- Muslim bin Aqil ra diutus Imam menemui penduduk Kufah pada 15 Ramadhan. Ia ditemani dua orang. Ia kembali ke Madinah, menyampaikan salam perpisahan pada keluarganya, kemudian menempuh jalan menuju Kufah membawa surat Imam. Kedua temannya gugur di tengah jalan karena kesulitan menempuh medan dan kehausan. Muslim menuju Kufah sendirian.
- Muslim bin Aqil ra sampai di kufah pada 25 Syawal. Ia tinggal bersama Mukhtar Al-Tsaqafi. Pertemuan-pertemuan dengan penduduk Kufah telah membuatnya menjadi musuh Ubaidillah Ibnu Ziyad, penguasa Kufah waktu itu. Muslim dan sahabatnya, Hani bin Urwah dijatuhkan dari masjid Kufah. Kepala mereka dipenggal, dan dibawa ke pasar tempat biasa orang membeli kambing.
- Imam Husain as meninggalkan Makkah pada 8 Dzulhijjah. Bersama Imam ikut pula keluarganya, para sahabat dan pengikutnya, juga orang-orang dari Hijaz, Basrah, dan Kufah. Menurut kitab Nafas al-Mahmum dari Syaikh Abbas al-Qummi (halaman 91), Imam memberi masing-masing orang itu sepuluh dinar dan seekor unta untuk membantu mereka membawa barang-barang.
- Tempat-tempat yang dilalui Imam dalam perjalanannya menuju Karbala: Taff, Al-Sifah, Dzat ‘Irq, Al-Hajir, Al-Khuzaymiyya, Zarood, Al-Tsalabiyya, Al-Shuquq, Zubala, Al-‘Aqaba, Sharif, Al-Bayda, Ar-Ruhayma, al-Qadisiyya, al-Uthayb, dan Qasr Muqatil. Keseluruhan jarak yang ditempuh Imam dari Madinah menuju Makkah, dan dari Makkah menuju Karbala adalah sekitar 2300 kilometer.
- Di Al-Sifah, Imam Husain as bertemu dengan penyair Farazdaq yang berkata: “Hati penduduk Kufah bersamamu, tapi pedang mereka (diarahkan) untuk membunuhmu.” (Tarikh Thabari, 6:218)
- Ketika sampai di Qasr Muqatil, tidak jauh dari Kufah, kafilah Imam dihadang 1000 pasukan musuh di bawah komando al-Hurr bin Yazid al-Riyahi. Pasukan inilah yang mengalihkan perjalanan Imam dari Kufah dan mengarahkannya menuju padang tandus Karbala. Pasukan al-Hurr kehausan, dan Imam memerintahkan keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk memberi mereka minuman.
- Sesampainya di Karbala, sekitar 11 – 12 km dari Kufah, Imam turun dari kudanya, mengambil segenggam tanah Karbala dan berkata: “Demi Allah, inilah tanah karbun (duka cita) wa bala (dan musibah/ujian). Di sinilah para perempuan akan dijadikan tawanan. Di sini anak-anakku dianiaya, dan di sini para pejuang akan berguguran. Di sini (kehormatan) ahli bayt Rasulullah Saw dihinakan! Di sini, janggutku akan berlumuran darah! Di sini sepetak bumi akan digali untuk jasad kita.” (Al-Shawa’iq al-Muhriqah, Ibn Hajar al-‘Asqalani). Menurut sebagian kitab tarikh, Imam Husain as mencari pemilik tanah seluas empat mil persegi itu, dan membelinya seharga 60.000 dinar, untuk dijadikan pusara tempatnya kelak dan para syuhada lainnya dikebumikan. (Karbala and Beyond, Yassin T, Jibbouri, halaman 72)
- Ada banyak versi tentang jumlah yang hadir di Karbala. Pasukan Imam mulai dari tujuhpuluh dua orang hingga seratus lebih bahkan hingga 200 – 300. Sedangkan pasukan musuh bervariasi, dengan catatan historis seperti ini (nama yang disebut adalah komandan pasukan):
- Umar bin Sa’ad 6.000 orang
- Urwah bin Qais 4.000
- Sinan bin Anas 4.000
- Hasin bin Namir 9.000
- Syimr bin Dzil Jawsyan 4.000
- Mazar bin Ruhaynah 3.000
- Yazid bin Rikab 2.000
- Najr bin Kharsyi’ah 2.000
- Muhammad bin As’ath 1.000
- Abdullah bin Hasin 1.000
- Khawli bin Yazid 1.000
- Bakr bin Kasab 3.000
- Hijr bin Abjar 1.000
- Hurr bin Yazid 3.000
- Peristiwa Asyura terjadi pada hari Jumat, 10 Muharram 61 H. Pada hari itu, Imam sempat berkhotbah dua kali mengingatkan pasukan musuh.
- Menurut Wikipedia, jumlah pasukan Imam sekitar 300 orang, dengan data syuhada sebanyak 128 atau 136 orang, baik laki-laki maupun perempuan.