Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Sebelum Karbala Memerah Darah

9/9/2019

0 Comments

 
Lima puluh tahun setelah jasad Rasul dibaringkan di samping Masjid Nabawi, Dunia Islam telah terbentang meliputi hampir setengah bumi. Gembala-gembala unta kini berpesta di istana-istana. Mereka telah menaklukkan Romawi dan Persia. Suara azan bergema sejak dari kota lama Aleksandria di Mesir sampai dusun-dusun kecil di Azerbaijan. Berkat perjuangan Muhammad Rasulullah, orang-orang Arab yang miskin kini menjadi penguasa dunia. Bangsa yang semula terasing di Sahara sekarang menentukan sejarah umat manusia.
Di Madinah, tak jauh dari pusara Rasul yang Agung, putra pendiri Islam tinggal dalam gubuk kecil yang sederhana. Pada malam-malam yang dingin, ia menghabiskan waktunya dalam ruku’ dan sujud. Dzikirnya menyobek kesepian malam melantunkan lagu-lagu suci para Nabi. Lihatlah, ia datang berziarah ke pusara kakeknya. Ia merintih, mengadukan keadaan umat yang disaksikannya. Dalam gemerlap istana para penguasa, cahaya Islam telah padam. Dalam bentangan daerah kekuasaan mereka, kaum Mukmin yang saleh menderita karena penindasan. Istana telah didirikan dengan merampas hak orang-orang lemah. Anggur yang diedarkan dalam cawan-cawan merah diperah dari keringat dan darah kaum Muslim. Musik-musik dimainkan dengan membungkam suara para pejuang kebenaran.
​ 
Ia sampaikan kepada Nabi apa yang dilakukan umatnya. Nabi pernah berpesan, agar umat memelihara dua pusaka yang ditinggalkannya: Kitabullah dan Keluarganya. Sekarang Al-Quran hanya tinggal bacaannya. Para ulama sewaan memutarbalikkan maknanya. Lalu di mana Keluarga Nabi, perahu Nabi Nuh, gemintang penunjuk jalan? Ali dikhianati bekas pengikutnya. Ketika ruku’, pedang menebas kepalanya dan darah membasahi janggutnya. Padahal di zaman Rasul, ketika ruku’ Ali menyerahkan sedekahnya.
 
Masib terngiang ucapan Rasulullah kepada Ali, “Hai Ali, tidak akan mencintaimu kecuali orang Mukmin, tidak akan membencimu kecuali orang munafik.” Ketika Ali berperang tanding dengan ‘Amr bin Abdul Wudd di Khandaq, Nabi meratakan dahi di atas tanah. “Ya Allah, Engkau sudah mengambil ‘Ubaidah pada Perang Badar dan Hamzah pada Perang Uhud. Janganlah Engkau mengambil ‘Ali. Jangan tinggalkan aku sendirian.” ‘Ali menang. Rasul memeluknya. Air mata deras membasahi pipinya. Kini putra ‘Ali, Al-Husayn, mendengarkan para khatib melaknat ‘Ali di mimbar-mimbar. ‘Ali, yang meruntuhkan Benteng Khaibar, yang memenangkan Perang Badar, yang tegak berdiri di Uhud ketika sahabat yang lain melarikan diri, sekarang dicaci maki. ‘Ali, suami putri Rasulullah saw., yang berkedudukan sama seperti Harun terhadap Musa, kini dianggap murtad dari agama. ‘Ali, yang tidur di ranjang Nabi ketika Nabi berangkat hijrah, yang mengantar hijrah keluarga Nabi dengan berjalan kaki ratusan kilometer hingga melepuh kedua telapak kakinya, kini dimusuhi kaum Muslim.
 
Al-Hasan, putra ‘Ali, bersedia berdamai asalkan Mu’awiyah menghentikan kecaman terhadap ayahnya. Ia dikhianati. Mu’awiyah melanggar janji. Bahkan, penghulu pemuda surga ini diserang di atas kendaraannya dan diracun oleh orang yang dekat dengannya. Para pecinta ‘Ali dikejar-kejar dan dianiaya. Lihatlah, Hujur bin Adi dan sahabat-sahabatnya dikubur hidup-hidup. Puluhan orang jamaah masjid dipotong tangannya karena tidak mau melaknat ‘Ali.
 
Lihatlah juga ‘Amr bin Al-Hamaq, yang didoakan Nabi supaya tetap muda. Dalam usia 80 tahun, tidak selembar uban pun tumbuh di kepalanya. Ia sangat mencintai ‘Ali. Ziyad bermaksud menangkapnya. Ia lolos. Ziyad menyandera Aminah istri ‘Amr dan memasungnya. Pasukan Ziyad mengejar dan terus mengejar. ‘Amr terjebak dalam gua. Kepalanya dipotong dan diarak sepanjang kota. Inilah kepala Mukmin yang pertama kali dikelilingkan. Ziyad melemparkan kepala itu ke pangkuan istrinya. Masya Allah, istri yang saleh, pengikut ‘Ali yang setia, meletakkan kepala itu di pangkuannya. Ia meletakkan tangannya di atas dahinya dan mengecup bibirnya yang dingin seraya berkata, “Kalian hilangkan dia sekian lama, kemudian kalian hadiahkan dia padaku sebagai pahlawan. Selamat datang wahai anugerah yang kusambut tanpa kebencian.”
 
