Al-Tanwir
Hubungi Kami  >
  • Beranda
  • Berita
  • Buletin
  • LPII
  • Menjawab
  • Pustaka
  • Kontak

Wafat Sayyidah Fatimah Salamullah 'Alaiha dan The Untold Stories of 2020 [by Miftah F. Rakhmat]

2/1/2021

0 Comments

 
Bismillahirrahmanirrahim
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa Ali Sayyidina Muhammad

Perasaan itu datang lagi. Seperti ada yang menusuk mata dan menyedak di tenggorokan. Mata berat tertidur. Batin sulit tepekur. Demikian Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah menggambarkan kesabaran. 
Picture
Channel You Tube Ngopi TV baru saja usai membincangkan syukur. Berangkat dari hadits Baginda Nabi Saw: Iman itu dua bagian. Setengahnya pada syukur, setengahnya lagi pada sabar. Meski al-Albani mendhaifkan hadits ini, banyak ulama memberikan makna pada keutamaan sabar dan syukur ini.

Tahun ini, 2020 seakan menguji syukur dan sabar kita. Awal tahun, ditandai dengan ‘kecemasan’ Perang Dunia ketiga usai Amerika merudal Jenderal Qasim Sulaimani dan Abu Mahdi al-Muhandis dalam sebuah serangan pesawat tanpa awak di Baghdad. Iran membalas dengan menyerang pangkalan militer Amerika, tanpa serangan balik dari Amerika kepadanya. Lalu ada insiden pesawat penumpang Ukraina. Dunia (hampir) di ambang perang. Di media sosial Iran bertebaran pesan Jenderal Sulaimani pada peringatan wafat Sayyidah Fatimah sa setahun sebelumnya. Bahwa tahun ini, ia mungkin tidak bisa menghadirinya. Benar saja, malakal maut telah lebih dulu menjemputnya. 

Peringatan wafat Sayyidah Fatimah sa dikenal dengan ‘Hari-hari Fatimiyyah’. Ia merujuk pada beberapa riwayat tentang kapan wafatnya putri terkasih Rasul terakhir Islam itu. Salam dan shalawat Allah Ta’ala baginya dan keluarganya. Riwayat terkenal dari Ummul Mukminin Aisyah mengisahkan saat terakhir Baginda Nabi Saw. Baginda berbisik dua kali pada Siti Fatimah sa. Bisikan pertama, Siti Fatimah menangis. Bisikan kedua, beliau tersenyum. Ketika Ummul Mukminin Aisyah bertanya padanya, Siti Fatimah menjaganya hingga wafat Baginda Nabi Saw. Setelah wafat Baginda Nabi Saw, barulah Siti Fatimah mengisahkannya. Bisikan pertama, Baginda Nabi Saw sampaikan Baginda akan segera berpulang. Maka Siti Fatimah sa menangis. Pada bisikan kedua, Baginda Nabi Saw sampaikan bahwa orang pertama yang akan menyusulnya dari keluarganya adalah Siti Fatimah. Siti Fatimah pun tersenyum. Kabar hari terakhir disampaikan, dan Siti Fatimah tersenyum.

Nah, dalam sejarahnya ada tiga kemungkinan hari wafat Sayyidah Fatimah sa ini. Pertama, 40 hari pasca wafat Baginda Nabi Saw. Kedua, dan ini riwayat yang lebih kuat menurut kebanyakan ulama mazhab Ahlul Bait: 75 hari. Lalu riwayat ketiga: 95 hari. Tiga hari dan kemungkinan hari-hari di antaranya disebut dengan ‘hari-hari Fatimiyah’. 

Mengapa ada perbedaan itu? Karena memang wafat Sayyidah salaamullah ‘alaiha tidak diketahui pasti kecuali oleh keluarga terdekatnya: Sayyidina Ali suaminya dan putra-putrinya. Apa penyebab wafatnya? Inilah the untold story itu. Kisah yang mungkin tak banyak disampaikan. Apakah sakit? Ataukah karena dukacita teramat dalam berpisah dengan Rasulullah saw? Ataukah ada penyebab lainnya. Usia Sayyidah pun masih sangat muda secara lahiriah. Para sejarawan pun berbeda dalam menentukan usia pasti beliau. Antara 18 hingga 27 tahun. 

