Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

​Surat Cinta, Arbain Imam Husain as

4/12/2015

0 Comments

 
Menteri transportasi Irak menyebutkan jumlah peziarah tahun ini mencapai angka 26 juta orang. Bayangkan, setiap hari penduduk bangsa yang besar ini menyediakan makan pagi, siang dan malam untuk 26 juta orang. Adakah kerelaan berkhidmat yang lebih besar dari itu? Tanpa mengeluh, tanpa mengaduh. Tapi apa yang kami lakukan setelahnya?
Picture

Salam wa rahmah.
Bismillahirrahmanirrahim.
Allahumma shalli 'ala  Sayyidina Muhammad wa AliSayyidina Muhammad.

Saudara-saudaraku yang berkumpul sekarang ini di aula Muthahhari. Semoga sehat dan bahagia, dalam kerinduan tak terkira pada Sayyidis Syuhada.

Orang Inggris berkata, "It is the last straw that breaks the camels back." Adalah jerami terakhir yang meretakkan punggung unta.

Saya merasakannya. Bukan pada kaki yang berjalan membelah Najaf hingga Karbala. Saya bersyukur ya Allah untuk setiap langkah itu. Untuk setiap tetes keringat dan peluh itu. Untuk setiap kebaikan dan keramahan penduduk menyambut kami.

Bagaimana tidak, mereka serahkan segalanya, bagi para peziarah Imam yang sangat mereka cintai. Tradisi yang sudah membudaya lebih dari seribu tahun telah membentuk jatidiri. Mereka punya kebanggaan. Sungguh kami bersaksi mereka sebaik-baiknya tuan rumah yang memuliakan tamu. Penuh perhatian dan penghormatan.
Anak-anak kecil sudah dikenalkan pada kecintaan itu. Mereka panggil kami lembut, "Selamat datang wahai peziarah. Selamat datang wahai pecinta Abi Abdillah..." Kami disambut. Makanan tak henti menunggu. Minuman tersedia sepanjang jalan: teh, kopi, susu. Apa saja yang kau mau.
​
Menteri transportasi Irak menyebutkan jumlah peziarah tahun ini mencapai angka 26 juta orang. Bayangkan, setiap hari penduduk bangsa yang besar ini menyediakan makan pagi, siang dan malam untuk 26 juta orang. Adakah kerelaan berkhidmat yang lebih besar dari itu? Tanpa mengeluh, tanpa mengaduh. Tapi apa yang kami lakukan setelahnya?

Hari ini, Arba'in Husaini. Saudara pasti berharap berada di tempat ini, di tempat kami sekarang ini. Menyampaikan salam belasungkawa pada Sayyidis Syuhada dan kafilah Karbala. Telah kami lakukan itu, mewakili setiap mereka yang memendam rindu. Setiap teriakan Labbayka ya Husain di ruangan berkumpul saudara, setiap salam pada Abi Abdillah dalam angkat tangan itu. Telah kami sampaikan dalam tetesan dan linangan air mata kami. Tapi, maafkan saudaraku, maafkan diri yang rendah ini. Jerami terakhir itu telah mematahkan punggungku.
Hari ini, 26 juta peziarah menyemut pada satu titik. Pada tiang cinta. 1452 banyaknya dari titik yang pertama. 50 meter jarak di antaranya. Telah kami tempuh jarak itu. Dan bahkan lebih jauh lagi. Tuan rumah dengan seluruh kebaikan hatinya menyediakan bagi kami tempat tak jauh dari pusara Abi Abdillah as, tempat tumpah seluruh rindu.

Jerami terakhir itu telah mematahkan punggungku. Setiap satu di antara saudara, pasti berharap ada di tempatku. Tak sampai jarak dua tiang antara kami dan istana cinta itu. Tapi apa yang aku lakukan?

Saudara, maafkan aku. Tak sanggup aku menembus barikade jutaan pecinta itu. Tak kuasa aku terombang-ambing di antara desakan khalayak itu. Apa daya kaki berat melangkah, justru di detik terakhir itu. Telah kami tempuh kilometer jauhnya. Berapa langkah yang tersisa terasa oh amat jauhnya. Terasa oh amat jauhnya...

Maafkan aku ya Imam. Kusampaikan salam padamu dari luar istana. Pada kubah keemasan yang mengibarkan bendera hitam. Bukankah hari ini harusnya aku di haribaanmu? Bukankah saat ini mestinya aku tersungkur di pusaramu? Maafkan aku ya Imam. Bahkan shalat lima waktu tak mampu kulakukan di halamanmu.

Sayangi kelemahan diriku. Dadaku yang menjerit saat terhimpit. Kaki yang berusaha mencari pijakan. Tulang punggung yang tak mampu memikul tekanan. Bagaimana mungkin mengaku mencintaimu, tubuh ringkih ini tak sanggup menahan itu. Maafkan aku. Bukan aku pamit mundur ya Imam...ampuni kekurangan adab dan kesopanan.

Dan ingatanku terbang jauh padamu saudara. Di bawah kubah keemasan Imam kuceritakan kisah para perindunya, yang tertahan bahkan dari mengungkapkan duka kepadanya. Dari mereka yang berkumpul seperti saudara, di aula Muthahhari dan yang semisalnya.

Aku teringat, lima tahun lalu. Pesawat yang membawaku terbang ke Najaf terpaksa berbalik arah. Badai padang pasir tak memungkinkan pesawat untuk mendarat. Seorang nenek tua, tak mau bergerak. Ia kukuh memegang kursi. Katanya berulang-ulang: bawa aku ke Najaf, bawa aku ke Karbala. Hingga pilot datang membujuknya, "Bu, tahukah Ibu ziarah yang diterima? Adalah ziarah yang tertahan untuk sampai ke sana, sedang hati sampaikan salam cinta."

Aduhai Imam kami, mohon ampuni ketidaktahuan diri. Telah kusampaikan salam mereka yang mengenang Arbainmu di negeri kami. Izinkan aku memohon pada mereka kini, agar mereka sertakan nama kami. Sertakan kami dalam ziarah Bapak dan Ibu. Sungguh melihat lautan massa yang bergerak lambat tak terkira, yang kulihat di langit Karbala adalah setiap wajah saudara. Setiap salam, rindu dan doa, yang berkelebat dengan cepat, menembus lautan massa yang bergerak lambat, menyelinap di antara manusia, bergerak berkelok dengan gesitnya, cahaya berpendar alangkah indahnya...dan sampailah ia di pusara kemerahan Abi Abdillah as.

Adalah ziarah Ibu dan Bapak yang sampai ke sana. Adalah salam dan rindu Ibu dan Bapak yang jatuh dalam pelukannya. Adalah cinta Ibu dan Bapak yang menerangi langit Karbala. Lalu ia memandang kami di bawahnya, penuh rasa malu, penuh rasa hina.

Dari Karbala kami sampaikan doa. Kami sampai juga membawa cinta, hanya untuk kembali pada titik yang pertama.

Bukankah seorang guru pernah bertanya pada muridnya, berapa banyak huruf pada kata 'cinta'. Anak itu berteriak: enam. Semua yang mendengar tertawa. Kemudian mereka mendengar ia mengeja: H_u_s_a_i_n. Husain! Enam bukan?

Ah, aku masih harus mengeja huruf yang pertama. Ampuni aku mawla...ampuni aku. Salam shalawat dan rindu, senantiasa kuhatur untukmu.
 
Karbala, Arbain Husaini 1437 H.
[Miftah F.Rakhmat]

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.