Al-Husayn merintih di depan makam Rasulullah saw. Ia mengadukan semua kezaliman umat terhadap Ahlulbayt dan para pecintanya. Dengarkan Al-Husayn berkata kepada kakeknya, “Salam bagimu, ya Rasulullah. Inilah aku, Al-Husayn putra Fathimah. Kesayanganmu putra kesayanganmu, cucumu, dan pusaka yang engkau amanahkan kepada umatmu. Saksikanlah, ya Nabi Allah, mereka telah menghinaku, menyia-nyiakan aku, dan tidak menjagaku. Aku mengadu padamu, sampai aku bertemu denganmu.”
 
Kemudian ia shalat beberapa raka’at. Ba’da shalat, ia berdoa, “Ya Allah, inilah kubur Nabi-Mu, Muhammad saw. Aku anak dari putri Nabi-Mu. Telah terjadi padaku peristiwa yang sudah Engkau ketahui. Ya Allah, aku mencintai kebaikan dan membenci kejahatan. Aku bermohon pada-Mu, wahai Pemiliki Keagungan dan Kemuliaan, dengan hak kubur ini dan penghuninya. Pilihkan bagiku urusan yang Engkau ridhai, yang diridhai Rasul-Mu, yang diridhai kaum Mukmin.” Ia menangis terus sampai menjelang waktu subuh. Ia meletakkan kepalanya di atas pusara Rasul sampai tertidur. Tiba-tiba ia melihat Nabi yang mulia datang, dikawal para malaikat di sebelah kiri dan kanan, di depan dan di belakang. Nabi merapatkan Al-Husayn ke dadanya dan mencium di antara kedua matanya, “Husayn, sayangku. Seakan telah kulihat tubuhmu bersimbah darah, terbantai di Karbala, di tengah-tengah umatku. Waktu itu, engkau kehausan dan tidak diberi minum; engkau dahaga dan tidak dipuaskan. Padahal mereka mengharapkan syafaatku. Tidak! Mereka sama sekali tidak akan mendapatkan syafaatku. Mereka tidak akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat. Mereka binasa di sisi Allah. Kekasihku, Husayn, ayahmu, ibumu dan saudaramu, menitipkan salam padaku dan merindukanmu. Bagimulah derajat tinggi di surga yang tak tercapai kecuali dengan kesyahidan.”
 
Pada makam Rasul, Al-Husayn berjanji untuk menegakkan kembali Islam Muhammadiy – Islam yang diajarkan Muhammad saw. Islam yang menentang kezaliman, Islam yang melawan penindasan, Islam kaum mustadh’afin. Esoknya, ia menghimpun keluarganya, berangkat menuju Kufah. Kepergiannya mengguncangkan hati banyak sahabat Nabi.
 
Ummu Salamah, ummul mu’minin, istri Rasulullah saw., mengantarkannya dengan linangan air mata. Ummu Salamah terkenang saat ia bersama Rasulullah. Dengarkan cerita Ummu Salamah: Pada suatu malam Rasulullah saw. berbaring untuk tidur, kemudian bangun dalam keadaan resah. Ia berbaring, tidur lagi, dan bangun kembali resah seperti semula. Kemudian ia tidur lagi dan bangun. Pada tangannya ada segenggam tanah merah. Ia mencium tanah itu. Aku bertanya, “Tanah apakah ini, ya Rasulullah?” Rasul menjawab: “Baru saja Jibril memberitakan kepadaku bahwa Al-Husayn akan terbunuh di Irak. Inilah tanah tempat darahnya tumpah.” (Mustadrak Al-Shahihain). Kemudian ia memberikan tanah itu kepadaku seraya berkata: “Tanah ini berasal dari bumi tempat Al-Husayn terbunuh. Kalau tanah ini nanti berubah menjadi darah, ketahuilah Al-Husayn sudah terbunuh.” Lalu aku menyimpan tanah itu di dalam botol. Aku berkata bahwa hari ketika tanah berubah menjadi darah adalah hari yang dahsyat.
 
Dengarkan pula cerita Ummu Fadhl bin Al-Harits: Aku menghadap Rasulullah saw. dan bertanya: “Ya Rasulullah, malam ini aku melihat mimpi yang jelek.” “Mimpi apakah itu?” Tanya Rasulullah. “Mengerikan sekali,” kataku. “Apakah itu?” sekali lagi Rasul saw bertanya. Aku menjawab: “Aku melihat sepotong tubuhmu dikerat dan diletakkan pada pangkuanku.” Kata Rasulullah saw: “Engkau bermimpi baik. Fathimah akan melahirkan anak, insya Allah. Ia akan dibaringkan pada pangkuanmu. Fathimah melahirkan Al-Husayn dan aku meletakkannya pada pangkuanku.” Ketika aku menyerahkan bayi itu kepada pangkuan Rasulullah, aku melihat air mata Rasulullah mengalir deras. Aku berkata: “Ya Nabi Allah, demi ayah dan ibuku, apa yang terjadi?” Rasul menjawab: “Baru saja Jibril datang dan mengabarkan kepadaku bahwa anakku ini akan terbunuh.” “Anak ini?”, tanyaku. “Benar”, kata Rasulullah. Rasulullah pun memberikan tanah merah kepadaku (Mustadrak Al-Shahihain).***
 
(KH Dr Jalaluddin Rakhmat adalah Ketua Dewan Syura IJABI)
 

Picture
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.