan, ketika kita bereaksi hanya untuk mereka yang satu barisan dengan kita. Kita diam bila yang ditindas bukan dari kita. Kita tak geram bila yang dicaci bukan termasuk kelompok diri. Kita menutup mata bila yang dianiaya ternyata tak seagama. Pada saat-saat seperti inilah, kita merindukan teladan kenabian. “Ia yang bukan saudaramu dalam agama, adalah saudaramu sesama umat manusia.” Kata Ali bin Abi Thalib ra, satu di antara penerus kenabian itu. 

Ah, Mawlana. Rasanya di tengah dunia yang berkecamuk, di tengah keakuan yang makin mengamuk…rindu tak terkira untuk melihat teladan para nabi di tengah kita. Ali bin Abi Thalib digelari “Suara Keadilan” karena ia tak tinggal diam pada apa pun bentuk penindasan. George Jordac, seorang penulis Kristen Lebanon menulis buku “Ali: The Voice of Human Justice.” Hari-hari seperti ini rasanya lembar demi lembar buku itu wajib dibaca setiap kali. Ali yang mengetuk pintu rumah saudaranya yang miskin. Ali yang memikul kantung gandum di punggungnya setiap malam, menyantuni rumah-rumah anak-anak Yatim. Ali yang mendengar tangis seorang yatim, lalu mengambil gandum di rumahnya, memikulnya sendiri. Qanbar yang berkhidmat kepadanya meminta izin mengambilnya. Ali menolaknya. Ia memasakkan makanan buat mereka yang menangis itu. Ia bahkan membungkuk dan membiarkan mereka bermain tunggangan di atas punggungnya. Ali yang menggali sumur dan mengalirkan airnya untuk masyarakat seraya berkata: Hasan dan Husain tak memiliki sumur ini. Ini untuk umat seluruhnya. Adalah al-Hasan putra Ali yang membagikan makanan setiap hari. Ketika seorang tua meminta jatah dua, al-Hasan bertanya untuk siapa. Kata orang tua itu, untuk dia yang berada di batas kota, yang berpeluh keringat dalam bekerja. Al-Hasan terisak dan berkata: Dialah ayahku Ali. Karena kerja dia, kami membagikan makanan ini. 

Teladan Ali, suara yang dibutuhkan manusia. Ali yang menyuapi mulut fuqara. Ali yang mendekap erat penderita lepra. Ali yang mengusap air mata. Tapi Ali juga yang menampar kezaliman. Ali yang meruntuhkan kepongahan. Ali yang mengangkat nasib mustadh’afin.  

Di mana gerangan, pelanjut teladan kenabian semisal Ali? Tidakkah kita berdoa kepada Allah Ta’ala agar ia dihadirkan di tengah-tengah umat manusia? 

@miftahrakhmat
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.