Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Teladan Nabi: Menegakkan Ukhuwah [by KH Dr Jalaluddin Rakhmat]

7/1/2020

0 Comments

 
Pentingnya ukhuwah Islamiyah telah ditegakkan berkali-kali dalam khotbah Jumat. Pada waktu mendapat guncangan jiwa, pada sebuah bangsa yang terdiri atas orang-orang asing, kita lebih memerlukan lagi rasa persaudaraan. Sering kali pada saat kita kelelahan, ketika tidak ada orang yang memperhatikan, ketika kita mempertahankan hidup sendirian, kita terkenang orang-orang baik yang kita tinggalkan di tanah air, yang sering berbagi suka dan duka bersama kita. Apakah di sini kita menemui orang-orang yang mirip dengan orang-orang yang kita tinggalkan itu?
Picture
Sudah sering kita dengar bahwa persaudaraan dalam Islam jauh lebih tinggi daripada persaudaraan yang lain yang tidak didasarkan atas Islam. Dapatkah kita bersikap jujur dan mengatakan bahwa persaudaraan yang kita miliki di sini lebih tinggi, daripada persaudaraan karena perkerabatan seperti di Tanah Air? Bila tidak, mengapa? Mengapa kita merasakan bahwa persaudaraan kita sekarang hanyalah bersifat selintas walaupun sering dibicarakan dalam ceramah dan khotbah? Persaudaraan bukanlah suatu yang datang kepada Anda dengan sendirinya. Bukanlah sesuatu yang dipaksakan kepada Anda dari luar. Persaudaraan adalah sesuatu yang harus Anda lahirkan. Anda tidak dapat memetik kecintaan bila Anda menanam kebencian. Anda tidak akan dapat memperoleh saudara jika Anda bertindak sebagai musuh. Anda tidak akan memanen ketulusan dari orang lain apabila Anda memelihara kemunafikan. Oleh karena itu, kita harus menciptakan saudara, tetapi bagaimana caranya?
 
Tujuan khotbah ini ialah memberikan contoh terbaik tentang bagaimana seharusnya kita bergaul dengan orang lain, bagaimana merebut kasih sayang dan cinta. Sebagai orang Islam kita memiliki contoh terbaik yang memberikan teladan buat kita semua. Contoh itu ialah Muhammad. “Sesungguhnya ada pada diri Rasulullah buat kamu contoh yang baik, buat dia yang mengharapkan Allah dan balasan hari kiamat dan banyak mengingat Allah.” (Qs. Al-Ahzab [33]: 21)
 
Nabi Muhammad saw adalah pemimpin yang paling dicintai pada zamannya dan bahkan setelah ia tiada. Berikut ini adalah beberapa contoh tentang bagaimana para sahabat mencintainya.
 
Pada zaman permulaan Islam, suatu hari Abu Bakar berbicara di hadapan orang-orang kafir di Masjidil Haram. Ia dipukuli dan diinjak-injak sampai tidak sadar dan hampir mati. Banu Taim membawanya ke rumahnya. Menjelang malam hari, Abu Bakar membuka kelopak matanya dan mulai sanggup berbicara. Dan apakah kalimat pertama yang diucapkan Abu Bakar setelah dia pingsan sekian lama? Abu Bakar berkata, “Bagaimana keadaan Rasulullah saw?” Ia tidak memperhatikan sama sekali penderitaannya sendiri. Ketika Ummul Khair, ibunya, berusaha memberi makan, Abu bakar berkata,”Demi Allah, saya tidak akan makan dan tidak akan minum apa pun sebelum saya melihat Rasulullah.”
 
Pada pertempuran Uhud, ketika sejumlah orang Islam terbunuh, seorang wanita Anshar diberi tahu bahwa ayahnya, suaminya, saudaranya, dan anaknya, semua gugur di medan pertempuran. Setelah mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, wanita itu berkata,” Bagaimana keadaan Rasulullah?” Ia diberi tahu bahwa Rasulullah sehat wal afiat, tetapi ia bersikeras untuk melihatnya sendiri. Pada akhirnya, setelah ia menemui Rasulullah, ia berkata,”Ya Rasulallah, segala musibah menjadi kecil setelah aku melihatmu.”
 
Kita masih memiliki banyak contoh tentang bagaimana sahabat mencintai Rasulullah. Cukuplah di sini dikatakan bahwa bahkan setelah Nabi meninggal, para sahabat menangis bila nama Muhammad disebut di depan mereka.
 
Marilah kita lihat apa yang menyebabkan Rasulullah dicintai sahabat-sahabatnya. Kecintaan mereka bukan hanya karena iman saja. Kecintaan itu timbul karena cara Rasulullah memperlakukan mereka. Marilah kita lihat bagimana Rasulullah bergaul dengan sahabat-sahabatnya.
 
