Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Pendidikan Masa Covid 19, Belum Banyak Ada Terobosan

17/6/2020

0 Comments

 
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad
 

Alhamdulillah, segala puji bagi Tuhan pada setiap keadaan. Akhirnya, setelah sekian lama, dua orang yang paling ditunggu kiprah dan terobosannya di era pandemi ini terlihat juga. Yang terhormat Bapak Menteri Kesehatan dan Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ya, kita seakan-akan rindu kehadiran mereka. Sebagai rakyat kebanyakan, saya menduga Pak Presiden memilih kedua tokoh ini karena prestasi mereka yang out of the box. Pak Presiden ingin memberikan warna baru di dua bidang ini: Kesehatan dan Pendidikan. 
 
Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Demikian penyederhanaan dari konsep jalan tengah determinisme dan free will. Belum juga para menteri bergerak, ketika mereka masih beradaptasi dengan new normal mereka, tiba-tiba dunia dihantam pandemi covid-19. Benar semua negara tak siap menghadapinya. Di sinilah justru, peranan para pembantu presiden ini, khususnya Menkes dan Mendikbud sangat-sangat diharapkan. 
 
Menariknya, di tengah masa pandemi, kita seperti kehilangan keduanya. Pak Menteri Kesehatan amat jarang terlihat mendampingi Pak Presiden. Bahkan di acara terkait covid-19 seperti pembukaan mal di Bekasi, atau lari pagi untuk menjaga kebugaran. Mas Menteri pun mahal terlihat. Mahasiswa ramai menaikkan tagar #mendikbuddicarimahasiswa atau riuh rendahnya perbincangan tentang sistem penerimaan peserta didik baru, Mas Menteri seakan-akan gaib. Tak ada respon yang kami ketahui. 
 
Syukur pada Tuhan, dua hari lalu mereka berdua hadir, mengobati kerinduan. Pemerintah menggelar acara Keterangan Pers Penyenggaraan Tahun Ajaran dan Akademik baru. Karena sudah era PSBB proporsional, Jakarta mulai menggeliat. Perkantoran mulai dibuka. Menariknya, semua pembicara seakan ada di kantor mereka. Pak Sekjen Kemendikbud juga. Hanya Mas Menteri yang berlatarkan dinding dan gordyn. Kata kawan sejawat guru, “Mas Menteri seperti berada di hotel.” Bahkan tidak terlihat seperti berada di kediaman rumah. Entah di mana sebenarnya beliau berada.
 
Tapi itu tidak penting. Yang jadi perhatian adalah apa yang disampaikan, bagaimana persiapan Pemerintah, dalam hal ini dunia pendidikan menghadapi tahun ajaran di era pandemi. Adakah yang baru? Adakah yang belum kami tahu?
 
Bagi saya, belum banyak ada terobosan. Bahkan ketika seorang kawan bertanya bagaimana respon saya, saya menjawab: “Yang disampaikan Pak Mendikbud lebih pas disampaikan oleh Pak Menkes.” Karena pemaparan beliau lebih terkait dengan faktor kesehatan. Beliau menyampaikan tahapan pembukaan kembali Sekolah dengan syarat-syaratnya. Tapi sedikit sekali menyinggung hal keguruan, review pembelajaran jarak jauh, dan semisalnya. Bahkan, tak ada kalimat sapaan pada rekan-rekan guru yang berkutat dengan tantangan baru pendidikan di era pandemi ini. Saya juga menunggu kalimat inspiratif, kata-kata penyemangat untuk para murid, atau mahasiswa baru yang berhadapan dengan sistem penilaian yang baru. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru yang ramai di antara orangtua murid, seruan dan teriakan mahasiswa selama ini…tak ada yang masuk dalam agenda Mas Menteri. 
 
Kawan saya bertanya, “Lalu, menurutmu, apa yang sebaiknya disampaikan?” 
 
Pertama, menyapa seluruh stakeholders pendidikan. Memberi semangat pada Ibu dan Bapak guru yang telah berkreasi di tengah pandemi. Berterima kasih pada para orangtua yang telah mendampingi. Memotivasi anak-anak yang mungkin terdampak sindrom BLAST akhir-akhir ini (Boring, Lonely, Angry, Stressed, dan Tired). 
 