Dalam riwayat Shahih Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah, Baginda Nabi Saw menyampaikan wafat Sayyidah pada bisikan pertama. Dan pada bisikan kedua Baginda Nabi Saw bersabda: Tidakkah engkau ridha, engkaulah junjungan seluruh perempuan kaum mukminin. Engkaulah penghulu perempuan umat ini. (Shahih Muslim, 2450). Sayyidah adalah Sayyidatun Nisaa. Perempuan paling utama.

Meski demikian, tak banyak yang mengenal Sayyidah. Tak banyak riwayat yang bersambung kepada Baginda Nabi Saw melaluinya. Tak banyak yang mengisahkan perkhidmatannya sebagai seorang putri, istri, dan ibu sekaligus. Teladan yang tak seorang pun menyandangnya dalam Islam kecuali Sayyidah Fatimah salaamullah ‘alaiha. 

Sebagai putri, Sayyidah berkhidmat membersihkan baju dan kepala ayahanda ketika ditaburi debu dan sampah saat shalat di rumah Tuhan. Sebagai putri ia beroleh gelaran: Ummu Abiha dari ayahnya. Laksana Ibu bagi ayahnya. Bila semua istri nabi adalah ibu kaum mukminin, maka Sayyidah adalah ibu bagi junjungan kaum mukminin seluruhnya. Sebagai istri, ia tak pernah membuat suami tidak rela, seperti kesaksian Sayyidina Ali ketika mengebumikannya. Sungguh, seluruh dukaku hilang bila aku melihat wajahnya. Demikian penghormatan Sayyidina Ali pada Sayyidah. Dan sebagai ibu, Sayyidah Fathimah adalah madrasah ruhaniah untuk teladan agung pemberani seperti Sayyidina Hasan, Sayyidina Husain, Sayyidah Zainab, dan Sayyidah Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anhum.

*Tahun 2020*

Kita akan menutup tahun 2020 ini. Tahun yang diawali dengan wafatnya Sayyidah, dan diakhiri pula dengan wafatnya. Dua wafat dalam satu tahun yang sama karena perbedaan penanggalan hijriah dan masehi. Dan tahun ini menjadi tahun teramat berat bagi dunia. Tahun penuh ujian. Tahun penuh cobaan. Tahun, cerita luka dan duka bertebaran. Tahun ini, keluarga kami juga kehilangan. Nin Iyah, begitu anak-anak biasa memanggilnya, kembali ke haribaan kekasihnya. Mohon doa untuk almarhumah dan almarhumin kita semua. Satu hal yang saya lihat dari almarhumah adalah keinginannya untuk tidak pernah merepotkan siapa pun, bahkan pada saat terakhirnya. Hidupnya adalah perkhidmatan. Meski sakit dirasa, tak pernah ia tampakkan. 

Maka, melihat setahun ke belakang ini, marilah mengambil teladan dari Sayyidah Fatimah sa. Lockdown kita baru beberapa bulan saja. Keluarga Nabi diboikot di Lembah Abu Thalib tiga tahun lamanya. Tanpa ada kepastian ketersediaan bahan makanan. Sebagai warga masyarakat yang taat, mereka patuh pada kesepakatan umat. Marilah kita disiplin dalam menjaga diri, mengikuti anjuran kebaikan dan kesehatan para petinggi negeri.  

Ketika banyak yang berguguran karena pandemi, jasad mereka dimakamkan tanpa sanak famili. Belajar jugalah dari Sayyidah. Bagaimana jasad suci Baginda Nabi Saw dan Sayyidah Fatimah sa dibaringkan di peraduan terakhir tanpa pengantaran. Tanpa iring-iringan pelayat yang berduka dan aliran kesedihan. Banyak kisah tak tersampaikan dalam sejarah Islam. Banyak juga cerita tak terutarakan kita alami sepanjang tahun ini. Kita tidak punya tempat bergantung, tempat bercerita, tempat menyampaikan semua yang bergemuruh di dada, kecuali kepada Dia Allah Swt. Inilah makna kesabaran, sebagaimana diteladankan para tokoh agung itu.

