Memang jumlahnya sangat sedikit. Oleh karena, itu Al-Quran menyebut bangsa Arab sebagai bangsa ummî. Perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi. Nabi sendiri sangat concern dalam mengajarkan baca tulis kepada umatnya. Beliau mengizinkan tawanan perang Badar untuk menebus dirinya dengan mengajarkan baca tulis kepada sepuluh putra-putri Anshar. Sebagian sukarelawan seperti Abdullah bin Said bin al-Ash, Said bin Rabi’ al-Khazraji, Basyir bin Tsa’labah, Aban bin Said al-Ash mengajarkan baca tulis di Masjid Madinah. Sehingga jumlah penulis pun bertambah banyak, para penulis wahyu mencapai empat puluh orang, ini belum dihitung para pencatat sedekah, surat-surat, dan perjanjian-perjanjian.
Selanjutnya materi dapat Anda baca/unduh pada download file di bawah ini!
penulisan_hadis_by_muhammad_babul_ulum_26Dec2020.pdf |