Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

​Serba Serbi di Bulan Suci Ramadhan:  Tentang Doa

27/5/2018

0 Comments

 
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma Shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad
 
Kali ini, mari berbincang tentang doa. Tentang detak nadi yang menghidupkan seluruh peribadatan kita. Bukankah ada riwayat, Al-du’a silaahul mu’min. Doa itu senjatanya orang yang beriman. Al-du’a silaahul anbiyaa, doa itu senjatanya para nabi. Al-du’a mukkhul ‘ibaadah. Doa itu intisari ibadah. Doa itu saripati ibadah kita. Maka bila ibadah kita lakukan, dan tidak ada doa kita sertakan, seakan-akan ibadah kita kehilangan maknanya. Karena doa mengajarkan kebergantungan hamba pada MawlaNya.
​
Bulan suci Ramadhan adalah bulan berdoa. Bila ditanya ibadah apa yang Allah Ta’ala sertakan dalam ayat-ayat puasa? Jawabannya adalah doa. “Dan apabila bertanya kepadamu hamba-hambaKu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku itu dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu agar mereka memperoleh kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]:186). Ayat itu Allah Ta’ala ‘tempatkan’ di antara ayat-ayat puasa. Menurut sebagian, karenanya ibadah terutama di bulan suci adalah berdoa, memperbanyak doa. Jamuan teristimewa di bulan ini adalah kesempatan untuk tersungkur di mihrab doa.
Berbahagialah mereka yang banyak berdoa. Dalam ayat di atas, Allah Ta’ala merujuk pada diriNya, pada dzatNya Yang Mahasuci berulang kali. Kata para ulama, bila ada kata “Kami” digunakan dalam al-Qur’an dan merujuk pada Allah Ta’ala, maknanya menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah Swt. Tapi kalau kata ‘Aku’ artinya Allah Ta’ala menunjukkan kedekatan dan kasih sayangNya. Nah, dalam ayat di atas, Allah Ta’ala menyebut kata ‘Aku’ sebanyak tujuh kali. Ayatnya pendek, tetapi kata Aku-nya paling banyak disebut dalam seluruh ayat Al-Qur’an. Apa maknanya? Melalu doa, hamba beroleh kedekatan dengan Allah Swt.
Agak membingungkan memang. Kita tahu, kita diperintahkan berdoa. Tapi tidak banyak khazanah doa yang membimbing kita, selain doa-doa yang diajarkan di dalam kitab suci atau hadits-hadits nabawi. Apakah kita boleh berdoa dengan bahasa dan maksud sendiri? Tentu saja. Memang ada sebagian yang berpendapat, doa harus jelas riwayatnya. Harus jelas sumbernya. Tetapi, bila kita berangkat ke tanah suci, imam dan khatib Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan mendoakan kebaikan negeri-negeri kaum Muslimin, akan menyebut konflik yang terjadi di dunia, mendoakan diberikan persatuan dan diperkokoh persaudaraan. Bahkan banyak doa penutup khutbah Jum’at di kedua tempat suci itu tak ditemukan rujukannya pada hadits nabawi. Mengapa? Karena doanya yang sangat aktual. Islam bukan hanya mencontohkan bentuk. Islam mengajarkan juga esensi.
Nanti kita bahas lebih jauh tentang itu. Simak saja lanjutan tulisan serba-serbi ini setiap hari. Kita kembali dulu pada doa penutup khutbah Jum’at. Mungkin saya terlalu sensi, tapi inilah serba-serbi di kita punya negeri. Bila doa saya sudah agak panjang, saya merasa ‘amin’ jamaah terdengar lebih kencang. Seakan-akan mereka berkata, “sudah doanya Ustadz…sudah (cukup) doanya. Bukankah Allah Mahatahu apa yang kita inginkan?” Padahal boleh jadi, mereka mengaminkan lebih keras karena memohon lebih deras. Husnuzhan selalu harus didahulukan.
Nah, di bulan suci ada waktu-waktu penuh berkah berdoa itu. Ketika puasa, selesai shalat, ketika berbuka, di waktu sahur, dan di antara raka’at-raka’at tarawih. Konon, di hari akhir ada sekelompok hamba yang menyesal karena sedikit berdoa. Kelak mereka lihat, ternyata setiap doa dijawab Tuhan. Makna diijabah bukan dipenuhi sesuai keinginan. Makna diijabah adalah hadirnya jawaban Tuhan. Dan Allah Ta’ala telah berjanji untuk menjawab setiap doa. “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepadaKu niscaya akan Kuperkenankan bagimu...” (QS. Ghafir [40]:60) Setiap doa akan Allah Ta’ala perkenankan, akan Allah Ta’ala jawab dalam sebaik keadaan. Bahkan ayat itu diakhiri dengan kecaman pada mereka yang enggan berdoa, “…Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu, akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” Tak berdoa disebut sombong. Tak berdoa dianggap tak menyembah. Tak berdoa akan dihinakan. Masuk neraka dalam siksaan.
Maka berdoalah sebanyak-banyaknya, sesering-seringnya. Jangan pernah merasa cukup berdoa. Jangan pernah merasa panjang meminta. Tak ada doa yang terbuang percuma. Allah Ta’ala Mahatahu apa yang baik bagi kita. Bila tidak diperkenankanNya doa itu di dunia, di akhirat didatangkan dalam bentuk tambahan pahala, ampunan dosa. Bukankah kita jauh lebih memerlukan semuanya?
Berdoalah di bulan suci agar tidak termasuk yang menyesal di hari akhir nanti. Berdoalah di bulan suci untuk kebaikan negeri. Untuk persatuan dan persaudaraan sesama umat manusia. Untuk menebarkan cinta. Untuk kekuatan berbagi senyum di hari penuh prahara. Untuk perkenan Allah Ta’ala yang jauh lebih baik dari segalanya.
Di bulan suci, ada doa yang lazim dibaca, hampir di seantero negeri. Allahumma innaka ‘afuwwun kariim, tuhibbul ‘afwa, fa’fu ‘anna ya Kariim. Allahumma Tuhanku, sungguh Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia. Engkau mencintai ampunan (dan mereka yang memohonkannya). Maka ampunilah kami, wahai Yang Maha Mulia.
Dulu, saya mengira yang kita mohonkan ampun hanya dosa. Ternyata, banyak sesal kita mengemuka. Kita mohon ampun karena tidak mensyukuri nikmat. Kita mohon ampun karena tak sanggup bersabar lebih lama. Kita mohon ampun karena tak peka pada derita sesama. Kita mohon ampun karena doa lebih sering untuk sendiri ketimbang tetangga.
Kita mohon ampun karena sedikit berdoa.
Kita mohon ampun karena tak tahu caranya.
Kita mohon ampun karena tak tahu apa-apa.
Kalimat perkasa dalam doa di antara shalat tarawih di negeri kita. Serba-serbi bulan suci di kita punya negeri. Allahumma innaka ‘afuwwun karim. Tuhibbul ‘afwa. Fa’fu ‘anna ya Karim. Kita mohon ampun karena tak banyak memohon ampun. Untuk itu. Untuk segalanya. 
@miftahrakhmat
0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.