"Barbarisme dan kebrutalan rezim Zionis di Jalur Gaza terus berlanjut di depan mata dunia, dengan badan-badan internasional tetap pasif, dunia berbicara tetapi belum mengambil tindakan."
Dia menambahkan: “Sejak dimulainya perang di Gaza, 3.1923 warga Palestina telah terbunuh dan 74.096 orang terluka, dengan lebih dari 72% korbannya adalah wanita dan anak-anak. Salah satu perkembangan yang menyedihkan adalah pengepungan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza oleh orang-orang Palestina. tentara pendudukan Zionis selama empat hari berturut-turut. Pagi ini, tentara dari rezim ini meledakkan dan menghancurkan sebuah klinik khusus di Rumah Sakit Al-Shifa."
Kanaani mengungkapkan rasa frustrasinya: "Kata-kata tidak dapat sepenuhnya mengungkapkan kebrutalan yang tidak masuk akal ini di hadapan komunitas global."
“Para pendukung dan mereka yang tetap diam dalam menghadapi kebrutalan seperti ini seharusnya merasa malu,” lanjutnya, seraya menambahkan: “Komunitas internasional harus bertindak cepat untuk membebaskan PBB dan Dewan Keamanan dari penyanderaan Amerika Serikat dan rezim Zionis. ."
Peran Iran dalam konflik Israel-Palestina telah menjadi subjek perdebatan yang intens. Iran secara konsisten menyatakan dukungan kuatnya terhadap perjuangan Palestina dan mengecam tindakan agresi Israel terhadap warga Palestina.
Iran secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah, termasuk kemerdekaan dan kembali ke tanah air mereka. Negara ini secara rutin mengecam tindakan represif Israel terhadap warga Palestina, baik di Tepi Barat, Gaza, maupun di wilayah pendudukan lainnya.
Imam Khomeini menggambarkan Hari Quds Internasional sebagai momentum perlawanan kaum tertindas (al-Musta'afin) melawan penindas (Al-Mustaqbarin).
Dalam pidato bersejarahnya, Imam Khomeini mengatakan, ``Hari Quds Internasional harus menjadi hari yang memberikan bimbingan kepada masyarakat tertindas agar mereka dapat menegaskan eksistensinya di hadapan para penindasnya.
Mohamed Boljerdi, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, mengatakan negaranya akan terus memberikan dukungan politiknya kepada Palestina dan siap memberikan segala bantuan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Tujuan dari dukungan politik ini adalah untuk memberikan informasi kepada berbagai organisasi internasional, kelompok masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan tentang apa yang sebenarnya terjadi di Palestina.
Iran memiliki hubungan yang kuat dengan kelompok-kelompok perlawanan Palestina, seperti Hamas di Jalur Gaza dan Jihad Islam di Tepi Barat. Hubungan ini memungkinkan Iran untuk memperluas pengaruhnya di kawasan tersebut dan memainkan peran penting.
Peran Iran dalam konflik Israel-Palestina juga harus dipahami dalam konteks pengaruh regionalnya di Timur Tengah. Iran sering kali dianggap sebagai lawan regional Israel dan negara-negara Teluk Arab yang mendukungnya. ***
Nano Warno, Ph.D adalah Dosen STAI Sadra Jakarta