Sabar adalah _the final frontier, the last man standing_. Tahun ini, semua kita diuji. Kita mendengar keluhan, cobaan, kesulitan sahabat dan sanak famili. Tetapi ada saat ketika kita tidak punya tempat berbagi. Kita menjadi orang terakhir yang berdiri. Semua orang menggantungkan harapannya pada kita, dan kita tidak punya tempat menyandarkan hati. Ketahuilah, saudara…itulah saat kesabaran datang menghampiri, dalam sebaik wujud diri. Itulah kebahagiaan yang sejati. Ajaib memang, Tuhan kita yang Maha Kasih ini. Justru dalam kesulitan, kita menemukan indahnya pemberian. Ketika saudara menjadi the final frontier itu, the last person standing itu, teladan-teladan agung kesabaran akan membuka pintu selamat datang. Menyambut Saudara dengan tangan terbuka penuh kerinduan. Telah lama mereka menanti saudara. Telah lama mereka berharap saudara sampai di sana. Di Istana orang-orang yang remuk hati, patah sayap, dan bertabur luka. Di sana, mereka mendekap kita dalam balutan kasih sayang dan cinta. Di sanalah para teladan kesabaran bertahta. Di sanalah Sayyidah Fatimah sa dan Baginda Nabi yang mulia. Tahukah Saudara, begitu banyak ayat dan kata tentang sabar, tapi berapa kata ‘as-Shabirin’ dalam Al-Qur’an? Berapa kali ‘orang-orang sabar’ disebut dalam Al-Qur’an? Empat belas kali! Empat belas kali, Saudara. Sejumlah empat belas raja, putri dan pangeran yang istananya adalah ujian dan kesabaran. 

Ah, terlalu banyak keindahan yang dihadirkan. Bahkan pada saat ujian, karunia Tuhan tak pernah berhenti meliputi kita.

Bertahanlah. Marilah mengambil teladan dari para ksatria kesabaran itu. Kita tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Ujian Tuhan untuk kita akan mengambil bentuk yang lainnya. Karena Tuhan ingin kita belajar kesabaran darinya. Tuhan ingin kita sampai ke sana. Tuhan ingin kita bergabung dengan para ksatria di istana nan penuh dengan keindahan cinta.

Dan akhir tahun ditutup dengan sebuah berita. Ada film dibuat dinisbatkan pada Sayyidah tercinta. Sekelompok film maker berusaha merekayasa. Umat Islam rukun bersaudara. Mereka yang tidak menginginkan kita tetap bersama, menebarkan benih-benih permusuhan dan adu domba. Kiranya nanti bertebaran di sosial media, lahan ujian kesabaran berikutnya telah tiba. Bersabarlah. Berikan pemahaman. Justru karena kisah tentang Sayyidah tak banyak diketahui, mereka bisa dengan leluasa memanfaatkannya untuk kepentingan diri. Mari kenali lebih dekat Sayyidah tercinta. Mari kaji lebih dalam keberkahan keteladanannya. Mari bekali diri dengan kerinduannya. Mari bentengi hati dengan terang sinar kasihnya.

Atas nama keluarga dan rekan tercinta, selamat menjemput tahun yang baru dalam kesabaran dan kekuatan. Di sanalah, istana itu berada. Di sanalah, para kekasih tersenyum bahagia. Menanti kita, menunggu kita untuk sampai di sana.

Mohon maaf lahir dan batin. ***

@miftahrakhmat

0 Comments

Your comment will be posted after it is approved.


Leave a Reply.

    Rasulullah saw bersabda:

    “Ketahuilah, aku kabarkan kepadamu perihal Mukmin. Mukmin ialah orang yang karena dia jiwa dan harta manusia terlindungi (aman). Muslim ialah yang selamat orang lain dari gangguan lidah dan tangannya. Mujahid ialah orang yang berjihad melawan nafsunya ketika mentaati Allah. Muhajir ialah yang menjauhi kesalahan dan dosa.”
    ​
    ​ 
    (HR Al-Hakim dan Al-Thabrani)
    ​


