Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Serba Serbi di Bulan Suci Ramadhan: Sahur

26/5/2018

0 Comments

 
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad

 
Ada lagi yang khas di negeri ini. Jelang sahur, biasanya masyarakat dibantu dibangunkan. Ada dengan kentongan, ada bedug keliling, ada juga pengumuman dari masjid memberitahukan sudah pukul tiga dini hari. Di komplek rumah kami, ada almarhum Pak RW yang mengabarkan berapa menit lagi tersisa hingga waktu imsak. Dengan suara khasnya, Mbah—begitu kami memanggilnya—akan mengingatkan, “Imsak sepuluh menit lagi. Imsak lima menit lagi.” Dan ketika tiba waktunya imsak, “Imsak…Imsak…Imsaaak!”
 
Imsak artinya menahan diri. Berhati-hati sekitar sepuluh menit sebelum adzan Subuh. Sebetulnya, masih boleh makan dan minum setelah imsak. Yang tidak boleh itu setelah Subuh. Tapi demi kehati-hatian, diberilah waktu sepuluh menit itu. Ada baiknya juga. Memastikan benar-benar ketika Subuh sudah tidak lagi makan dan minum. Atau, waktu itu digunakan untuk bersiap shalat Subuh. Tradisi yang sangat baik. Sehingga, ada juga orang yang setelah adzan Maghrib tidak bersegera (ta’jil) berbuka. Katanya, “Sebagaimana sebelum Subuh berhati-hati dengan imsak, maka setelah Maghrib pun berhati-hati agar yakin sudah benar-benar masuk di waktunya.” Sah-sah saja. Lagi-lagi, bulan puasa mengajarkan pada kita penghormatan pada pendapat yang berbeda.
 
Seperti di waktu sahur itu. Kita diajarkan bahwa sahur adalah waktu penuh berkah. Tasahharuu fainna fis sahuuri barakah. (Bangun dan makan) sahurlah karena pada sahur itu ada keberkahan. Demikian hadits Baginda Nabi Saw. Menurut Al-Qur’an, di antara ciri orang bertakwa adalah, wa bil ashaari hum yastaghfiruun. Dan di waktu-waktu sahur mereka memohonkan ampunan (QS. Adz-Dzariyaat [51]:18). Sahur adalah waktu memohon ampun kepada Allah Swt. Sahur adalah waktu menangis. 
 
Diriwayatkan ketika saudara-saudara Nabi Yusuf as meminta maaf kepada ayah mereka, Nabi Ya’qub as, mereka memohon agar Nabi Ya’qub as memohonkan ampunan Allah Ta’ala bagi mereka. Mereka minta agar Nabi Ya’qub beristighfar untuk mereka. Nabi Ya’qub as menjawab, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yusuf [12]:98) Nabi Ya’qub as tidak dengan segera pada waktu diminta itu langsung beristighfar. Nabi Ya’qub akan memohonkan ampunan. Dalam Bahasa Arabnya kata ‘akan’ itu diartikan dari ‘saufa’ yang menunjukkan waktu akan datang yang (agak) jauh. Saufa astaghfiru. Adapun waktu akan datang yang segera adalah sa astaghfiru. Demikian di antara keistimewaan Bahasa Arab. Imam Ja’far Shadiq as, guru dari para imam mazhab besar menjelaskan makna ayat ini. Menurut beliau, Nabi Ya’qub as menunggu hingga waktu sahur pada dini hari Jumat untuk beristighfar kepada Allah Ta’ala bagi putra-putranya. Nabi Ya’qub as memilih waktu mustajab, sahur. 
 
Dan inilah serba-serbi bulan suci di kita punya negeri. Di waktu sahur itu, bila kita putar televisi kita, maka yang akan hadir adalah acara-acara ringan, variety show. Ada kuis, ada sinetron, ada lawak dan musik. Tentu ada juga ceramah agama. Tidak jarang kombinasi dari semuanya. Penceramah mendendangkan juga beberapa bait syair. Ini khas negeri kita. Bahkan, pernah ada tarian khusus yang booming dan tercipta di waktu sahur ini. Alih-alih beristighfar, sahur menjadi waktu tertawa. Apakah ia masuk pada ayat berikut ini? Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu tertawa dan tidak menangis? (QS. Al-Najm [53]:60).
 
Salahkah, bukankah sahur waktu istighfar?  Mari tidak berprasangka terlebih dahulu.
 
Sesungguhnya, ada amalan yang berat dalam timbangan. Ada amalan yang utama dilaksanakan. Amalan itu adalah memasukkan rasa bahagia pada sesama saudara. Idkhaalus suruur fii qalbil mu’min. Maka ragam acara variety show itu sesungguhnya (diniatkan) untuk mendatangkan bahagia (semoga). Mungkin ada banyak ujian tengah dihadapi. Mungkin persiapan hari raya membuat pikiran ke sana ke mari. Maka para penghibur tampil, untuk memberikan rasa bahagia. Biarlah istighfar di saat sahur itu bukan jadi hal yang dipertontonkan. Biarlah tangisan di waktu dini hari hanya bagi Tuhan diperuntukkan. Biarlah Allah Ta’ala saja yang tahu, sesal dan permohonan ampunan kita. Seluruh keluh kesah dan duka kita. Jadikanlah tangis kesedihan itu, milik kita seorang diri.
 
Sesungguhnya di antara ciri orang beriman kata Sayyidina Ali bin Abi Thalib kw, “Wujuuhuhum mabsuuthah, wa quluubuhum mahzuunah.” Wajah cerah ceria, sedang batin menyimpan duka. 
 
Apa pun kesedihan kita, apa pun duka kita, seberat apa pun ujian kita, kepada sesama saudara yang kita tampakkan adalah wajah yang ceria, wajah yang bahagia. Bukan gerutuan, caci maki apalagi kata-kata yang tidak pantas di sosial media kita. 
 
Demikian yang diajarkan sahur di acara televisi negeri kita. Serba-serbi bulan suci di kita punya negeri. Titip doa senantiasa untuk bangsa dan tanah air tercinta di waktu dini hari Saudara.
 
@miftahrakhmat

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.