Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

​Kembali Menuju Pengobatan Sufi [by KH Jalaluddin Rakhmat]

1/7/2022

0 Comments

 
Orang yang sehat secara spiritual mengandung arti orang itu tidak lagi memiliki penyakit-penyakit hati. Biasanya, kesehatan spiritual ditandai dengan kedekatan kepada Tuhan dan kepribadian yang memancarkan sifat tenang, sabar, dan cinta yang besar kepada semua makhluk.
Usaha manusia dalam mencari makna sehat tercermin dalam periode sejarah yang panjang. Periode pertama, masa ketika orang memberi perhatian penuh pada keberadaan jiwa (mind); dan mengesampingkan keberadaan materi (matter). Pada dekade ini, sakit atau sehatnya manusia ditentukan berdasarkan jiwanya. Otomatis pengobatan yang dilakukan pada saat itu adalah pengobatan yang berkenaan dengan jiwa manusia. Corak kehidupan spiritualisme ini dapat ditemukan dalam Budhisme atau Animisme (sekitar tahun 623 M).
 
Periode kedua adalah masa saat orang melakukan pendekatan yang memberikan perhatian penuh pada keberadaan jiwa dan materi (mind and matter period). Kedua pendekatan ini berjalan dengan hukumnya masing-masing; sakit fisik disembuhkan oleh para dokter sementara sakit jiwa ditangani oleh para ahli psikolog dan psikiater. Corak pendekatan kesehatan seperti ini ditemukan pada Masa Renaisans (antara tahun 1400-1500 M).
 
Periode ketiga adalah masa ketika orang menganggap jiwa dan fisik sama pentingnya dalam menentukan kesehatan manusia. Pendekatan seperti ini dimulai pada abad ke-19 M. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa jiwa dapat mempengaruhi fisik. Hal ini dibuktikan dengan suatu peristiwa di sebuah rumah sakit Amerika. Di rumah sakit itu terdapat pasien anak yang menderita kanker stadium lanjut. Suatu hari, dokter membisikkan ke telinga anak tersebut bahwa setiap malam dia akan didatangi ratusan pasukan makhluk angkasa luar untuk menggempur penyakit kankernya. Dalam tempo sebulan, keajaiban terjadi. Anak tersebut sembuh total. Kasus ini menunjukkan bahwa jiwa berperan dalam menyembuhkan penyakit fisik (soul over matter).
 
Periode keempat adalah periode tumbuhnya pendekatan baru yang disebut dengan Holistic Medicine (Pengobatan Menyeluruh). Metode ini tidak saja meliputi penyembuhan secara fisik dan jiwa, namun menyertakan juga penyembuhan spiritual atau ruh yang telah lama ditinggalkan pada masa Budhisme dan Animisme.
 
Pengobatan Spiritual
Ada beberapa alasan yang menyebabkan bangkitnya pengobatan spiritual. Pertama, karena ditemukannya banyak cacat dalam metode kedokteran modern. Pada sebuah seminar yang pernah saya ikuti, seorang dokter menyebutkan bahwa hanya 30 % dari pengobatan modern yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Sisanya hanyalah trial and error.
 
Kedua, banyak pendekatan pengobatan modern dilakukan tanpa memahami penderitaan pasien. Contohnya dalam mengatasi halusinasi, sampai kini tidak banyak yang dapat dipahami mengenai penyakit ini.
 
Ketiga, pengobatan modern telah banyak melakukan kesalahan. Di Amerika Serikat tercatat sekitar sepuluh ribu orang meninggal setiap tahun karena kesalahan petugas medis, baik berupa kesalahan diagnosa maupun kesalahan dari segi farmasi.
 
Keempat, pengobatan modern membutuhkan biaya yang teramat tinggi. Ongkos rumah sakit saat ini sangat mahal. Di Indonesia, kata hospital diterjemahkan sebagai rumah sakit, artinya rumah untuk orang sakit (house of the sick). Seorang teman saya di Amerika menyanggah makna itu. Menurut dia, terjemahan yang pantas untuk kata hospital adalah rumah miskin atau house of the poor. Masuk rumah sakit selama tiga hari saja bisa membuat orang jatuh miskin.
 
Alasan di atas memunculkan arus besar dalam masyarakat untuk mencari pengobatan alternatif. Meskipun demikian, pengobatan alternatif pun tak luput dari kelemahan, misalnya tidak adanya catatan yang lengkap tentang keberhasilan dan kegagalan pengobatan tersebut.
 
Dalam perkembangan terakhir, pengobatan spiritual telah disambut oleh masyarakat Barat dengan kesadaran penuh. Adapun masyarakat Indonesia masih perlu banyak belajar pada masyarakat Barat, karena sampai saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang lebih percaya kepada takhayul dan belum sampai pada kesadaran spiritualisme. Padahal pada masa lalu bangsa Indonesia pernah mencapai era kesadaran spiritual yang tinggi seperti terlihat dalam sastra Melayu Klasik karya Hamzah Fansuri dan beragam tulisan oleh raja-raja di tanah Jawa. Kemandegan spiritualisme di Indonesia terjadi karena penindasan dan penjajahan yang terus menerus, feodalisme, dan tingkat pendidikan yang rendah. Sayangnya, semua faktor itu masih ada sampai saat ini.
 
Agama adalah jalan untuk kembali pada kejayaan spiritualisme. Tasawuf mengenal urusan pengobatan atau penyembuhan kesehatan dengan istilah pengobatan sufi (sufi healing). Dalam Pengobatan sufi, dibahas cara-cara mengobati penyakit hati seperti rakus, iri hati, dan kebencian pada orang lain. Penyakit-penyakit hati ini dapat mempengaruhi dan merusak kesehatan jiwa, dan selanjutnya kesehatan jiwa dapat mempengaruhi kesehatan fisik.
 
Pengobatan spiritual berujung pada pengobatan oleh diri sendiri, seperti halnya juga dalam kedokteran modern. Yang dapat menyembuhkan penyakit ruh adalah diri kita sendiri, bukan dokter atau pun ulama. Boleh jadi ulama atau dokter yang dianggap sebagai penyembuh pun bisa saja menderita sakit ruh. Yang paling utama dalam proses penyembuhan spiritual adalah kesadaran untuk berusaha menyembuhkan diri sendiri. ***              
 

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.