    Picture

    Tema

    All
    Abu Nawas
    Adam
    Agama
    Ahlulbait
    Akal
    Akhlak
    Albirr
    Al-Husayn
    Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abu Thalib
    Al-Mizan
    Alquran
    Amal
    Anak
    Arafah
    Arbain Walk
    Asep Salahudin
    Asyura
    Babul
    Bahasa
    Bahjah
    Bahlul
    Bangsa
    Barzakh
    Berkah
    Bicara
    Bidadari
    Bubur Suro
    Bukhari
    Buku
    Bulan Suci
    Cerita
    Cinta
    Covid 19
    Covid-19
    Depresi
    Doa
    Dogma
    Dosa
    Dua Belas Imam
    Dunia
    Emas
    Empati
    Epistemologi
    Fatwa
    Fidyah
    Fikih
    Filsafat
    Fitrah
    Gaya Menulis
    Gender
    Gereja
    Ghuraba
    Globalisasi
    Guru
    Hadiah
    Hadis
    Haji
    Happy Birthday
    Hari Anak Nasional
    Hasan
    Hasan Bashri
    Hermeneutika
    Hitler
    Husain
    Ibadah
    Identitas Arab Itu Ilusi
    Ideologi
    Idul Fitri
    Ihsan
    IJABI
    Ilmu
    Ilmu Kalam
    Imam
    Imam Ali
    Imam Ali Zainal Abidin
    Imam Husain
    Imam Mahdi
    Iman
    Imsak
    Indonesia
    Islam
    Islam Ilmiah
    Islam Madani
    Isra Mikraj
    Jalaluddin
    Jalaluddin Rakhmat
    Jihad
    Jiwa
    Jumat
    Kafir
    Kajian
    Kaki
    Kang Jalal
    Karbala
    Keadilan
    Kebahagiaan
    Kebangkitan Nasional
    Keluarga
    Kemanusiaan
    Kematian
    Kesehatan
    Khadijah
    Khalifah
    Khotbah Nabi
    Khutbah
    Kisah Sufi
    Kitab
    Kitab Sulaim
    Konflik
    Kurban Kolektif
    Lembah Abu Thalib
    Madrasah
    Makanan
    Malaikat
    Manasik
    Manusia
    Maqtal
    Marhaban
    Marjaiyyah
    Marxisme
    Masjid
    Mawla
    Mazhab
    Media
    Miftah
    Mohammad Hussain Fadhullah
    Mubaligh
    Muhammad Babul Ulum
    Muharram
    Mujtahid
    Mukmin
    Munggahan
    Murid
    Muslim
    Muslimin
    Musuh
    Muthahhari
    Myanmar
    Nabi
    Najaf
    Nano Warno
    Negara
    Neurotheology
    Nikah
    Nilai Islam
    Nusantara
    Orangtua
    Otak
    Palestina
    Pancasila
    Pandemi
    Pendidikan
    Penyintas
    Perampok
    Pernikahan
    Pesantren
    Politik
    Post Truth
    Pseudosufisme
    Puasa
    Pulang
    Qanaah
    Racun
    Rakhnie
    Ramadhan
    Rasulullah
    Revisionis
    Rezeki
    Rindu
    Rumah
    Rumah Tangga
    Sahabat
    Sahur
    Saqifah
    Sastra
    Saudara
    Sayyidah Aminah
    Sayyidah Fatimah
    Sayyid Muhammad Hussein Fadhlullah
    Sejarah
    Sekolah
    Shahibah
    Shalat
    Shalawat
    Sidang Itsbat
    Silaturahmi
    Silsilah
    Sosial
    Spiritual
    Suami
    Suci
    Sufi
    Sunnah
    Sunni
    Surga
    Syahadah
    Syawal
    Syiah
    Tafsir
    Tajil
    Takfirisme
    Taklid
    Tanah
    Tarawih
    Tasawuf
    Tauhid
    Tsaqalayn
    Tuhan
    Ukhuwah
    Ulama
    Umat
    Umrah
    Waktu
    Waliyyul Amri
    Wasiat
    Wiladah
    Yatim
    Zawjah
    Ziarah

    Arsip

    April 2024
    March 2024
    November 2023
    October 2023
    January 2023
    December 2022
    November 2022
    July 2022
    June 2022
    March 2022
    February 2022
    January 2022
    December 2021
    March 2021
    January 2021
    December 2020
    November 2020
    September 2020
    August 2020
    July 2020
    June 2020
    May 2020
    March 2020
    January 2020
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    January 2019
    September 2018
    July 2018
    May 2018
    February 2018
    December 2017
    November 2017
    October 2017
    September 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017
    March 2017
    February 2017
    January 2017
    December 2016
    November 2016
    September 2016
    August 2016
    May 2016
    April 2016
    March 2016
    February 2016
    January 2016
    December 2015
    November 2015
    October 2015
    September 2015
    August 2015
    July 2015
    June 2015
    May 2015

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.