Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Lima Kata Kunci Terpenting untuk Memahami buku Identitas Arab itu Ilusi [by Musa Kazhim Alhabsyi]

4/6/2022

0 Comments

 
Lima kata di atas adalah kata-kata kunci yang dibahas dalam buku saya, Identitas Arab itu Ilusi. Kesalahan memahami kata-kata kunci di atas melahirkan kerancuan penggunaan identitas Arab dan melahirkan fenomena Kearaban yang superfisial. Padahal ada esensi Arab yang tidak bisa dilepaskan. Mari sama-sama kita pelajari.
Picture
Untuk memahami kata-kata kunci di atas orang perlu, sekali lagi perlu, merujuk kamus-kamus besar Bahasa Arab atau ulasan para pakar tafsir, hadis dan sebagainya. Memang penjelasan mereka sering panjang dan membingungkan.

Tapi sejatinya kita hanya perlu fokus pada 3 huruf ini: ع – ر- ب. Tiga huruf ini akan mengantar kita pada sebuah makna esensial, asal-usul dan arti awal Arab, betapapun telah terjadi perubahan bentuk kata. Dan semuanya akan merujuk pada esensi Arab sebagai bahasa.

‘Arab/العرب adalah orang-orang Arab. Mereka terdiri dari banyak suku dan berasal dari bermacam-macam wilayah geografis. Mereka disebut dalam satu kata ini karena kesamaan unsur bahasanya, bukan lain-lainnya. Tapi berbeda dengan kata kunci kedua di bawah, kumpulan manusia penutur bahasa induk yang sama ini umumnya tinggal dan menetap di desa-desa atau perkotaan.

A’rab/الأعراب adalah orang-orang Arab yang tidak menetap di desa-desa atau perkotaan. Mereka mengembara di gurun-gurun pasir, meski terkadang menetap sementara di salah satu titik di bentangan wilayah geografis yang sangat luas tersebut. Pengembaraan mereka dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ekonomi, sosial, politik dan juga digerakkan oleh faktor-faktor ekologis. Dua kata ini tidak memiliki bentuk kata tunggal. Untuk merujuk pada arti tunggal, maka harus ditambahkan huruf ya’ di belakang kedua kata kunci di atas. Maka jadi lah العربي/’Arabi bermakna satu orang Arab dan الأعرابي/A’rabi satu orang A’rab.

‘Arabi/عربي adalah satu orang Arab yang berbahasa dengan fashih/lugas. Tambahan huruf ya’ nisbah ini bukan saja untuk merujuk pada kumpulan Arab (العرب) pada umumnya tapi lebih khusus dan spesifik menyifati cara berbahasanya yang fashih, lugas, terang benderang. Maka tambahan huruf ya’ nisbah di sini untuk memperkuat kata sifat Arabnya. Tafsir soal ya’ nisbah seperti ini mendukung bahwa bahasa adalah esensi etimologis dan asal usul munculnya kata ع- ر- ب. Penggunaan ya’ nisbah demi menguatkan kata sifat diakui oleh Al-Zamakhsyari saat menafsirkan kata سِخريّاً dalam Surah Al-Mukminin ayat 110. Maka siapa saja, dari suku bangsa mana saja, dan tinggal di mana saja yang mampu berbahasa Arab dengan baik, benar, lugas dan fasih dapat menyandang gelar dan identitas sebagai Arabi. Contohnya adalah Ibnu Arabi yang lahir di Andalusia.

‘A’jam/العجم adalah orang-orang non Arab (kumpulan orang yang tidak bertutur bahasa Arab). Untuk menunjukkan arti tunggal juga ditambahkan huruf ya’ pada akhir kata itu sehingga menjadi العجمي. Lantas mengapa mereka disebut sebagai Ajam? Jawabnya karena di mata orang Arab, tutur bahasa mereka itu tidak jelas, sehingga kata ع – ج – م dalam penggunaan bahasa Arab pasti selalu merujuk pada ketidakjelasan, ketaksaan, ketidaklugasan dalam berbahasa atau bahkan dimaksudkan untuk makna benda mati. Uniknya bahasa Arab, dengan ditambah همزة الازالة yang berbentuk satu huruf alif, maka 3 huruf itu justru jadi berbalik makna: menjelaskan dan menerangkan sesuatu yang tidak jelas. Maka itu, أعجم bermakna memperjelas dan معجم (mukjam) bermakna kamus.

A’jami/الأعجمي adalah orang yang dalam berbahasanya tidak jelas, kurang lugas dan tidak fashih, baik ia orang Arab maupun non Arab. Dan ini konsisten dengan makna asal huruf ع-ج-م. Upaya-upaya mencampur-aduk kalimat-kalimat di atas dengan urusan ras, suku dan kebangsaan tentu bukan narasi baru. Sejak Rasulullah membawa ajaran tauhid yang menolak segala bentuk diskriminasi dan pembedaan golongan, sungguh telah terjadi revolusi kemanusiaan terbesar dalam sejarah manusia, khususnya di wilayah orang-orang penutur bahasa Arab. Dan sejak Rasulullah wafat, upaya-upaya kontra revolusi terus dilakukan dan akhirnya terkonsolidasi di Era Bani Umayyah.

Dimulai dari Era Bani Umayyah inilah kata Arab dikukuhkan menjadi identitas nasional Dinasti Umayyah, sehingga dinasti ini terus-menerus melakukan diskriminasi tanpa ampun pada mereka yang dianggap Ajam. Bahkan identifikasi siapa Arab dengan segala hak istimewanya dan siapa Ajam dengan segala konsekuensinya sebagai warga kelas dua dikukuhkan.

Sekarang pilihannya pada pembaca. Mau ikut rombongan Bani Umayyah, atau rombongan yang membebaskan identitas Bahasa Arab yang melekat pada wahyu Al-Qur’an dari jeratan permainan kekuasaan.
​
Jangan kaget jika kelak anda membaca tulisan bantahan atas asumsi dasar di atas dengan berbagai rujukan. Karena Dinasti Umayyah memang di zamannya mampu membiayai banyak proyek pembentukan pengetahuan yang baru, asalkan melayani kepentingan kekuasaannya. ***

Artikel dari kajian kupas


0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.