Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Renungan Akhir Tahun, Bayangan Kematian [KH Jalaluddin Rakhmat]

1/1/2016

0 Comments

 
Waktu itu, malam tahun baru. Usai sholat maghrib, kami mengadakan pengajian singkat menyambut tahun baru . Saya menyarankan agar masing-masing merenungkan makna tahun baru bagi dirinya. Jamaah diam.
Picture
Pengajian tampak seperti upacara mengheningkan cipta. Kami tesentak ketika wak Haji, yang tertua diantara kami, memecahkan kesunyian, “Saya kira tidak layak menyambut tahu baru dengan pesta. Bukankah tahun baru adalah berita duka ? Bukankah setiap tahun baru mengantarkan kita lebih dekat ke kuburan ? Pada tahun-tahun yang lalu, maut telah mengambil kawan-kawan atau keluarga kita. Lalu, siapa yang akan dijemput maut tahun ini ?”

Wak Haji sudah berusia 89 tahun, walaupun tampak sehat dan kuat. Ia taat beribadah, selalu sholat berjama’ah. Ia datang ke Mesjid sejam sebelum adzan subuh. Walaupun hidup dalam usai senja, ia senang bercanda. Karena itu agak mengherankan bila tahun ini ia kedengaran pesimis. Mungkinkan itu pertanda bahwa boleh jadi tahun ini ia meninggalkan kami ?

“Apakah orang sholeh takut menghadapi kematian ?” tanya seseorang yang mengarahkan pertanyaanya kepada saya. “Saya selalu dihantu rasa takut mati. Mungkin karena saya tidak sholeh. Wak Haji benar. Tahun baru adalah berita duka. Seperti napi yang akan dihukum gantung, saya melihat, setiap dentang jam membawa saya lebih dekat ke tiang gantungan. Adakah kiat untuk mengobati takut mati ?”

Saya jawab bahwa orang sholehpun takut mati. Salah seorang cucu Rasulullah dikenal sebagai Wali Allah. Ia banyak beribadah, sehingga diberi gelar Zayn al-’Abidin. Tapi dengarkan doanya, “Kepada-MU aku berlindung dari habisnya usia sebelum siap sedia”.

Jadi orang sholehpun takut mati. Yang membedakan kita dengan orang sholeh adalah alasan yang menyebabkan takut mati Kita takut mati karena keterikatan dengan dunia. Kalau saya mati, siapa yang akan menjaga kepentingan anak-anak saya, siapa yang akan mengurus perusahaan saya, siapa yang mengamankan kekayaan saya. Orang sholeh takut mati karena ia merasa belum cukup bekal. Ia khawatir akan “habisnya usia sebelum siap sedia”.

Dalam doa yang lain, Zayn al-’Abidin berkata, ” Siapa gerangan yang keadaannya lebih jelek dari diriku, jika dipindahkan dalam keadaanku sepeti ini, aku dipindahkan ke kuburanku. Aku belum menyiapkan pembaringanku. Aku belum menghamparkan amal sholeh untuk tikarku.

Bagaimana aku tidak menangis, padahal aku tidak tahu akhir perjalananku. Kulihat nafsu menipuku dan hari-hari melengahkanku. Padahal maut telah mengepak-ngepakan sayapnya di atas kepalaku. Bagaimana aku tidak menangis, kalau kukenang saat aku menghembuskan nafas yang terakhir. Aku menangis karena kegelapan kubur, aku menangis karena kesempitan lahadku, aku menangis karena aku akan keluar dari kuburku dalam keadaan telanjang, hina, sambil memikul dosa di atas punggungku.

Walhasil, kalau takut mati karena belum cukup bekal, peliharalah rasa takut itu. Tidak perlu kita menghilangkannya. Ingat kepada kematian mendorong manusia berbuat baik. Ia akan menjadikan amal sholeh sebagai bekal untuk kehidupan sesudah kematian. Sadar akan kematian berarti sadar akan ketiaadaan Ego dan “nonbeing”.

Bila kita harus mengakhiri semuanya dengan kematian, masih absahkah kebiasaan kita untuk terus-menerus mengorbankan orang lain buat kepentingan kita? Bukankah hidup kita menjadi lebih bermakna bila kita “memberikan diri” kita buat kebahagiaan orang lain? Dengan menghancurkan Ego, kita memasukkan orang lain (the otherness) ke dalam eksistensi kita.

Joel Kovel mengamati dengan cermat dunia modern yang disebutnya sebagai “dunia tanpa ruh”. Dalam “History and Spirit: An Inquiry into the Spirit of Liberation”, Kovel menawarkan pembebasan manusia dari Egonya dengan memasukkan spiritulitas ke dalam kehidupan.

Salah satu caranya ialah menyadarkan manusia akan kematian. “Termasuk ke dalam spiritualitas adalah kesediaan untuk mati. Hidup yang bermakna adalah kehidupan yang telah menerima orang lain dan mempersiapkan dirinya untuk mati. Ini tidak berarti bahwa dia adalah wujud yang ingin mati. Sebaliknya, jiwa sempurna memandang hidup ini lebih indah dan lebih intens. Sungguh, kesadaran akan adanya kematian, visi tentang bayangan maut, tidak lain daripada menjadikan kehidupan sebagai titik pandang utama”.

Tuhan mendampingkan kematian dan kehidupan pada ayat yang sama, tetapi Dia menyebut kematian lebih dahulu daripada kehidupan. Dia menegaskan bahwa kehidupan hanya bermakna dengan latar belakang kematian. Keduanya didampingkan sebagai ujian untuk mendorong manusia beramal sholeh.

“Dia yang menjadikan kematian dan kehidupan supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya” (QS 67:2)

Rasulullah saw mendampingkan maut dengan Alqur’an. Rasulullah bersabda, “Aku tinggalkan bagi kalian dua pemberi peringatan. Yang pertama memberikan peringatan dengan pembicaraannya. Yang kedua memberikan peringatan dengan kebisuannya. Yang pertama, Alqur’an dan yang kedua adalah kematian”.

Ternyata Wak Haji yang tampak sehat dalam usianya yang hampir seabad adalah orang yang mendengarkan peringatan Alquran tentang kematian. Ketika permulaan tahun baru mengingatkan banyak orang akan rencana hidupnya, Wak Haji mengingatkan kita akan rencana kematian kita.

Di dekat Baitullah, saya melihat seorang mantan pejabat tinggi berdoa dengan khusyuk. Air mata tergenang di dipelupuknya. Ia menyadari, ia berada pada hari-hari akhir hidupnya. Ia pulang ke tanah air. Di hadapan anak-anaknya, ia berkata, “Hidup kita akan lebih bermakna bila kita bermanfa’at bagi orang lain”. Seperti Wak Haji, Alquran dan kematian telah memberikan kepadanya kehidupan yang lebih manis dan lebih mendalam.

(Sumber: buku REFORMASI SUFISTIK karya Jalaluddin Rakhmat. Pustaka Hidayah, Bandung)

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.