Kedua, menyampaikan evaluasi umum pembelajaran dari rumah selama ini. Ini akan berdampak pada: penyederhanaan kurikulum, penyusunan ulang materi prioritas, dan penghindaran dari proses belajar dari rumah yang lebih bersifat pemberian tugas dari Sekolah. 
 
Ketiga, memberikan beberapa alternatif tambahan. Kebetulan, dua hari sebelum Keterangan Pers Mas Menteri, saya dan sekolah kami mengikuti webinar internasional “Managing and Reopening Schools amid Covid-19” dengan peserta dari Kanada, Amerika, Timur Tengah, Australia dan banyak lagi. Begitu banyak alternatif yang dicoba sekolah-sekolah di berbagai negara itu. Sebuah (tingkat) distrik di California bahkan punya dokumen rinci tentang evaluasi pembelajaran jarak jauh dan syarat-syarat membuka sekolah kembali. Ada pula sekolah yang mencatat peningkatan prestasi akademik anak-anak, justru dengan pola belajar dari rumah. Catatan mereka antara lain karena: penyederhanaan kurikulum, anak belajar dengan jadwal yang lebih fleksibel, dan tidak adanya peer pressure. 
 
Ada pula pola Hibrid, menggabungkan belajar daring dengan sebuah proyek bersama. Sekolah-sekolah kami mungkin akan mencoba cara itu. Di masyarakat, Pemerintah dapat mencoba mengaktifkan Pembelajaran Berbasis Komunitas. Rukun-rukun Tetangga atau RW dapat diberdayakan dengan partisipasi para warga. 
 
Keempat, mengarahkan para guru untuk sebuah workshop dan persiapan era pandemi ini. Dengan beberapa staf khusus Presiden yang dekat dengan dunia milenial, termasuk Mas Menteri sendiri, maka training guru untuk Pembelajaran Jarak Jauh mutlak diperlukan.  
 
Kelima, ajakan untuk lebih memperhatikan kesehatan mental anak-anak. Tumbuhkanlah komunikasi yang empatik antara guru dan murid. Hubungi mereka sesekali. Video Call atau berkirim kabar. Beri mereka sapaan-sapaan hangat. Saling memberilah, nanti kalian saling mencintai, sabda Baginda Nabi Saw. Berilah perhatian lebih, khususnya pada saat-saat seperti ini. Bayangkan, kantor dibuka, ekonomi disiapkan, maka ada orangtua bekerja yang akan meninggalkan anak-anak mereka di rumah. Orangtua tak lagi work from home.
 
Kalimat Mas Menteri itu sakti. Hal-hal yang mungkin sederhana bila disampaikan pada posisi Mas Menteri akan punya kekuatan berlipat ganda. Sampaikan juga bahwa Indonesia membentang dari Aceh hingga Papua. Tantangannya tentu tidak sama. Belajar dari Rumah yang dimaksud akan sangat berbeda. Merdeka Belajar yang Mas Menteri canangkan akan lebih menemukan arti. Berilah ketenangan pada para orangtua murid dan mahasiswa. Beberapa sekolah dan kampus diminta untuk melakukan penyesuaian biaya, karena sama sekali tidak ada kegiatan selama pandemi. Sampaikan solusi Pemerintah untuk itu. Bayangkan, ada kawan saya yang anak-anaknya bersekolah di sekolah negeri, dan menurutnya: “Anak saya sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri, dan Pemerintah gagal selama pandemi. Anak saya kayak liburan terpanjang selama hidupnya.”
 
Ya, ini memang tantangan bersama. Pemerintah mesti hadir. Tapi kalau melihat wajah Mas Menteri saja masih mahal di lingkungan Kemdikbud, mungkinkah berasumsi Mas Menteri sedang liburan juga? 
 
Tentu saja tidak. Selamat bekerja dan berjuang Mas Menteri. Mudah-mudahan kali lain ada Keterangan Pers, latar belakang Mas Menteri bukan dinding dan gordyn lagi.
 
Salam hormat kami. Terima kasih untuk semua khidmat dan bakti. Majulah senantiasa pendidikan negeri ini. Tuhan selalu memberkati. ***
 
@miftahrakhmat

Tulisan dari Facebook: Enovita Miftah (diakses tanggal 17 Juni 2020, jam 20.05. wibb)
 

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.