Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Kemerdekaan Menurut Bung Karno [Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat]

16/8/2015

0 Comments

 
Ada satu kata yang harus kita ingat, setiap kali kita menghadapi Pemilu. Kata itu ialah Merdeka. Tanpa kemerdekaan tidak akan ada pemilu.Tanpa kemerdekaan kita tidak dapat memilih pemimpin yang kita kehendaki. Tanpa kemerdekaan kita tidak bisa ikut serta mengatur Negara. 
Picture
Pada pidato 17 Agustus1945, Bung Karno berkata: “Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah-air kita. Mulai saat ini kita menyusun Negara kita!Negara Merdeka! Negara Republik Indonesia- Merdeka kekal dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita!”

Merdeka menurut Bung Karno adalah membebaskan diri kita dari belenggu kekuasaan orang asing.  Dalam Negara merdeka, kita bebas menyusun Negara kita –ekonomi, politik, masyarakat, budaya- seperti yang kita kehendaki, bukan seperti yang dikehendaki Negara lain. 

Menurut Proklamator Kemerdekaan RI, merdeka bukanlah  tujuan. Merdeka hanyalah alat agar kita mengelola tanah air, negara dan bangsa Indonesia seperti yang diinginkan rakyat Indonesia, bukan seperti keinginan rakyat negara lainnya.

Lalu, untuk apa kita mengelola tanah air, negara, dan bangsa kita? Untuk membahagiakan seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk segelintir orang yang mengatas-namakan rakyat.  Simak lagi kata bijak Bung Karno, “Bagi saya kesejahteraan umum itu sumber kebahagiaan rakyat, negara tidak boleh menjadi tempat bagi penggarong atas nama kapital, atas nama komoditi.” 

Pada pidato 17 Agustus 1965, yang diberinya judul Capailah Bintang-bintang di Langit, Bung Karno menyebutkan Trisakti, tiga karakteristik bangsa yang merdeka: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.

Kepada Joko Widodo, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berpesan agar mengabdikan dirinya secara total untuk kesejahteraan rakyat Indonesia, jika kelak menjadi Presiden Republik Indonesia. Megawati juga berpesan agar Jokowi mengimplementasikan Trisakti Bung Karno, yang baru kita sebut.

Dalam tulisan ini, marilah kita lihat apakah kita sekarang bangsa yang merdeka dengan ukuran Trisakti Bung Karno? Karena kini ekonomi mendikte politik dan kebudayaan, marilah kita mengukur situasi kita dalam kriteria kedua saja dahulu: berdikari dalam ekonomi.

Indonesia hebat! Negeri kita ini luar biasa! Beberapa ratus meter di bawah pegunungan Jayapura, ada terowongan yang berkelok ke kiri ke kanan, sepanjang puluhan kilometer, di bawah tanah. Pada setiap tanah yang kita injak di situ ada bongkah-bongkah emas. Saudara berada di tambang emas terbesar di dunia.

Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ton emas. Pada 2006 produksinya adalah 610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram perak. Setiap hari, dari bawah tanah, diangkut oleh kereta gantung, disambung dengan conveyor belt, digelontorkan melalui pipa ke kapal induk Amerika. Berapa pemerintah mendapatbagian dari kekayaan yang luar biasa itu. Satu persen saja!

Sekali lagi, satu persen saja. 99 persen, sekali lagi 99 persen, dikirimkan ke Negara kapitalis besar dunia: Amerika Serikat. Untuk saudara ketahui, 1 persen itu dari ¼  penghasilan yang dilaporkan kepada pemerintah oleh PT Freeport Amerika! Walaupun mereka menyebutnya  PT Freeport Indonesia.

Indonesia hebat! Tahukah saudara bahwa setiap hari ribuan ton batubara diangkut dari Kalimantan oleh perusahaan yang berdomisili di Inggris,ribuan kaki kubik gas dialirkan melalui pipa sepanjang 500 km ke Singapura dari sumber gas terbesar di dunia Natuna. Jadi saudara, di Laut Cina Selatan, ada sungai sepanjang 500 km, bukan sungai madu atau sungai susu, tapi sungai gas, sumber enerzi yang menggerakkandunia.

Indonesia Hebat!  Tetapikekayaan yang berlimpah tidak membuat rakyat Indonesia makmur; kekayaan itu diserahkan oleh penguasaha-pengusaha kita kepada perusahaan-perusahaan asing. Rakyat Indonesia mirip pemilik kebun.

Semua buah-buahannya diserahkan kepada orang lain. Kita tidak punya kebun lagi. Kita jadi tukang memelihara kebun, yang dibayar dengan sangat murah. Dan kita dipaksa untuk memakan sampah-sampah,kotoran-kotoran kebun itu, yang ditinggalkan oleh para pemilik kebun.  Kebun kita dirampok besar-besaran. 

Kita semua sekarang menjadi buruh-buruh kontrak, yang membanting tulang, memeras keringat, untuk menggendutkan para pemilikmodal. Setelah kekayaan Indonesia diambil, nyawa kita pun diambil perlahan-lahan. Sudah raga dirampas, sekarang jiwa pula!

Demi keuntungan perusahaan-perusahaan besar itu,  para petani di Sumatera, Kalimantan,Sulawesi, dan seluruh negeri yang tercinta ini diusir dari tempat tinggalnya, diteror setiap hari, dan kalau mereka tetap melawan, ujung-ujung bayonet atau timah besi boleh jadi menyobek-nyobek tubuh mereka.

Berapa luas tanah, luas daratan di Indonesia? 195 juta hektar. Kalau peta Indonesia dihamparkan di atas peta dunia, besarnya hamparan negeri ini terbentang sejak kota London,di Inggris, sampai Teheran, di Iran. 195 juta hektar. 

Lebih dari seluruh Negara Eropa. CATAT, dari 195 juta hektar itu, sekitar 178 juta hektar dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing; perusahaan kelapa sawit, perusahaan minyak dan gas, pertambangan mineral dan batu bara, dan kehutanan. 

Mereka menguasai 93 persen dari tanah saudara. Sisanya sekarang sedikit demi sedikit diambil  mereka untuk pabrik, mal-mal, supermarket, hotel, dan sebagainya.

Ketika kita menyanyikan lagu kebangsaan ini, menangislah kalian: Indonesia, tanah airku!  Ah, tanah air itu bukan lagi milik kita!

Di tengah-tengah kekayaan Indonesia Hebat itu saudara meringkuk dalam penderitaan, gaji saudara dibayar murah, dan saudara harus membayar untuk hak-hak saudara. Saudara harus membayar biaya pendidikan, padahal itu hak semua rakyat. Saudara harus membayar ongkos perawatan dan pemeliharaan kesehatan, padahal itu hak semua rakyat. Saudara bahkan harus membayar keamanan, membayar sampah, bahkan jalan raya yang akan saudara masuki.

Negeri kita belum merdeka. Menurut Bung Karno, kita harus melakukan aksi massa, menyadarkan mereka, bahwa tujuan perjuangan kita ialah menumbangkan stelsel kapitalisme, membebaskan negeri ini dari Neokolonialisme, menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang berdikari  secara ekonomi. Itu baru namanya merdeka. Pilihlah siapa pun, tetapi dengan kesadaran bahwa kamu ingin memerdekaan negeri kamu dari penjajahan ekonomi, politik, dan budaya!

Dr.KH.Jalaluddin Rakhmat adalah Ketua Dewan Syura IJABI

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.