Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Meluaskan Klaim Kebenaran [by Nano Warno, Ph.D]

18/10/2023

0 Comments

 
​Agama memang bisa dilihat dari berbagai sisi dari sisi akademis agama adalah teks praktik-praktik keagamaan pandangan para tokoh-tokoh agama pengalaman spiritual individu dan komunal yang semuanya harus diletakkan dalam klasifikasi yang sistematis tanpa terlibat secara emosional atau keyakinan di dalamnya. Agama juga bisa merupakan sebuah pengalaman pribadi antara subjek dengan Tuhan dengan manifestasi Tuhan dengan perintah-perintah Tuhan ketaatannya dan ketidaktaatannya.
Agama memang bisa dilihat dari berbagai sisi dari sisi akademis agama adalah teks praktik-praktik keagamaan pandangan para tokoh-tokoh agama pengalaman spiritual individu dan komunal yang semuanya harus diletakkan dalam klasifikasi yang sistematis tanpa terlibat secara emosional atau keyakinan di dalamnya. Agama juga bisa merupakan sebuah pengalaman pribadi antara subjek dengan Tuhan dengan manifestasi Tuhan dengan perintah-perintah Tuhan ketaatannya dan ketidaktaatannya.

Agama juga bisa dilihat sebagai lembaga (institusional) yang menghadirkan berbagai ritual organisasi keagamaan, hierarki legalitas yang mendapatkan kepercayaan dari umat dan dari Tuhan.

Teori Kebenaran Agama 
Teori kebenaran adalah pembahasan epistemologis dalam ranah keilmuan. Teori kebenaran agama jika dipahami dalam konteks agama adalah upaya untuk melihat agama secara objektif dengan parameter-parameter tertentu. 

Isu keagamaan atau juga isu mazhab sekarang banyak melemparkan isu tentang klaim kebenaran. Setiap mazhab selalu merasa harus mengklaim kebenaran. Yaitu  mendaku  mazhab yang paling benar sebagai mazhab yang merepresentasikan Islam itu sendiri. Dalam sebagian narasi klaim kebenaran itu lebih khusus lagi yaitu sebagai yang merepresentasikan Islam yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. 

Menurut doktor Ismail Fajri Alatas yang menulis tentang tema otoritas keagaamaan membagi tiga sumber otoritas. Ada yang meyakini bahwa ulama yang benar adalah yang memiliki hubungan gen dengan Nabi Muhammad SAW atau dengan nasab. Ada juga pendapat yang mengatakan relasi itu bukan dengan gen bukan dengan nasab tapi dengan sanad yaitu hadis.

Ketiga ini termasuk minoritas yang menganggap bahwa relasi dengan Nabi Muhammad SAW itu lewat penyingkapan lewat. Dalam tarekat Naqsyabandiyah misalnya mereka meyakini bahwa minum kopi itu sunnah karena mereka melihat sendiri dalam mimpinya dalam pengalaman spiritual nabi itu meminum kopi.

Dan yang keempat, ini menurut saya, yaitu menggabungkan antara nasab dengan keilmuan. Jadi, mereka yang punya otoritas adalah yang punya hubungan nasab dengan Rasulullah, yang lebih khusus lagi adalah keluarga Rasulullah Saw  yang lebih khusus lagi keluarga Rasulullah Saw yang disucikan dan memiliki ilmu-ilmu yang mendalam ilmu eksoteris dan eksoteris yang bertugas membimbing umat menjaga agama Islam dan mengantarkan kejayaan Islam sehingga dikenal dan  dinikmati dan menjadi sumber keberkahan bagi seluruh umat dunia.

Teori kebenaran dalam agama tidak cocok dengan paradigma hitam putih yang membelah menjadi kafir - mukmin, Sunnah - bid' ah, benar - sesat. Rasanya tidak sesuai dengan semangat agama dan semangat para wali-wali atau imam-imam atau ulama Rabbani yang memperkenalkan Islam sebagai agama yang juga mewarnai dan diwarnai oleh budaya lokal dan mengapresiasi epistemologi rasional epistemologi intuitif epistemologi strukturalis dan epistemologi sosial. 

Teori kebenaran agama tawaran dari saya adalah tingkatan kesempurnaan dalam ilmu dan praktik. Mazhab yang paling sempurna adalah mazhab yang holistik, komprehensif, yang loyal terhadap semua fakultas lahir dan batin manusia. Dan mazhab yang tidak sempurna adalah mazhab yang cenderung reduksionis yang menganggap kebenaran hanya lewat metodologi tertentu saja. 

Mazhab yang paling sempurna sekali tentu yang menggabungkan teori ilmu yang komprehensif tadi, dengan amal yang komprehensif juga yaitu amal individual, amal terhadap keluarga, amal kalbu, amal spiritual, amal komunitas di bawah bimbingan guru dan amal sosial yaitu menyeimbangkan praktik-praktik ritual dan penghidmatan sosial.

Diskusi klaim kebenaran menurut saya tidak kreatif dan tidak efektif kecuali di kalangan para ulama dan ilmuwan akademisi. 

Di kalangan awam atau yang merasa menjadi ilmuwan (wanna to be scholars) isu klaim kebenaran bisa memicu polarisasi tajam dan menimbulkan perpecahan. 

Dalam Al-Quran sendiri bahwa kelak klaim kebenaran itu akan ditetapkan di tangan Tuhan di hari Kiamat. Jadi, mengapa harus dibesar-besarkan di dunia ini? 

Klaim kebenaran itu akan menutup mata akan kebenaran yang ada di pihak yang berbeda. Adapun teks teks hadis exclusive yang selaku tesebar di masing-masing mazhab selayaknya didudukan secara proporsional dibaca dengan perspektif Al-Quran dan diperhatikan konteksnya serta maslahatnya.

Menurut Haidar Baqir bahwa kita harus jeli melihat kompleksitas suatu kebenaran dan kemungkinan manusia mengambil salah satu sikap terhadapnya dan mengandaikan keterbatasan manusia,  juga mengandaikan keterbukaan terhadap variasi kebenaran.  Wallahu a'lam. *** 

Ustadz Nano Warno, Ph.D., adalah Dosen STAI Sadra Jakarta
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.