Akhlak pertama yang dicontohkan Rasulullah dalam pergaulannya ialah perhatian yang tulus kepada orang lain. Ia lebih mendahulukan orang lain daripada dirinya. Bila orang berbicara kepadanya, ia mendengarkannya dengan penuh perhatian, dengan menghadapkan seluruh wajahnya kepada orang yang berbicara kepadanya. Pada suatu hari seorang wanita tua menghentikannya di tengah jalan, dan Rasulullah dengan sabar mendengarkan pembicaraan wanita itu. Ia memperbaiki sandal orang miskin, dan memperbaiki baju seorang janda tua. Dalam Min Akhlaqin Nabiy kita membaca contoh perhatian Rasulullah kepada orang lain yang sangat mengharukan. Dalam satu pertemuan, Jabir bin Abdillah al-Bajali tidak kebagian tempat duduk. Rasulullah membuka gamisnya, melipatnya, dan memberikannya kepada Al-Bajali, seraya berkata,”Gunakanlah ini sebagai tempat dudukmu.” Al-Bajali mengambil gamis itu, menciumnya dengan lembut, dan menangis,”Ya Rasulallah, beginikah caranya engkau menghormati sahabatmu?”
 
Akhlak yang kedua dalam pergaulan Rasulullah dengan sahabat-sahabatnya ialah kebiasaannya memberikan penghargaan atau pujian. Rasulullah tidak ragu memberikan pujian kepada mereka bila mereka memang layak menerimanya. Jika Anda membaca kitab-kitab hadis tentang kemuliaan para sahabat, Anda akan bingung menentukan mana di antara para sahabat itu yang paling istimewa bagi Rasulullah. Siapa yang lebih merasa mendapat kehormatan daripada Abu Bakar, yang disebut Rasulullah sebagai kawannya yang terbaik, yang dipilihnya untuk menyertainya? Siapa lagi yang merasa lebih terhormat daripada Umar yang disebut Rasulullah sebagai manusia yang paling ditakuti setan sehingga, bila Umar datang dari satu arah, setan akan lari dari arah yang lain? Siapa lagi yang merasa lebih terhormat daripada Usman yang diberi gelar Dzu Nurain, pemilik dua cahaya? Siapa lagi yang merasa lebih terhormat daripada Ali bin Abi Thalib, yang menurut Rasulullah, hubungan Ali dengan Rasulullah sama seperti Harun dengan Musa a.s., hanya saja Ali bukanlah Nabi? Rasulullah mengerti bahwa manusia senang dipuji, senang dihargai, senang diperhatikan bila mereka membuat prestasi.
 
Ketiga, Rasulullah saw terkenal karena sifatnya yang pemaaf. Kepada mereka yang menganiaya dan membunuh sahabat-sahabatnya, ketika ia memasuki Makkah sebagai pemenang, Rasulullah mengutip ayat Al-Quran:
 
“Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni kamu, dan Dia adalah Maha Penyayang di antara para penyayang.” (Qs. Yusuf [12]: 92)
 
Ia membebaskan mereka semua. Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Jarir dan Ahmad kita membaca bahwa pada suatu hari seorang Arab pedesaan menarik jubahnya seraya berkata, “Berikan pakaian ini kepadaku!” Dan Rasulullah tersenyum sambil memberikan baju itu kepadanya. Dalam pertempuran Dzatur Riqa, ketika pedang yang hampir membunuh Rasulullah terlepas dari tangan musuhnya, Rasulullah mengambil pedang itu dan membebaskan pembunuh yang gagal tersebut.
 
Marilah kita catat dalam hati bagaimana sebaiknya kita bergaul dalam kehidupan sosial dengan saudara-saudara kita seperti yang kita pelajari dari kehidupan Rasul. Pertama, pikirkanlah saudara-saudara kita lebih banyak daripada diri kita sendiri. Kedua, jangan ragu-ragu memberikan penghargaan jika ia layak menerimanya. Ketiga, lupakan kesalahan mereka, dan maafkan mereka. Hanya dengan cara inilah kita dapat melahirkan persaudaraan yang lebih tulus, lebih jujur, dan lebih menyenangkan.
 
Marilah kita ubah bangsa asing ini menjadi bangsa Saudara, bangsa yang berdasarkan persahabatan yang dangkal menjadi bangsa yang menghidupkan persaudaraan sejati. Abul A’la Al-Maududi dalam Islam Today berkata bahwa umat Isalm permulaan bukan hanya menaklukkan negeri dan daerah, melainkan juga hati dan jiwa. Bangsa-bangsa yang ditaklukkan mereka menjadi pengagum dan pencinta mereka dan bukan budak dan pembantu mereka. Umat Islam permulaan mempraktekkan semua yang dipelajari mereka dari Rasulullah saw. Giliran kitalah hari ini untuk melakukan hal yang sama. []
 
Sumber buku Jalaluddin Rakhmat, “Khotbah-khotbah di Amerika” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993; hal. 35−40).

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.