Takkan sanggup beranjak
langkahkan kaki darimu
Hatiku tercabik oleh cahaya cintamu
Gemerlap kubah itu takkan pernah hilang
dari ujung mataku
dari jauh pandangku...
Tuhan izinkan ku kembali
datang untuk berkali-kali
doa Ibrahim sang nabi
terpatri di kitab suci
“Maka jadikanlah hati
dengan cinta dipenuhi
pada sebaik-baik mereka
yang terbaring di balik duli”
Keturunan Sang Nabi suci
dari lembah Bakkah yang diberkati
Takkan sanggup kumelangkah
Takkan sanggup kuberpisah
Takkan mampu kumengucap
Selamat jalan, selamat tinggal
Duhai kekasih hati
Kau kan selalu bersemayam
Mengisi di setiap hari
Temani malamku yang sunyi...
Maka perkenankan kaki
Melangkah dengan berat pasti
Mohon pamit dan permisi
Maafkan jutaan kekurangan diri
Ampuni hak yang tak sanggup kuberi. Takkan pernah sanggup kuberi.
Ku akan datang
dengan wajah tersayang
Ku akan kembali
langkahkan gontai kaki
Pamit aku permisi. Pamit aku mohon diri. Pamit mundur dari istana hati.
Takkan sanggup kumengucap
salam berpisah darimu
Takkan sanggup kuberanjak
menjauh dari sisimu
Perkenankan kusampaikan
salam cinta dan rindu
yang kan kulantunkan
selalu untukmu. Selalu untukmu.
Salam cinta dan rindu
untuk seluruh keluarga sucimu
Salam cinta dan rindu
melebihi seluruh butiran debu
Izinkan kumendengar
lantunan merdu sabdamu
Izinkan kumencium
Harum wangi selendangmu.
Salam cinta dan rindu
Salam cinta dan rindu
Salam cinta dan rindu
Takkan sanggup kumengucap
salam berpisah darimu
Takkan sanggup kuberanjak
langkahkan kaki darimu
Takkan sanggup aku...
menjauh
dari sisimu.
Salam cinta dan rindu
melebihi seluruh butiran debu...
Najaf al-Asyraf, 25 Safar 1439 H
@miftahrakhmat